Chapter 12 - Pertarungan di Celah Dimensi

251 27 3
                                    

Malam harinya.

Sekarang aku sedang berdiri di trotoar yang dipenuhi orang-orang dan saat ini sedang berhadap dengan dua orang yang ada didepanku. Salah satunya adalah Alucard.

Rozen : "... Bawahanmu?"

Aku bertanya-tanya tentang gadis yang ada disebelahnya. Dia tampak gugup melihatku dan beberapa keringat juga dapat kulihat jelas diwajahnya.

Perempuan ini kemudian maju dua langkah mendekat.

Seras : "Sa-saya Seras Victoria. Salam kenal, tuan besar."

Suaranya juga agak gagap karena tingkah gugupnya tersebut, sementara Alucard hanya berdiam diri dibelakangnya dengan senyumnya yang terlihat jelas.

Aku memerhatikannya secara sesaat, setelah itu segera tersenyum sambil mengalihkan mataku kearah Alucard.

Setelah beberapa saat, aku kembali kepada Seras.

Rozen : "Kamu sudah memiliki orang lain disisimu, baguslah. Dan juga, Seras Victoria. Bisakah aku memercayakan Alucard kepadamu?"

Seras : "Te-tentu saja! Anda bisa mengandalkanku!"

Jawabannya yang tegas membuatku memasang senyumku secara sekilas, lalu aku menyadari sesuatu yang lain. Alucard, dia berjalan kemari.

Mendengar perbincangan mereka berdua, Alucard berjalan beberapa langkah dan berada disebelah Seras.

Alucard : "Kenapa rasanya aku seperti menjadi anak yang bandel disini? Sementara kalian adalah orang tuaku?"

Pertanyaannya lekas membuatku tertawa, begitupun dengan Seras. Untuk Alucard, dia sedikit mengerutkan keningnya karena merasa diejek, namun dia tidak mempermasalahkan hal ini.

Aku lalu berbalik dan membelakangkan mereka berdua. Alucard dan Seras merespon itu dengan tanda tanya.

Rozen : "Aku ingin sebentar, kalian bisa kembali kerumah dan kenalkan nona muda ini ke anggota lainnya. Aku akan kembali dalam beberapa minggu kedepan.."

Alucard : "Kamu mau kemana? Sudahkah kau mengabari duo itu? Bisa repot kalau mereka mengamuk nantinya."

Yang dimaksudnya adalah Melissa dan Akane ( Runeas )

Aku segera berjalan meninggalkan mereka berdua sambil memasukkan kedua tanganku kedalam saku Hoodie. Setelah menghela nafas santai, aku segera menjawab..

Rozen : "Sudah barusan. Kalau mereka tetap berbuat ulah, maka tolong tenangkan mereka, ya. Hahaha~"

Setelah cukup jauh, akhirnya sosokku menghilang didalam kerumunan orang-orang yang sedang sibuk ini. Hal itu jelas membuat tanda tanya pada Tuan & Budak ini.

Mereka penasaran kemana aku pergi dan kenapa kembali dalam dua minggu lagi? Apa yang akan di lakukan olehku? Namun dilihat-lihat dari wajahnya Alucard, dia tampak tidak khawatir sama sekali.

Itu seolah-olah dia sudah mengetahui jawabannya.

Alucard : "Mari kembali. Tidak ada gunanya mengkhawatirkan nya. Sekarang kita akan kerumah."

Alucard berjalan mendahului Seras. Sang gadis yang tidak ingin ditinggalkan dengan segera mengikutinya, dia berjalan beberapa langkah dibelakangnya.

Seras memainkan rambutnya dengan jari telunjuknya.

Seras : "Kemana dia pergi, ya?"

Alucard : "Dia ingin mengembalikan kekuatannya. Dan, menurutmu, bagaimana soal dirinya? Apakah sesuai dengan perkiraanmu?"

Mendengar pertanyaan balik itu. Seras segera menunduk sambil mulai menilai dengan sikap, penampilan dan soal lainnya. Dia akhirnya membuat jawaban.

Seras : "Dia orang yang baik.. awalnya kukira dia adalah seorang diktator dan mendominasi mengingat dia memegang gelar Raja Iblis Tirani. Rupanya tidak..."

I Received A Second Life: The Legend Has ReturnedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang