Seorang laki-laki manis berjalan di trotoar sendirian. Dia menggunakan sepatu serta tas yang sangat lusuh, namun masih terawat dan layak untuk di pakai. Berjalan dengan menundukkan kepalanya ke bawah. Dia tidak berani mengangkat wajah manis nya walau hanya 1 cm saja dari ini.Nama laki-laki manis tersebut adalah Beomgyu. Dia hanyalah seorang anak yatim-piatu yang tinggal di panti asuhan dekat sekolah nya. Beomgyu juga mempunyai tekanan mental akibat masa lalunya yang membuat dia harus terus terusan kontrol dirinya.
Beomgyu sekarang sudah di depan gerbang sekolahnya. Dia masuk ke sekolah ini lewat jalur beasiswa saat smp. Sekarang dia sudah kls 12 SMA. Hari pertama dia masuk di kelas 12 ini.
Beomgyu berjalan menuju papan pengumuman untuk melihat kelas nya. Dia mencari namanya dengan teliti satu persatu. Tepat pada kelas XII-3 IPA, Beomgyu menemukan namanya. Dia segera berjalan namun cepat ke arah kelasnya.
Di depan kelas, Beomgyu berdiam diri. Dia tidak percaya diri untuk memasuki kelas ini. Dia mengintip ke arah jendela kelas, namun tak ada satu pun siswa yang sudah datang. Itu membuat dirinya sedikit rileks dan berani untuk masuk. Lagian hey gyu! Mana ada siswa atau siswi yang sudah datang pukul lima pagi sedangkan kelas mulai saat jam tujuh pagi?! Kau datang dua jam lebih cepat.
Dia duduk di kursi yang tidak terlalu depan, namun tidak terlalu belakang juga. Ya di tengah tengah lah. Beomgyu menaruh kepalanya di atas tangan yang sudah dia lipat di meja.
Matanya sangat mengantuk. Dia belum tidur dengan cukup. Setiap hari dia harus berkerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan juga kebutuhan panti. Karena bagaimanapun, dia tidak bisa terus-terusan bergantung kepada panti bukan. Dan satu lagi, pantinya sudah lama tidak mendapatkan dana dari pemerintah. Jadi hidup di sana sangat sengsara sekali. Terlebih lagi kepala panti yang sekarang sudah mulai memudah rasa pedulinya kepada anak anak disana. Beomgyu bisa apa?
Beomgyu baru saja ingin memejamkan matanya. Tapi pintu kelas terbuka dan langsung membangunkan Beomgyu. Dia langsung bangun dari tidurnya dan menunduk dengan tegap. Tak berani menatap orang yang baru saja datang tadi.
Katakanlah takdir tidak berpihak kepadanya sekarang. Orang tadi malah duduk di samping nya. Yang berarti mereka menjadi teman sebangku sekarang. Tolong selamatkan Beomgyu sekarang juga.
Beomgyu memberikan dirinya untuk melirik sedikit orang tadi. Namun lagi-lagi dia menyesali perbuatannya lagi. Ternyata orang tersebut adalah laki-laki yang cukup terkenal di sekolahnya. Bukan karena dia dingin, ketua osis, atau sebagainya. Tapi karena aura dia yang menonjol dimana saja. Mengapa dia duduk di samping Beomgyu? Entahlah, hanya pria tersebut yang tau alasannya.
Laki-laki tersebut merasa ada yang melihatnya. Dia mengalihkan pandangannya kepada Beomgyu. Namun dengan cepat, Beomgyu kembali menundukkan kepalanya.
"Kau akan mempunyai tengkuk yang bengkok kebawah jika kau terus seperti itu. Angkat kepala mu."
Beomgyu mendengarkannya. Tapi dia tetap menunduk membuat laki-laki tersebut sedikit kesal. Dia menangkup pipi Beomgyu dan mempertemukan kedua mata mereka.
"Ku bilang jangan seperti itu. Jika di lihat ibuku pasti dia akan langsung membelikan mu alat agar tidak bisa menunduk."
Beomgyu terdiam. Dia hanya mengangguk kecil dan ragu sebagai balasannya. Ini salah satu mengapa laki-laki ini terkenal. Dia sangat peduli kesehatan orang lain dan dirinya. Namanya adalah Kang Taehyun. Kalau ditanya mengapa dirinya sangat mempedulikan kesehatan, ya karena sang ibu adalah dokter. Sedari kecil sudah di ajarkan yang namanya hidup sehat.
"Ma-maaf.. sudah terbiasa."
"Jangan di biasakan lebih lanjut."
Taehyun melepaskan tengkupan nya. Dia duduk di kursi samping Beomgyu. Melihat wajah Beomgyu sangat lekat. Beomgyu yang di tatap sedikit merona akan tatapan Taehyun.
"Ke-kenapa?"
Taehyun hanya menggeleng. Tak lama dia membuka mulutnya.
"Manis.."
Beomgyu membeku merangsang ucapan Taehyun. Dia tersentak saat mendengar suara meja. Ternyata Taehyun masih memandanginya dengan kepala yang di atas tangan silanya itu. Beomgyu semakin merona. Baru pertama kali dia di tatap seperti itu oleh seseorang.
"Ja-jangan melihat ku se-seperti itu!"
Beomgyu membuang mukanya ke arah jendela. Dia bisa mendengar suara tawa kecil di sebelahnya. Taehyun menenggelamkan kepalanya ke tangannya. Ayolah, ini baru hari pertama ok!
Sekarang sudah jam tujuh. Yang artinya sudah masuk. Beomgyu berada di lapangan karena mengikuti upacara awal masuk sekolah. Beomgyu berdiri di barisan tengah. Sedangkan Taehyun berdiri di barisan paling belakang. Ya karena di tarik guru akibat sedari tadi selalu mengajak bicara Beomgyu sih.
Kepala Beomgyu tiba-tiba saja memburam. Kepalanya terasa sangat sakit. Tak lama Beomgyu terjatuh pinsan. Taehyun tadinya tidak sadar. Tapi karena para siswa berkerumun di tempat Beomgyu, dia langsung menghampirinya. Dan juga langsung menggendong Beomgyu ke UKS. Disana dia di periksa oleh anak PMR yang bertugas.
Setelah 20 menit Beomgyu pinsan, akhirnya sang empu bangun. Dia melirik ke sekeliling nya dan melihat Taehyun yang tertidur dengan posisi tidur di sampingnya. Beomgyu ingin bangun, namun tangannya terasa nyeri. Dia melihat tangannya yang ternyata di infus.
"Umm.."
Beomgyu langsung melihat ke arah suara. Sepertinya sangat tidak nyaman tidur dengan posisi duduk seperti itu. Beomgyu mengusap kepala Taehyun dengan pelan dan lembut berencana tidak membangunkan sang empu. Namun tak lama Taehyun malah terbangun akibat suara teman Beomgyu. Iya, teman lamanya..
"GYU!! LU GAPAPA KAN SAYANG?!"
Yang berteriak langsung masuk kedalam ruangan dan memeluk tubuh mungil Beomgyu. Taehyun terhentak kaget dari tidurnya. Kepalanya menjadi pusing sekarang.
Taehyun jengkel melihat pemandangan mereka, namun tak jadi. Takut Beomgyu marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Favorite Song [TaeGyu]
القصة القصيرة"kesehatan aku gak normal tae.." "i wanna be yours" "nanti kamu malu sendiri tae kalau sama aku.." "wanna be yours" "aku sering ke RSJ tae, aku gak normal.." "wanna be yours" "aku gak punya orang tua, tinggal di panti, dan aku gila tae.." "gyu.. i j...