"SAYANG KU ADA APA SAYANG?!""Berhentilah berteriak kai, ini di UKS. Dan lagi kau membuat kepalaku menjadi sakit."
"Hehehe.. maaf, aku sangat menghawatirkan mu!"
Orang yang Beomgyu sebut kai itu memeluk nya dengan erat. Sekali lagi, itu membuat Taehyun kesal melihatnya. Orang yang di sebut kai itu melirik Taehyun dengan tatapan menyelidik.
"Gyu.. siapa?"
Beomgyu melirik ke arah yg di tuju kai. Dia bingung harus menjawab apa. Tanpa basa-basi, Taehyun langsung memperkenalkan dirinya.
"Taehyun, XII-3 IPA. Teman sebangku Beomgyu."
"Owhh... Kenalin gw Hueningkai, temen gyu dari SMP. Salam kenal deh tae."
Taehyun melemparkan senyum yang bisa di bilang tulus, namun tidak tulus juga. Beomgyu bingung harus bagaimana. Posisi kali ini benar-benar akward sekali.
"Bentar lagi ganti mapel. Lu di sini dulu aja gyu. Gw kekelas ya gyu, kai. Deluan."
Taehyun pergi keluar UKS. Sebenarnya dia masih mau lebih lama, namun melihat kondisi yang sangatlah canggung, dia lebih baik kekelas dari pada terkurung di sana. Lagi pula kai hanya 'teman' gyu saja. Hanya teman kan?
Saat istirahat, Beomgyu pergi ke kantin untuk membeli roti. Namun saat dia ingin keluar dari kelas, tiba-tiba Taehyun datang dan menarik lengan Beomgyu.
Taehyun menyuruh Beomgyu untuk duduk di kursinya. Ku ingatkan, Beomgyu itu anak yang sangat penurut! Jadi pasti dia melakukan apa yang di suruh Taehyun.
Mejanya tiba-tiba saja terdapat banyak makanan. Beomgyu melirik Taehyun yang tersenyum kepadanya.
"Apa ini? Punya siapa? Mengapa ada di mejaku?"
Taehyun tak menjawab pertanyaan Beomgyu. Dia malah duduk di kursinya tepat di samping Beomgyu. Tak ada orang di kelas karena mereka cenderung pergi ke kantin sekolah saat istirahat. Berarti hanya ada mereka berdua sekarang.
Taehyun mendekat kan wajahnya ke wajah Beomgyu. Terlihat wajah Beomgyu merona. Taehyun terkekeh gemas saat melihat wajah merahnya Beomgyu. Dia mengelus lembut surai coklat tersebut.
"Makanlah. Aku membelikannya hanya untuk mu. Kau lapar bukan? Habiskan semuanya. Jangan di sisakan."
"Ta-tapi ini punya mu tae.."
"Aku juga akan makan gyu.. kamu yang lebih penting makan sekarang. Kau habis saja pinsan. Gyu, kau membutuhkan nutrisi dan karbohidrat ok? Sekarang makanlah."
Taehyun mengambil satu roti di meja Beomgyu dan membuka plastik tersebut.
"Muka mulutmu. Aku akan menguap kan suapan pertama untuk mu."
Beomgyu menuruti perintah Taehyun. Dia membuka mulutnya dan tak lama Taehyun merobek roti yang ada di genggaman nya. Lalu dia menyuapi Beomgyu.
Taehyun merasa gemas melihat orang yang di hadapannya ini saat mengunyah. Rasanya dia ingin sekali menggigit pipi tembamnya itu.
Suapan kedua di dapat oleh Beomgyu. Ia hendak mengambil roti yang ada di genggaman Taehyun namun dengan cepat Taehyun menarik tangan nya agar roti di genggamannya di ambil.
"Biarkan aku menyuapi mu ok?"
Beomgyu mengangguk pelan dan menunduk. Dia sangat malu sekarang. Beomgyu mengambil susu yang di belikan oleh Taehyun. Dia meminumnya tanpa melihat Taehyun sedikitpun. Taehyun memberikan potongan ketiga kepada Beomgyu. Namun Beomgyu tetap tidak melirik Taehyun. Mukanya sangat panas dan sudah menjadi merah cabai mungkin saja.
Saat pulang, Beomgyu langsung mandi dan mengganti pakaiannya. Dia harus pergi berkerja di kafe dekat panti. Dia sudah hampir terlambat untuk kerja.
Beomgyu berlari ke dalam kafe dan untunglah dia tidak terlambat. Dia langsung mengganti bajunya dengan baju kerjanya yang sudah di loker. Dan segera pergi ke kasir untuk berjaga.
Tak lama ada pelanggan. Beomgyu langsung menyapa pelanggan dan membungkuk kan sedikit tubuhnya.
"Silahkan di pesan..."
"Loh, Beomgyu?!"
Beomgyu refleks menoleh. Ternyata itu Taehyun. Beomgyu sedikit tersenyum. Taehyun terdiam dan memandangi wajah Beomgyu. Itu sedikit membuat sang empu tak nyaman.
"Mau pe-pesan apa tae?" Ucap beomgyu guna untuk menyadarkannya.
"Oh, maaf gyu. Aku mau pesan ice cappucino aja."
"Ba- baiklah, tunggu sebentar."
Beomgyu menuntaskan pembayaran dan langsung membuat pesanan Taehyun. Setelah itu dia langsung menaruh di meja Taehyun.
Saat Beomgyu hendak ke kasir, tangannya di tarik oleh Taehyun. Beomgyu hampir saja terjatuh di pangkuan Taehyun jika dirinya tak cekatan menahan licin sepatutnya itu.
"Kau pulang jam berapa gyu?"
"Aku pulang sampai jam sembilan malam. Mengapa?"
Taehyun tak membalasnya dan hanya mengangguk kecil. Dia juga melepaskan tarikannya dari tangan Beomgyu. Aneh sekali bocah ini.
Sekarang sudah jam pulang Beomgyu kerja. Dia ingin keluar dari cafe, namun tiba-tiba ada yang menahan tangannya. Beomgyu refleks menoleh. Dia hanya takut ada orang jahat yang ingin menjahatinya.
Oh tuhan, syukurlah Beomgyu mengenali nya. Dia itu Taehyun yang ternyata menunggu Beomgyu selesai kerja sedari tadi.
"Kau... Mengagetkan ku tae.."
"Hahaha.. maaf ya gyu. Kau akan pulang kan? Boleh aku ikut?"
Beomgyu ingin menolak. Namun Taehyun malah kekeh untuk ikut. Dengan pasrah Beomgyu membawa Taehyun ke panti.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Favorite Song [TaeGyu]
Historia Corta"kesehatan aku gak normal tae.." "i wanna be yours" "nanti kamu malu sendiri tae kalau sama aku.." "wanna be yours" "aku sering ke RSJ tae, aku gak normal.." "wanna be yours" "aku gak punya orang tua, tinggal di panti, dan aku gila tae.." "gyu.. i j...