You Are My Favorite Song [TaeGyu]

🎼

Di kelas, Beomgyu bergumam bahagia. Dia menggerakkan maju mundur kakinya. Menumpu kepalanya dengan kedua tangannya.

Teman sebangkunya, Taehyun merasa ada yang aneh dengan nya. Oh tuhan, bagaimana tidak aneh? Beomgyu tertawa sendiri. Membuat Taehyun merinding.

Taehyun memegang dahi teman sebangkunya. Tidak panas. Beomgyu yang di perlakukan memandang Taehyun dengan heran.

"Apa sih?"

"Kamu serem. Ketawa sendiri. Bikin merinding."

Beomgyu melemparkan tatapan sinis. Apa-apaan coba. Tapi, tiba-tiba dia teringat kejadian di kantor. Sehingga senyum nya kembali terlihat. Dia menghadap Taehyun dan memegang tangannya

"Tau gak hyun! Tadi tuh!"

Beomgyu menceritakan kejadian tadi. Taehyun benar benar syok. Padahal guru nya itu terkenal dingin dan sangat tidak tertarik oleh siapa pun. Selama dia di sekolah, sedah banyak yang menggoda dan melirik Yeonjun. Tapi tak satu pun di pandang bahkan di lirik.

Istirahat, Beomgyu dan Taehyun pergi ke kantin. Mereka berbincang serta bercanda di sana. Tiba-tiba, seseorang menjatuhkan susu di baju Beomgyu.

"Eh, maaf banget. Aku gak sengaja kak. Maaf ya. Aduh baju kakak jadi basah deh."

Beomgyu hanya pasrah memandangi bajunya yang tertumpahan susu stroberi itu. Dia membuang nafasnya dengan halus.

"Gapapa, bisa gw cuci."

"Gw ganti deh kak. Gw ada baju seragam ganti di loker. Bentar gw ambilin ya!"

Belum sempat Beomgyu membalas, pria tadi sudah berlari kencang. Sebenernya dia bisa mengeringkan baju ini saja.

Tidak lama, pria tadi kembali membawa baju nya. Dia berlari pelan menuju Beomgyu.

"Ini kak. Sekali lagi maaf ya."

"Gapapa kok. Btw, lu Jungwoon kan? Sekertaris OSIS?"

"IYA KAK!"

Mereka berdua asik berbincang dan melupakan seseorang yang bermain sumpit mie ayam dan sedotan di sana.

Taehyun bosan. Dia mengambil sumpit mie ayam nya dan Beomgyu. Mengambil cutter yang sengaja dia bawa tadi. Taehyun merakit sumpit itu.

Sedotan yang ada di meja Taehyun keluarkan semua. Dia mulai membentuk sebuah bintang dari sedotan berwarna merah dan putih itu. Menghabiskan semua sedotannya.

Lima menit berlalu, Taehyun masih fokus dengan kerja kerasnya. Beomgyu yang sudah selesai berbincang teralihkan dengan kegiatan Taehyun. Dia memperhatikan Taehyun dengan penasaran.

Intinya, Taehyun buat kayak beginian.

"Lem..."

Beomgyu merogoh saku nya. Dia memberikan lem itu ke Taehyun. Tanpa melihat, Taehyun langsung mengambil lem itu dan memakainya.

"Makas.. loh, Gyu. Kamu udah selesai?"

"Udah dari tadi Tae. Aku liatin kamu sibuk sama dunia kamu sendiri."

"Kenapa gak bilang? Kan kuta bisa langsung ke kelas."

"Habis nya, kamu fokus banget. Habis ini kita harus bayar semua sedotan yang kamu ambil loh Tae."

Beomgyu tertawa sendiri. Taehyun tidak peduli. Dia malah mengumpulkan bunganya menjadi satu. Menghampiri penjual mie ayam.

"Bang, saya mau bayar sedotan itu sama.."

Tidak lama Taehyun kembali duduk di samping Beomgyu. Lagi-lagi, dia kembali fokus dengan dunianya. Beomgyu ingin melihat, tapi Taehyun menghalangi dengan tubuhnya. Beomgyu kan jadi makin penasaran.

"Selesai!"

Taehyun membalikan badannya. Dia memegang kerajinan tangannya dan menghadap Beomgyu.

"Selamat ulang tahun manis!"

Beomgyu terdiam. Dia tidak berkedip. Siapa yang ulang tahun tadi? Beomgyu? Tunggu, sekarang tanggal berapa?

"

Kenapa diam? Ah.. mungkin karena batangnya ya. Maaf ya, aku bikin bucket pake kertas nasi."

Dengan cepat Beomgyu menggeleng.

"GAK! Bukan itu. Kamu kok inget ini ulang tahun aku?"

"Tiga belas Maret, aku selalu ingat Gyu."

Beomgyu tertawa. Dia mengambil bucket hasil kerja keras Taehyun tadi. Hadiah yang aneh, tapi Beomgyu suka. Hadiah yang akan Beomgyu jaga.