Party Before PKL

1K 89 5
                                    

"bun kakak boleh pergi gak sama temen-temen kakak?" ucap Arista pada bundanya yang sedang duduk sambil memanggu anabul miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bun kakak boleh pergi gak sama temen-temen kakak?" ucap Arista pada bundanya yang sedang duduk sambil memanggu anabul miliknya.

"mau kemana kak? kan udah malem sayang".

"mau diskusi buat nanti senin mulai PKL bund" bohong Arista.

"kakak nginep?".

"kalo kemaleman kayaknya iya bund".

"sama Gita kan?"'

"iya Gita sama Maya bund, kan temen kakak cuma mereka".

"yaudah sana kak, tapi hati-hati ya sayang".

"iya bund, eum kebetulan Gita udah didepan bund nih dia chat".

Arista menunjukkan chat Gita kepada bundanya "yaudah sana kamu, salam buat Maya sama Gita ya".

"siap bundaku, kakak pergi ya bund".

"iya kak".

Sebelum pergi Arista tidak lupa memeluk dan mencium pipi bundanya, satu kebiasaan yang sudah menjadi kebiasaannya "love you bund".

"bunda love you too sayang".

"assalamualaikum".

"wa'alaikum salam".

**

"lama banget anaknya Bunda" dengus Maya.

"yee gue kan harus izin bunda dulu".

Arista bergegas naik kedalam mobil tepat di kursi belakang "yuk jalan".

"siap nyah".

"hahaha gemes deh pengen injek".

"gue turunin nih".

"itu mulu senjata andalannya" ejek Maya.

"tau loe".

"berisik ah".

"kita mau dimana nih?".

"tempat biasa ajalah, yang murah-murah aja" balas Arista menanggapi pertanyaan Gita.

"nah kantong anak sekolah".

"yaudah kuy".

Mereka memasuki sebuah bar yang biasa mereka datangi, suasanya tidak terlalu remang dan tidak juga terlalu pengang walaupun sedang berlangsung live music yang jadi andalan bar ini.

Beberapa sofa disudut ruangan terlihat dipenuhi pengunjung yang mungkin menjadi pelanggan tetap bar ini. Arista Cs memilih duduk di sebuah meja dengan kursi kayu yang tinggi, tempat yang cocok dikantong anak-anak sekolah seperti mereka.

"Pesen apa nih?" Tanya Gita saat sudah duduk.

"Yang murah aja asal bisa bikin nge fly" sahut Arista.

"Arista kalo di tempat kayak gini auranya berrrrr" ucap Maya membuat Arista hanya memutar matanya malas.

"Anak bunda keluar kandang" balas Gita.

"Diem ah, udah buruan pesen. Soju aja yang rasa lechy, jangan yang ori bikin cepet mabok" ucap Arista.

"Yaudah itu aja sama cocktail deh 1 pitcher" tambah Gita.

"Jangan lupa kentang gorengnya" tambahan Maya.

Karena katanya kalau minum minuman beralkohol harus ada makanan pendorongnya. Katanya yaaa...

Gita lalu memanggil salah satu pelayan dan memesan apa yang mereka inginkan.

"Suara si abang cakep banget yak, kek syahdu banget kalo diajak slipkol" Maya menatap pada pria yang sedang bernyanyi dipanggung kecil khusus live music.

"Ari maneh mani ateul jadi awewe" cibir Gita.

"Mun ateul mah di garuk atuh da" sahut Maya tak mau kalah.

"Budak garelo" gumam Arista.

Arista menuang soju yang sudah ia buka kedalam tiga sloki "nih minum dulu cheers" Arista mengangkat gelas selokinya yang langsung diikuti Maya dan Gita.

"Cheers!".

Rasa pahit dari minuman khas Korea itu langsung menyapa tenggorokan mereka, wajah mereka bahkan mengernyit.

"Padahal yang lechy tapi pait banget".

"Murni gak dikasih campuran sih".

"Harusnya loe pesen yakult atau sprite dodol" cebik Maya pada Gita.

"Ah bacot, kalo banyak campuran kita baliknya gak mabok".

"Percuma kalo gak mabok mah tau, udah gini aja udah enak kok" timpal Arista yang kembali menuang soju ke dalam sloki miliknya.

Kepala Arista mulai mengangguk-angguk mengikuti alunan musik yang sedang berlangsung, sesekali ikut menyanyikan bait-bait lirik dari lagu yang sedang dimainkan.

"Aduh banyak koko-koko" Mata Maya berbinar.

Gadis itu memang menyukai pria bermata sipit dan putih ala-ala Chindo.

"Koko-koko mana mau sama modelan baso aci seblak kek maneh" ejek Gita.

"Ari maneh ngomong sok bener" balas Maya disertai tawa bodohnya.

Arista dan Gita hanya menggeleng dengan ucapan Maya.

"Tuh pak Robert teh koko-koko nanti loe pepet aja dikantor" ucap Arista.

"Aww ganteng emang tuh pak Robert" Maya jadi membayangkan wajah tampan dari pria yang meng interview nya kemarin.

"Kambing dikasih bedak juga loe bilang ganteng May".

"Cicing maneh Gita Ketawa".

"Gutawa" ralat Arista.

"Nah eta maksudna".



PKL?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang