Tiga Belas

34 11 0
                                    

13. Kembali

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca....

Aku sudah siap melepasmu, sama sepertimu yang sudah bersiap melepaskanku.

*****

Juli, tahun kedua.

Seperti hari-hari sekolah pada umumnya, semenjak menjadi anggota inti di forum perpus aku lebih sering pulang terlambat ke rumah. Banyak hal yang harus ku urus dan nyatanya tak semudah kelihatannya. Aku sangat takjub dengan Kak Naya yang dulu bisa mengatur semuanya sendirian.

Apalagi tanpa diduga forum menjadi salah satu ekstrakurikuler yang cukup populer tahun ini. Berawal dari Athan yang mendaftar, setelah itu para pendaftar tak berhenti datang. Tapi anehnya hampir semua anggota mengenal Athan dan aku curiga itu mungkin karena Athan bergabung di forum.

Jelas tugas tersulit masih dipegang oleh Kak Arkan. Padahal saat ini ia sudah berada di kelas XII dan seharusnya sudah mulai fokus untuk persiapan ujian dan lain-lain. Tapi karena sampai saat ini kami masih belum menemukan penerus yang tepat, mau tak mau Kak Arkan masih mengatur semuanya sendiri.

Tapi aku tetap bersyukur dengan bertambahnya anggota saat ini karena berkat hal itu kami, anggota forum akan segera punya ruangan baru. Sebenarnya di sekolahku asa satu ruangan kosong di samping perpustakaan. Ruangan itu hanya digunakan untuk rapat atau sesekali untuk tempat mengerjakan tugas jika kebetulan diberi tugas untuk mencari buku di perpustakaan.

Tapi sejak tahun lalu tepatnya saat Kak Raja masih memimpin forum, ruangan itu tak pernah diizinkan untuk dipakai. Dan akhirnya kami terpaksa menggunakan perpustakaan yang tempatnya lebih sempit. Apalagi saat itu anggota kami tak sebanyak sekarang.

Tapi sekarang anggota kami terlalu banyak dan penjaga perpustakaan mulai kesal karena itu. Tahun ini para anggota baru lebih aktif dibandingkan tahunku. Di tahunku teman-teman yang satu angkatan denganku tak ada yang berani membuka suara saat Kak Raja dan Kak Naya datang, tapi tahun ini justru kebalikannya. Dan itu cukup membuatku stres.

"Gue udah dapet ijin buat pakai ruangan, umumin ke anak-anak besok bantuin pindahin barang-barang kesana," ucap Kak Arkan.

Saat ini kami sedang rapat anggota inti setelah pulang sekolah. Sebenarnya hari ini bukan jadwal forum perpus tapi Kak Arkan sengaja mengumpulkan anggota inti untuk mengatakan hal itu.

"Berarti itu udah fix jadi ruangan kita?" tanya Aldo semangat.

"Iya, ruang arsipnya boleh buat naruh barang-barang kita," jelas Kak Arkan.

"Ruang Arsip bukannya sempit? Emang buat naruh meja lo muat?" tanya Kak Tara.

Asal tahu saja ruang arsip di ruang rapat itu sangat kecil, hanya sepetak. Disana juga hanya muat satu meja karena memang ruangannya yang bentuknya memanjang. Jadi kemungkinan hanya akan muat satu meja, satu lemari besar, dan satu lemari kecil.

For You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang