Dua Puluh Dua

27 12 0
                                    

22. Melupakan

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca....

Karena sesingkat apapun kisahnya, melupakan bukanlah hal yang mudah.

*****

Juni, tahun ketiga.

Aku tak mengerti kenapa waktu berjalan begitu cepat tanpamu. Padahal dulu saat masih bersamamu, bahkan menunggu malam datang saja rasanya sangat lama. Tapi kini malam datang begitu cepat, bahkan terasa seperti sekelibat saja.

Lalu, apakah aku masih mengingatmu?

Iya, aku masih mengingatmu. Aku masih ditahap melupakanmu, aku masih menyiapkan segalanya untuk keluar dari hatimu. Lalu aku tersadar, aku jatuh cinta padamu dalam waktu singkat, tapi aku tak bisa melupakanmu semudah aku mencintaimu.

Kadang aku ingin menyalahkan semesta karena mempertemukan kita. Tapi terkadang aku juga menyalahkan hatiku yang terus menetap padamu. Sayangnya aku tak bisa menyalahkanmu karena apa yang aku lakukan di masa lalu mungkin lebih menyakitimu.

Maaf...

Lalu Juni kembali datang dan aku kembali mengingatmu. Hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru kembali dimulai. Aku sekarang sudah berada di kelas XII, langkah ku menuju dunia dewasa sudah semakin dekat. Tapi aku masih belum melupakanmu.

Aku kembali masuk ke dalam kelas ku, kelas lamaku. Ruangan kelasku kembali di ruangan lama saat kelas X, aku tak tau kenapa tapi ku dengar karena jumlah siswa baru yang bertambah dan akhirnya jumlah kelasnya bertambah. Aku memang tak mempermasalahkan itu, lagipula kelas lamaku jauh lebih dekat.

Aku baru saja berniat masuk ke dalam kelas, tapi langkahku terhenti saat melihat Dion yang juga baru saja ingin keluar. Kami nyaris saja bertabrakan jika saja kami tidak sama-sama menghentikan langkah kami. Dion juga terlihat terkejut melihatku.

"Tumben lo udah dateng?" tanya ku basa-basi, meski ini hari pertama biasanya Dion tak akan datang sepagi ini.

"Kepagian," jawabnya.

Aku mengangguk pelan kemudian berniat melewati Dion dan masuk ke dalam kelas.

"Lea!" panggil Dion, aku mengurungkan niatku kemudian menatapnya.

Saat ini keadaan kelasku masih sepi, bahkan aku sedikit heran kenapa Dion datang tanpa Diana. Tapi aku tak terlalu fokus pada hal itu, entahlah aku benar-benar kosong hari ini. Tak ada hal penting yang ingin aku pikirkan saat ini.

For You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang