Tak ada waktu untuk mengeluh. Bangun sekarang dan hadapilah segala masalah!
Tersenyum dan tetap berbahagialah.
Dari beberapa bekas luka yang menyakitkan, yang paling menyakitkan adalah yang tidak bisa dilihat.
Kematian.
•BXB area💤
*Beomgyu [uke]
🚫...
"Kamu sahabatnya kan? Kamu pasti tau dia itu anak kuat, saya juga yakin beomgyu tidak selemah itu".
Menurut soobin, Yeonjun itu tipe cowok yang profesional dan sangat ramah. Jas yang rapi dengan kacamata yang ia kenakan membuat aura kedewasaan baginya.
"Humm, om benar". Soobin mengangguk.
"Yasudah, kamu mau pesan apa?".
"Aku tidak mau makan disini".
"Kenapa? Kamu tidak suka?".
"Tidak bukan begitu, aku hanya ingin yang lain".
"Baiklah mari pergi".
• •• •••
"Om...aku boleh beli itu".
Yeonjun mengendarai mobil itu lalu berhenti ketika soobin berbicara.
"Kamu mau itu?".
Soobin mengangguk meng iya kan.
"Baiklah, saya akan membeli nya".
"Mau ikut..."
"Boleh".
Soobin tampak semangat saat Yeonjun membiarkan dirinya untuk membeli jajanan di pinggir jalan itu.
Sebenarnya Yeonjun tadi sempat melarang agar soobin tidak jajan disitu karena menurutnya itu kurang bagus untuk kesehatan. Soobin itu keras kepala, jadi Yeonjun harus terus mengalah untuknya.
"Om, aku mau beli cilok, siomay, cireng, tahu pedas sama bakso. Boleh kan?".
Yeonjun agak sedikit terkejut dengan permintaan yang soobin berikan. Bagaimana soobin bisa menghabiskan itu semua.