OCTAGON - CHARACTERS

• Seonghwa Nial Angkasa

.:.

Seonghwa Nial Angkasa

Lahir 3 April 2002, pukul 02:06 am

Kota Kolenmijn, Provinsi Vaste Tengah, Khatulistiwa

Golongan darah O-

Tinggi badan 178 cm

+

Rain Antariksa dan Taehee Puri Langit

Anak tunggal

+

• 2007-2008 Taman Kanak-kanak Pelangi (Kolenmijn, Vaste Tengah, Khatulistiwa)

• 2008 - 2014 Sekolah Dasar Negeri Cakrawala (Kolenmijn, Vaste Tengah, Khatulistiwa)

• 2014 - 2017 Sekolah Menengah Pertama Negeri Budi Pekerti (Kolenmijn, Vaste Tengah, Khatulistiwa)

• 2017 - 2020 Sekolah Menengah Atas Samudera (Kolenmijn, Vaste Tengah, Khatulistiwa)

• 2020 - sekarang Universitas Bakti Bangsa (Batavia, Daratan Batavia, Khatulistiwa)

+

• 2012 Juara 1 Lomba Baca Puisi (tingkat SD)

• 2013 Juara 3 Lomba Baca Puisi (tingkat kota)

• 2016 Juara 2 Lomba Puisi (tingkat kota)

• 2017 Juara 1 Lomba Puisi (tingkat SMP)

• Wakil Ketua Klub Sastra 2017 - 2020

.

• Ranking 2 Kelas 4-5 SD

• Ranking 1 Kelas 2 SMP

.:.

Seonghwa, lahir di sebuah keluarga kecil nan sederhana, dengan seorang Ayah dan seorang Ibu. Sang Ayah adalah seorang nelayan terikat (Podomoro). Sang Ibu adalah ibu rumah tangga.

Karir dari orang tuanya (sang Ayah adalah stunt man, dan sang Ibu adalah sutradara juga pelatih akting), terhenti usai Seonghwa diketahui berada dalam kandungan. Sang Ibu mulai mengandung Seonghwa di luar nikah. Umur kandungan ke lima bulan, kedua orang tuanya memutuskan untuk menikah hanya dengan sepuluh orang saksi saja.

Sejak kecil, Seonghwa menyukai akting sejak Ibunya mengajak bermain peran. Terlebih setelah sang Ibu menunjukan banyak karya dari dirinya pun pihak lain, yang membuatnya semakin tertarik dengan dunia seni peran.

Nama panggilan dari kedua orang tuanya adalah Nial. Sering menyebut diri sendiri menggunakan nama pada orang terdekat. Senang dengan nama belakangnya, yang jika disatukan dengan kedua orang tuanya, membentuk sebuah kesatuan—Antariksa, Langit dan Angkasa. Nama adalah salah satu faktor yang membuatnya menyukai rima dalam syair dan puisi.

Sejak SD, SMP, SMA, Seonghwa adalah korban perundungan hanya karena paras dan postur tubuhnya yang dikatakan terlalu tak seperti laki-laki. Perundungan ini tak diketahui kedua orang tuanya. Yang mereka ketahui hanyalah kegiatan sekolah terlalu melelahkan untuk anak mereka yang keduanya hapal begitu sensitif di hati dan tubuhnya—mudah lelah.

Pada kelas 1 SMA, Seonghwa jujur pada kedua orang tuanya bahwa dirinya tak memiliki ketertarikan pada perempuan. Hal itu cukup tabu di kota Kolenmijn, yang tak hanya terkenal sebagai kota tambang, namun juga kota kolot karena termasuk satu kota tertua di Khatulistiwa. Namun kedua orang tuanya menerima dan mendukungnya secara lapang dada, tak memikirkan bahwa sebagai anak tunggal harus menjadi penerus keturunan.

Seonghwa hidup bahagia di lingkungan keluarga kecilnya. Selama ini, hanya keluarga besar dari pihak Ayah yang dikenalnya, selagi dari pihak Ibu, tidak pernah bertemu sama sekali.

Hidupnya semakin merasa aman dan nyaman setelah mengenal Hongjoong semasa SMA. Hongjoong sendiri sering membantu Seonghwa dalam hal apapun, termasuk secara finansial. Bahkan bantuannya sampai ketika mereka kuliah.

Di akhir kelas 3 SMA, Seonghwa diperkosa tujuh orang dewasa yang membuat mental dan akalnya menjadi rusak berantakan. Satu tahun penuh membenci Hongjoong, satu setengah tahun selanjutnya meminta pertanggung jawaban dari Hongjoong.

Pada akhir tahun 2022, Seonghwa masuk jalur undangan ke Sanggar Titik Koma, sebuah sanggar teater, dari salah satu terbesar dan tertua di Khatulistiwa. 

.:.

catatan. jika ada informasi tambahan, akan diinfokan terlebih dahulu sebelum ditambahkan.

catatan lain. lux masih pusing harus masukin apa aja.