jakenoo oneshot

1.6K 108 12
                                    

"Apa kau bahkan pernah mencintaiku barang sedetikpun selama ini?"-

Pertanyaan itu terus berulang di fikiran pria berkebangsaan australia yang kini tengah duduk bersila di kamarnya yang luas.

Dua minggu lalu, sebelum semuanya hancur karna ketidak beranian nya melawan kedua orangtuanya yang menentang hubungan dirinya bersama pemuda kebangsaan korea, yang berstatus sebagai pemain piano orkestra.

Tangan nya genggam kota hitam berisi dua cincin yang dibeli satu bulan lalu.

Helaan nafas mengudara, kala pendengaran nya lagi2 menelisik bahwa kedua orangtuanya beradu argumen tentang siapa yang menjadi penyebab orientasiseksualnya di anggap begitu gila.

Ia bertemu dengan pemuda bernama kim sunoo yang terlihat begitu manis di matanya 2 tahun lalu.

Saat dirinya di tugaskan di rumah sakut perkotaan korea, pertemuan tidak sengaja itu membuat keduanya membiarkan bunga yang tumbuh kian merekah.

Tapi kemudian sang orangtua mengetahui hal itu dan mengirimnya ke rumah sang kakek, di kota jeju.

Shim jake, menatap lamat kotak di genggaman nya sebelum menyimpan kotak itu pada kotak berbentuk pita yang kebih besar dan menaruhnya di laci lemari tepat pada samping ranjang tidur nya.

Tangan nya raih jake, juga jas kerja nya.
Berjalan keluar tanpa peduli apa yang kedua orangtuanya lontarkan padanya.

Mobil putih yang di kendarai melesat kencang, kejar angin yang kian menekan.
Suara klakson dari mobil boxs yang kehilangan kendali nya kian mengudara kala hindari mobil2 yang berlalu lalang, agar tidak terjadi kecelakaan.

Tapi, begitu naas.
Tabrakan tidak lagi bisa di hindari kala pria yang mmebawa mobil boxs hitam itu justru menabrak mobil milik jake.
Buat kedua mobil yang berbeda ukuran itu berguling ke sisi jurang lalu jatuh tanpa pertolongan.



Suara tangisan dari wanita yang memasuki usi 60 tahun itu kian menyeruak kala memeluk foto sang anak semata wayang nya yang telah di kebumikan pagi tadi.

Tangan nya terus mengusap bingkai foto yang berada di pelukan nya.

Lebih dari satu bulan, keluarga besar itu di selimuti rasa duka.

Wanita yang masih terlihat cantik itu membuka laci milik sang anak, berniat membereskan barang2 sang putra semata wayang.
Kemudian netranya temukan kotak berwarna merah dengan pita besar sebagai penghias.

Tangan nya perlahan membuka kitak itu, ada surat di sana.

Netranya memanas kala tau betapa putranya mencintai pemuda itu.

Kemudian tangan nya di bawa membuka kotak hitam yang lebih kecil, ada dua cincin di dalam nya.
Tangisnya kian pecah kala menyadari bahwa ia adalah salah satu yang merebut kebahagiaan sang putra.




Sepasang suami istri itu berjalan susuri koridor tunggu salah satu pentas okestra besar di korea.
Berbekal nama yang bahkan tidak mereka tahu sosok nya menjadi acuan kemana kaki keduanya melangkah.

"Apa kau kim sunoo?"-

"Maaf, saya bukan kim sunoo"-

Lontaran pertanyaan terus di ajukan setiap kali berpas pasan dengan pemuda2 yang di kiranya salah satu dari pemain orkestra.

"Maaf, apa kau tau dimana oemuda yang bernama kim sunoo?"- nyonya shim bertanya pada pemuda berambut hitam dengan kulit seputih susu di hadapan nya

"Saya kim sunoo, ada yang bisa di bantu?"- tanya pemuda itu

Helaan nafas lega terdengar dari keduanya.

"Bisa bicara sebentar?"- nyonya shim meminta waktu pemua ity sebentar

"YA SUNOO-YAA CEPAT SEBENTAR LAGI KITA AKAN MULAI!"-

"aaa maaf, sepertinya aku tidak bisa. Aku harus segera tampil, permisi."- ujarnya bungkukan kepala lalu langkahkan kakinya pergi

"Apa kau kenal shim jake?"- nyonya shim mengudarakan suaranya, buat langkah pemuda itu berhenti sebentar lalu tatap wanita itu dengan netra yang sedikit menggenang

"Maaf, saya tidak kenal. Pemisi"- ucapnya lalu bergegas langkahkan kaki nya yang hamoir gemetar



Pasangan itu masih berdiri di ruang tunggu, itu yg harus mereka lakukan.

Sunoo,pemuda itu kangkahkab kaki cepat, ingin segera lewati pasangan yang masih menunggunya itu.

"Minggu depan hari peringatan jake"-wanita itu berujar pelan kala sunoo lewat di hadapan nya
Buat langkah pemuda itu berhenti lalu berbalik tidak percaya.



Hamparan runput luas,juga pohon oak yang kian kenguning menjadi saksi antara pri dewasa, wanita dewasa juga pemuda yang menangis sesegukan di pelukan keduanya.

"Kami menemukan ini, kurasa ini untukmu "- nyonya shim berikan kotak berpita itu pada sunoo lalu tepuk bahu pemuda itu pelan sebekum pergi dari area taman yang cukup sepi itu

"Kami berharap kamu datang minggu depan nak"- shim jay, ayah dari jake menepuk bahu sunoo pelan sebelum ikuti langkah sang istri

Tangan nya yang masih gemetar ia bawa untuk buka kotak di pangkuan nya.

Netranya menatap surat yang terlipat rapih juga kotak hitam berukuran kecil.

Kertas di tangan nya ia buka perlahan

Tidak terdapat begitu banyak tulisan di dalam nya

Tapi jelas sekali mampu membuat pemuda kim itu menangis kian kencang kala tiap baris yang ia baca


Aku punya harapan untuk hari esok pertama kalinya setelah bertemu denganmu

Dan aku berharap, aku bisa jauh lebih berani dari kemarin untukmu

Aku tidak akan sembunyi seperti pengecut lagi untukmu

Aku tidak akan melepaskan genggamanku untukmu

Aku, shim jake.
Memilihmu untuk jadi teman sehidup sematiku.

Aku mencintaimu kim sunoo

Kemudian tangisan pilu kembali mengudara kala jemari itu kenakan cincin pemberian pemuda yang sangat ia cintai.

sunoo x enhypen and othersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang