8 - Problem?

90 11 5
                                    

Dua hari berlalu begitu cepat, Baekhyun tinggal di apartemen sendirian. Tak ada kabar sedikitpun dari Rose tunangannya itu. Terakhir Baekhyun mengiriminya pesan namun tak ada tanda-tanda dibalas oleh gadis itu. Rasa gengsi seorang Byun Baekhyun CEO agensi SM Entertainment tak tergoyahkan, ia tak akan mengirimi Rose pesan lagi. Biar saja gadis itu yang akan mengabarinya.

Sesuai rencana tempo hari, Suho telah menyiapkan jadwal untuk perkumpulan para sahabatnya esok hari. Baekhyun pun menyetujui reuni kecil-kecilan itu. Kecil-kecilan apanya? Mereka akan mengadakan reuni di vila mewah milik Suho dan akan menginap selama 2 hari disana. Selain itu, mereka akan berkumpul dan bersenang-senang di bar terkenal milik Xiumin. Biasanya jika mengadakan reuni, mereka akan pergi ke Jepang atau Paris. Bukan reuni kaleng-kaleng ygy.

Sebelum itu, Baekhyun akan menyiapkan hal-hal yang perlu ia bawa ketika reuni. Ia berniat pulang lebih awal ke apartemennya. Tangannya mengambil telpon genggam di meja kantornya lalu ia menghubungi sekretarisnya.

"Apakah aku ada jadwal meeting hari ini sampai esok lusa?"

"Tidak sajangnim, Anda tidak mempunyai jadwal meeting bersama klien."

"Baiklah kalau begitu aku akan pulang lebih awal. Tolong kau handle sampai aku selesai berlibur esok lusa. Dan ingat jika ada yang mencariku katakan aku sedang diluar negeri."

"Ne sajangnim.."

Baekhyun memutus sambungan telpon itu. Ia bergegas membereskan barangnya lalu beranjak pulang. Namun saat akan membuka pintu ruangannya, tiba-tiba seseorang masuk mengagetkannya.

"Baekhyun Sajangnim"

"Jennie, ada urusan apa kau kemari?" Baekhyun terkaget pasalnya Jennie tiba-tiba masuk ruangannya tanpa permisi.

"Kangen" ucap gadis bermata kucing itu enteng. Sedangkan lawan bicaranya kini memutar bola matanya jengah.

"Cepat katakan ada urusan apa kau kemari? Aku sedang buru-buru ada urusan penting." Ucap Baekhyun tak ramah.

"Kalau begitu aku akan ikut denganmu." Moncong Jennie ini memang tidak terkontrol. Baekhyun menghela nafasnya kasar.

"Kalau tidak ada urusan aku akan pergi." Ucap Baekhyun sembari beranjak dari tempatnya berdiri namun tangannya dicegat oleh Jennie.

"Aku ikut Byun Baekhyun!" Entah mengapa perkataan Jennie seakan menyihir Baekhyun. Eh tunggu, apa-apaan wanita di depannya ini. Bisa-bisanya dia menyebut nama Baekhyun tanpa embel-embel sajangnim. Wah ini tidak bisa ditolerir. Untung dia cantik wkwk.

Akhirnya Baekhyun membiarkan Jennie mengikutinya. Yah dia memang butuh seseorang untuk merapikan pakaiannya dan mengemas ke dalam koper. Langkah lebar Baekhyun meninggalkan Jennie membuat gadis pemilik gummy smile itu sedikit berlari mengejarnya.

Saat Baekhyun sudah di sampingnya, gadis itu menyampirkan lengannya di lengan kekar Baekhyun namun segera di tepis oleh Baekhyun.

"Kau seorang idol dan jangan bertingkah bodoh!" Bisik Baekhyun karena saat ini orang-orang kantor tengah memandangi mereka. Namun orang-orang itu tak berani merekam kejadian yang mereka lihat.

"Aku tidak ingin mendengar berita apapun tentangku, jika aku mendengar satu berita saja di media tentangku dan Jennie maka kalian semua yang akan kusalahkan!" Tegas Baekhyun dengan dingin. Ia lantas menarik tangan Jennie menuju parkiran perusahaannya. Jennie hanya bisa tersenyum dalam hatinya.

Di perjalanan keduanya sama-sama diam. Hening. Sepi. Jennie melirik Baekhyun, yang dilirik malah berdehem.

"Aku akan membawamu ke apartemenku." Jennie menoleh pada lelaki yang kini sedang fokus menyetir disampingnya.

Crazy Over You (Jennie x Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang