12. Can I?

130 12 2
                                    

"Apa yang membuatmu berpikir bahwa cinta telah habis di orang pertama? Lalu kau berpikir bahwa yang selanjutnya adalah menjalani kehidupan sebagaimana mestinya."

Kalimat itu terngiang-ngiang di telinga Baekhyun. Lelaki itu kini sedang duduk di pinggir kolam renang dengan kakinya yang menjuntai ke kolam. Ini sudah larut malam, namun Baekhyun tak beranjak sedikitpun dari sana.

Beberapa hari lalu Baekhyun membuka ponsel miliknya yang sudah lama tak ia aktifkan. Lelaki itu membuka sosial media dan menemukan beberapa kalimat yang menohok hatinya. Apalagi satu kalimat tadi, sangat-sangat menohok dirinya.

Sudah hampir dua bulan berlalu sejak kematian Rose, Baekhyun masih setia dengan dirinya sendiri. Diam membisu, menyendiri, bahkan dia menutup diri tak bersosialisasi dengan orang lain.

Yah, Baekhyun masih tinggal bersama Appa dan Eommanya lantaran kedua orangtua itu khawatir jika Baekhyun tinggal sendiri di apartemen. Pernah sekali Appa Byun mengundang sahabatnya yang berprofesi sebagai psikolog untuk membantu Baekhyun. Namun nihil, tak ada hasil. Psikolog tersebut berkata bahwa lambat laun Baekhyun akan pulih seperti semula. Namun tentunya membutuhkan waktu yang lama. Ini bukan masalah penyakit biasa yang bisa disembuhkan dengan obat. Namun ini menyangkut mental, kesehatan psikis seseorang. Baekhyun mengalami trauma.

Dua hari lalu Jennie berkunjung ke rumahnya. Yah, Kim Jennie. Gadis bermata kucing itu masih setia menghubunginya, mengunjunginya bahkan menunggui Baekhyun. Appa dan Eomma tidak masalah akan hal itu. Mereka berpikir Baekhyun juga butuh seseorang untuk melupakan Rose.

Meski masih membisu, Baekhyun sudah mulai mau membuka ponselnya. Ia sudah mulai membalas pesan-pesan dari sahabatnya dan juga Jennie. Meskipun singkat, ia merasa perlu menghargai Jennie. Seperti sekarang ini, gadis itu mengiriminya pesan.

Kim Jennie
Heol! Aku lelah sekali hari ini

Baekhyun membaca pesan itu. Sebenarnya pesan itu berisi pernyataan tak jelas dan tidak penting bagi Baekhyun. Namun baru saja ia membacanya, ada pesan lain yang masuk lagi.

Kim Jennie
Tapi ada yang lebih melelahkan dari latihan untuk comeback

Baekhyun membaca pesan itu. Lelaki itu masih diam tak berniat membalas pesan Jennie. Namun ada lagi pesan lain yang masuk.

Kim Jennie
Lelahnya aku menunggu balasanmu Baekhyunaaa

Baekhyun pun dengan cepat mengetikkan balasan pesan untuk Jennie.

Baekhyun
Ya

Di seberang sana, gadis bermata kucing itu menghela nafas kasar. Yah, dia harus bersabar menghadapi Baekhyun. Jennie memaklumi Baekhyun mengalami trauma dan terpukul atas kematian Rose.

"Apa aku menyerah saja ya?" tutur Jennie pada dirinya sendiri.

Lalisa yang berada di dekatnya pun menoleh menatap heran pada Jennie yang tiba-tiba berbicara sendiri. Pasalnya sejak tadi mereka bertiga sibuk dengan ponsel masing-masing setelah selesai latihan dance bersama.

"Apanya Unnie?" Tanya Lisa penasaran.

"Hm.. aku harus bagaimana lisa-ya?" tanya Jennie yang kini memberingsutkan tubuhnya disebelah Jisoo.

"Ada apa?" tanya Jisoo menatap Jennie heran.

"Baekhyun"

Mendengar Jennie menyebut nama itu, Jisoo dan Lisa memutar bola matanya malas. Lagi-lagi Baekhyun. Lagi-lagi Baekhyun. Tidak ada laki-laki lain?

"Unnie sebaiknya cari saja laki-laki lain. Bukankah banyak yang menyukai Unnie?" Ucap Lisa dengan santainya.

Jennie mendelik menatap nyalang Lisa. Seenak jidat bocah itu mengatakan lebih baik Jennie mencari yang lain. Bahkan mendapatkan Baekhyun saja belum bisa, bagaimana mau berpindah ke lain hati?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy Over You (Jennie x Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang