0

528 28 0
                                    

Kalau kamu tidak suka cerita cewek manja yang kadang menye-menye, ini bukan tempat kamu

silahkan baca cerita lain

****

Gadis yang duduk di kursi itu terus memainkan jari tangan saat sosok di depannya memarahi. Sedari tadi terus menunduk sampai lehernya terasa pegal.

"Untung lo nggak kenapa-napa. Coba kalau lo ketonjok, pasti gue yang dimarahi Mama! Pengap kuping gue denger Mama ngomel setiap hari gara-gara lo!"

Cowok itu mengusap wajah kasar, mencoba menahan emosinya agar tidak kelewatan. Hanya ada mereka berdua di kelas 10 IPA 2, tak ada murid lain lantaran memasuki waktu istirahat.

Entah untuk yang ke berapa kali, dia yang marah-marah karena kelakuan gadis di depannya.

"Yui minta maaf." Gadis berponi itu akhirnya membuka suara."Tadi cuma mau beli boba, tapi banyak yang ngantri. Terus tiba-tiba ada cowok yang nabrak, sampai Yui nyenggol Kakak kelas yang lagi berantem. Yui nggak berniat bikin Kak Biyan marah."

"Kan lo bisa minta tolong ke gue. Lo pikir dengan badan lo yang cebol itu bisa nerobos orang-orang, gitu?"

Yui langsung mendongak. "Yui nggak cebol!" ujarnya marah, tapi sama sekali tidak terlihat menyeramkan. "Kak Biyan kalau ngomong jangan sembarang, ya!" Lalu menggembungkan pipi.

"Makanya lo jangan petakilan!" Brian mengacak rambut Yui.

"Ish, Kak Biyaaannnn." Brian tersenyum kecil, tak lepas dari pandangan Yui. "Kak Biyan udah nggak marah?"

Seketika senyum Brian hilang, kembali menampakkan wajah datar. "Gue masih marah sama lo." Yui meringis, menyesal berkata seperti tadi. "Awas kalau lo hari ini bikin masalah lagi, gue buang ke rawa-rawa."

"Kak Biyan jahaattt."

Tangan Biyan terulur, mengusap kepala Yui. "Jangan bikin gue khawatir terus."

****

Kalau suka tinggalkan jejak, yaps!
Kalian bisa panggil aku Lili
Terima kasih🖤

Here With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang