Rasa, aku suka berimajinasi tentang banyak Rasa.. Semua rasa, amarah, gelak tawa, bahagia bahkan aku suka bercanda, suka tertawa sendiri.
Aku ekspresif.. Logis.. Imajinatif..
hanya saja..
Brak//
"Hey girlss we are gonna do something to this nerd again today! yippiee!"
Semua rasa itu tak terlihat oleh orang lain.
🥀🥀🥀
Sekolah berlantai empat itu berwarna kejinggaan disinari matahari sore. Pohon besar berbunga kuning yang ada di dekat lapangan menaburkan bunga-bunganya diterpa angin. Seorang gadis dipinggir jendela itu menatap bunga yang bertaburan itu ke tanah.
'Indah,' Batin gadis itu.
Pikirannya larut dalam imajinasi. Ketika dirinya membayangkan dia berada dibawah pohon itu dan bunga bunga terbang menari di sekelilingnya. Ia membayangkan suara alunan biola dan dirinya yang menggunakan gaun besar seperti seorang putri.
Ia melamun.. Sedikit menghiraukan pelajaran sore ini. Tentu saja dia tidak bodoh, pelajaran sore ini tidaklah sulit, beberapa anak bahkan terlihat tidur di meja belakang.
'Emm.. tiba-tiba aku ingin beli coklat panas, bagaimana nanti kalau aku mampir ke toko coklat dulu?'
'Satu coklat panas, dan sebuah biskuit, Hm! Aku akan menikmati senja di belakang rumah dengan 2 hal itu.'
'Ahh tenang sekali rasanya.'
Lima menit lagi dan bel akan berbunyi. Ia akan berlari secepat kilat setelah itu, sebelum mereka menangkapnya.
//TENG// TENG
"Saya cukupkan pelajaran kali ini, silahkan segera pulang ke rumah,"
'LARI!'
Gadis itu langsung berlari keluar mendahului beberapa teman kelasnya. Ahh apa ia akan bisa sampai gerbang? Pasalnya kelasnya berada di kelas paling atas! lantai empat.
Ia berada di kelas beasiswa. Tentu saja.. Sekolahnya ini elit tapi untuk standar menengah saja karena sekolah ini berada jauh dari pusat kota. Itulah mengapa sekolah berlantai empat ini sama sekali tak memiliki lift.
'Arghh nafasku rasanya tersengal-sengal.'
Ia sudah berada di lantai paling bawah dan siap berlari ke arah gerbang, sebelum..
//Braghh
Sebuah kaki menyandungnya, dan ia jatuh terlempar ke depan. Murid-murid lain terkejut dan menatapnya.. tapi mereka tak ada yang berinisiatif membantunya.
"Nerd, why are you in hurry?" Ucap seseorang yang menyandungnya. Dia seorang gadis berkuncir tinggi berpita pink. Ia menyilangkan tangannya sembari memakan permen karet di mulutnya.
"You miss me? ain't you.. Why don't u stand up and kiss my shoes?"
'Dalam mimpimu!'
Walau terjatuh, ia berusaha berdiri dan berlari lagi.. tapi orang lain datang dan mencegatnya, mereka, Ughh kenapa untuk kali ini usahanya gagal lagi. Kenapa dia tertangkap lagi?
Mereka.. bersepuluh. Menindasnya tanpa alasan yang jelas. empat pria dan enam wanita. Sebuah geng, geng pembuat onar.
"Minggir," Ucapnya lesu.
"Nerd, sejak kapan kamu bisa pergi dengan mudah?" Seorang gadis lain berkacamata.. Kacamata hitam dengan model gaya terbaru.
"Namaku bukan Nerd,"
"Aww sweetie, arent u mad with just a name? Apa kau mau aku panggil nama aslimu?"
" Sera, nama nerd itu Sera bukan?" Seorang pria dalam geng itu menimpali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAT(E)TAM
Romance⚠️ ANTIMAINSTREAM DARK ROMANCE STORY. BUKAN CERITA TYPICAL WATTPAD YANG SERING KAMU BACA. majority genre : Dark romance. sub genre: fantasy, action, slice of life, drama Sinopsisnya: Dia dibuli terus suatu ketika tu dia disuruh nutup matanya gitu...