3. Extraordinary Inside

24 6 0
                                    

'A-Aku harus segera pergi darisini.'

Sera berusaha menelan ketakutannya dan berlari selencang-kencangnya ke arah gerbang.

Sekolah ini berhantu.

Ia harus lari.. Ia harus mencari tempat yang aman.

Mahluk itu entah mengejarnya atau tidak.. Ia terlalu fokus meraih gerbang.

Helaan nafas tersengal-sengal itu terdengar lebih keras.

'Mereka keterlaluan,'

Gerbangnya dikunci dari luar.

Tidak ada waktu untuk berpikir sekarang!

Sera mulai berusaha menaiki gerbang itu, ia harus keluar dari sekolah mengerikan ini. Meraih palang palang besi itu, ia berusaha memanjat lebih tinggi.

Padahal.. Gerbang sekolahnya begitu tinggi dan diatasnya bahkan banyak bagian yang runcing. Pikirannya hanya terpaut dengan kata lari. Ia takut sekarang. Hingga lututnya yang tergesa-gesa menginjak besi yang tipis. Dan terjatuhlah Sera dari ketinggian sepuluh meter.

'Ck!'

Pria itu menangkapnya, pria yang tadi. Menatapnya sedih.. Mengapa Sera melarikan diri darinya? Kenapa hatinya sekarang begitu sakit.

Dughh*

Sera mendorong pria itu. Tatapan ketakutannya menjadi lebih horor.

"Apa aku perlu membunuhnya?"

"Membunuh teman-temanmu itu..Mereka berani menyakiti Seraku"

'Hah?'

"Mundur! jangan mendekat."

Sera menatap sekitar tapi ia benar-benar kehabisan cara untuk keluar darisini.

Inikah akhirnya?

"A-aku orang baik.. Aku tak kan pernah mau ikut sektemu. Jika kau disini untuk membunuhku.. setidaknya biarkan aku menulis surat untuk ibuku,"

"Apa? Untuk apa aku membunuhmu.. Aku ingin melindungimu Sera.."

"S-siapa kau sebenarnya? Mahluk apa dirimu itu? Kenapa kau bisa tahu namaku!!?"

Pria itu menghela nafas, tapi ia tersenyum.. berjalan mendekat.. menatap gadisnya yang ketakutan. Apakah aku yang terlalu terburu-buru hingga kau menganggapku sebagai suatu yang bukan manusia?

"Aku Daaz, Kami manusia.. namun kami tinggal di dimensi yang berbeda. Kami memiliki teknologi yang mutakhir yang diselaraskan dengan alam. Kami manusia dengan kekuatan yang berbeda di dalam tubuh kami."

"L-lalu untuk apa kamu kesini?"

"Karena aku telah menemukan Mateku,"

"Apa Hubungannya!?"

"Karena itu dirimu Sera.."

"Kaulah Mateku."

'Apa?'

Sera menatap pria itu aneh. Dirinya? Matenya? mate apa? Ia merasa pusing.

Dimensi yang berbeda, Kekuatan yang berbeda, Mate?

Bisakah ia melupakan hari ini dan berusaha menjalani hari normalnya lagi seperti sedia kala?

"Maaf tuan sepertinya anda salah orang. S-saya tidak ikut dalam agensi dimensi anda. Dan kerjasama Mate? saya juga tidak pernah mendatangani itu. S-saya ingin pulang."

Sera merasa bahwa pria itu terlihat menjadi lesu, tatapannya terlihat sedikig kecewa. Pria itu mengacak-acak sedikit rambutnya dan menghela nafas panjang.

MAT(E)TAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang