Saat Tsukasa sedang tertidur lelap saat pagi, Saki membangunkan Tsukasa.
"One chan bangun..." Saki sedikit mengguncang tubuh Tsukasa.
Tsukasa hanya bedeham.
"One chan..."
"Hum... lima menit lagi..."
"ONI CHAN!'
Tsukasa yang sudah setengah sadar langsung bangun dan terbengong sebebtar. Ia langsung duduk seenaknya dan menggaruk ke arah perut yang di rasanya gatal.
"Oni chan! Perempuan tidak bangun seperti itu! Dan astaga oni chan... itu tampak tidak sopan!" Nasehat Saki.
Tsukasa langsung tersentak dan membulatkan matanya kaget.
"Betul aku wanita sekarang!" Teriak Tsukasa kaget.
Saki mengangguk kesal.
"Maka dari itu mulai hari ini Saki akan mengajari oni chan cara menjadi wanita ala Saki Tenma!" Saki mulai berapi-api.
Tsukasa menepuk tangannya kagum.
"Baiklah paling pertama Saki akan mengajari oni chan cara berdandan pagi sebelum sekolah, jadi sekarang oni chan mandi dulu..." Perintah Saki.
Tsukasa mengangguk.
Secepatnya ia mengambil handuk dan pergi mandi.
Saki hanya cekikikan melihat tingkah oni channya. Ia pikir ia harus segera memanggil Tsukasa sebaga one chan.
Saat Tsukasa mandi, Saki merapihkan diri. Ia sengaja merapihkan diri duluan, agar nanti ia bisa membantu Tsukasa bersiap.
Ia dengan puas berdandan di depan cermin, ia hanya memakai sedikit riasan yang membuat wajahnya cerah, serta menguncir rambutnya agar terlihat ceria.
"Hehe... kira-kira oni chan akan seperti apa ya..." Pikir Saki
Saki pikir Tsukasa tidak mungkin terlalu bodoh tentang fashion seorang wanita. Ia kira Tsukasa pasti mengerti tentang penampilan menjadi seorang wanita.
"Saki!!! Apa begini wanita pakai seragam?" Tanya Tsukasa.
Ia masih memakai seragmnya yang biasa. Kemejanya yang agak ketat karna lingkar dadanya berubah begitu pula dengan outher kuningnya, lalu ia masih memakai dasi seharusnya pita, dan yang paling salah adalah ia pakai celana panjang yang seharusnya rok di sana.
"Oni chan... itu salah..." Lirih Saki tak mengerti.
"Lalu bagaimana?" Tanya Tsukasa polos.
"Lepas saja outher dan celana dan Saki ganti dengan rok! Jangan lupa lepas juga dasi itu! Itu tidak cocok!" Nesehat Saki.
"Baiklah... oni chan ke kamar mandi dulu..." Lirih Tsukasa.
"Bagus! Oh ya apa oni chan sudah pakai bra?" Tanya Saki.
Tsukasa memiringkan kepalanya.
"Apa itu?" Tanya Tsukasa polos.
Saki menggerang ia tidak tahu kakaknya ngak ngerti hal macam ini.
"Itu oni chan... pakaian dalam khusus wanita... agar tubuh oni chan lebih terjaga..." Jelas Saki.
"Ah... ternyata ada hal semacam itu ya? Kalau oni chan tidak punya?" Tanya Tsukasa.
Saki agak menggerang, ia tidak suka meminjamkan hal pribadi macam itu.
"Apakah itu harus? Kalau memang terdengar memalukan untuk meminjam tidak apa... itu memang agak pribadi. Oni chan akan membelinya sendiri nanti, sekarang oni chan tidak akan pakai dulu..." Tsukasa sadar ia terlalu merepotkan adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Itu Laki!
FanfictionSebenarnya semua salah Rui, tapi lagi-lagi yang kena batunya itu Tsukasa. karna percobaan Rui yang di luar nalar, secara terpaksa Tsukasa harus menerima keadaanya. Ya gimana lagi namanya juga nasib. "RIBET BANGET SIH JADI CEWEK!"