Kini gadis itu tengah duduk disebuah restourant mewah, menunggu seseorang. Sesekali dirinya melihat jam tangannya memastikan pukul berapa sekarang. Pemuda yang kini ia tunggu belum juga datang, apakah kencan butanya dibatalkan? Apakah ia pergi saja? Baguslah Ia tidak perlu repot-repot melakukan kencan konyol ini.
Saat gadis itu hendak beranjak dari sana, atensinya menangkap sosok seorang pemuda yang berjalan menuju mejanya, Pemuda itu berhenti, menatapnya datar
"Nona, Yoon Sua?" ucap Pria bertuxedo itu yang berhasil membuyarkan lamunan Sia
"Iya Saya Yoon Sua..." balasnya yang terlihat sedikit gelagapan
"Han... Xue.. Min!??" apa yang bajingan ini lakukan disini?? bukan dia kan? iyakan!?
"Atau... Haruskah kupanggil kau.. Sia?" lanjutnya kini sudah duduk di kursi yang berada tepat dihadapan Sia
"Saya Yoon Sua." Sia, gadis itu berusaha bersikap alami, meniru saudari kembarnya Sua sebaik mungkin
"Bangs*t!! Kenapa harus dia? Apakah Sua sengaja menjadikanku kambing hitam?? Berandal itu benar-benar..!!" umpat batin Sia kesal
Han Xuemin, memiliki wajah rupawan tubuh yang bagaikan model dan seirang anak dari konglomerat generasi ketiga, betapa ideal dan sempurnanya dirinya, namun banyak rumor buruk yang beredar tentangnya, tentang betapa bajingan dirinya.
Sua lihat saja, aku akan membuatmu membayar ini semua karna telah menjebakku!!
"Yoon Sua ya... Ah~ Sayang sekali kau tidak akan pernah bisa membodohiku, hm?" Hansu menatap Sia sambil tersenyum puas karna dirinya tidak bisa dibohongi semudah itu
"Aku sangat mengenalmu, aku tahu bagaimana dirimu. Hanya Sia yang mempunyai tahi lalat kembar diatas alis." lanjutnya
"Tahi lalat..??" ah benar.. sial!
yah kini memang sudah jelas ia tidak bisa melanjutkan sandiwara ini, dirinya yang payah atau memang bajingan ini yang masih begitu obsesip??
"Wah kau membuatku merinding, aku tudak menyangka kau akan menyadari sandiwaraku secepat ini." jawab Sia gadia itu berusaha terlihat tetap tenang
"Aku harus sangat berterimakasih kepada saudari kembarmu itu karna telah mempertemukanku denganmu hari ini." kata Hansu dengan wajah songongnya, menyebalkan!
"Karna kau sudah menyadari sandiwaraku jadi aku pamit pergi, walau diteruskanpun tidak akan menyenangkan." kata Sia hendak beranjak pergi dari sana
"Kau pikir, kau mau kemana?" Hansu memegang lengan Sia, menahannya agar tidak pergi
"Aku belum selesai bicara."
"Kalau begitu cepat selesaikan apa yang ingin kau katakan." Sia, gadis itu bicara ketus karna kesal Hansu menahan lengannya
"Aku jelas sudah tahu apa yang kau sukai dan tidak kau sukai, jadi sesi tanya jawabnya kita lewatkan saja
"Seperti katamu tadi, aku akan langsung keintinya saja. Apa kau berpikiran untuk menikah?" tanya Hansu kini nadanya terdengan sedikit serius
"Aku memang menyuruhnya untuk langaung keintinya tapi ternyata dia sangat terus terang. Maksudku.. Yah bukankah sudah jelas kalau aku tidak berniat untuk menikah." ucap batinnya
"Yah tentu saja, TIDAK." sia
"Yang benar saja! Jelas-jelas Sua dan dia bersekongkol menjebakku hingga aku berakhir dikencan buta konyol ini
"Tentu saja aku tidak mau menikah dengan pria yang sangat terkenal dengan rumor buruk sepertinya! Selain itu dirinya juga menyebalkan!"
"Ini memang terdengan sedikit memaksa, aku akan ubah sedikit pertanyaannya.
"Kau harus menikah denganku, Yoon Sia." pemuda itu menatap Sia datar sambil berkata dengan nada tegas
"SEDIKIT!!? TUDAK ADA YANG SEDIKIT DARI PERKATAANMU ITU SIALAN!" Sia
"Sebenarnya.. Kau ini sedang melamarku atau mengancamku sih?" ah membingungkan! Dia gila? Dia tidak sedang minum kan? Sikapnya sangat aneh
"Keduanya."
"Mengingat posisi nenek, aku harus menahan diri (untuk tidak bicara kasar) dan menolaknya dengan sopan." Sia
"Situasi ini sangat membingungkan, aku tidak pernah berniat untuk menikah." Sia, gadis itu kembali menyuap cake yang ada diatas meja dengan tenang
"Tidakkah kau merasa harus bertanggung jawab karna telah membuatku datang kesini?" Hansu menatap datar Sia
"Bertanggung jawab?" hei! ini jelas bukan keinginanku! kenapa aku yang harus bertanggung jawab?? Bukankah dari awal kau yang menjebakku dan membuatku datang ketempat ini? Haa.... Bajingan ini!
"Kau dan aku telah dijodohkan, nenekmu sudah memutuskannya."
"Tanpa dirimu sadari, kehadiranmu di tempat ini sebagai calon pengantinku, kuharap kau mengerti." pemuda itu menatap Sia sambil tersenyum puas, dirinya berhasil membuat gadis itu terpojok
"Situasi ini sudah sangat buruk untukmu, bukan? Jadi aku menantikan apa yang akan kau kakukan selanjutnya." batin Hansu, dirinya sangat diuntungkan disituasi sekarang
"Sebuah pernikahan... Ini juga pernikahan antar keluarga terpandang jadi aku tidak bisa memutuskannya dengan gegabah." jawab gadis itu dengan nada sedikit gugup
"Pernikahan ini sudah disetujui oleh kedua belah pihak, aku tinggal memastikan jawabanmu dan setelah itu aku akan mencari tanggal yang baik untuk pernikahan ini.
"Aku yang akan mengurus semuanya, jadi kau tidak perlu khawatir." Hansu
tanpa dirinya sadari, sendok kecil yang dipegangnya jatuh begitu saja menciptakan suara yang lantas membuatnya terkejut dan semakin gugup, Sia sedikit menunduk hendak mengambil sendok namun tangannya bersentuhan dengan tangan Hansu yang juga hendak membantu mengambilnya sendok untuk dirinya, lantas membuat gadis itu menjauhkan tangannya, reflek.
"Adegan yang klise." hansu tersenyum miring menatap Sia
"Apa??" Sia menatap Hansu bingung, pemuda ini terus terusan membuat dirinya terkejut dengan setiap perkataan yang terlontar dari mulutnya
"Selain berterus terang dia juga sangat percaya diri. Untungnya ini bukan kali pertama aku dan dia bertemu, dia benar-benar masih terobsesi padaku" sia
"Mari kita jadi pasangan suami istri, secepatnya. Tidak ada penolakan lagi, Nona Yoon Sia." kata Hansu sbil menekankan nama 'Sia' diakhir kalimat
"A.. Apa maksudmu? Pasangan suami-istri apasih?" Sia masih terkejut dengan perkataan Hansu
Hansu kenatap Sia dalam diam, tidak luoa dengan wajah datarnya dan kembali berkata dengan tegas;
"Tentu saja yang tinggal serumah dan tidur dikasur yang sama. Kau dan Aku."
***
"Aku pulang..." ucap gadis itu dengan nada lelah, tidak bersemangat
"Ada apa dengamu? Apakah tidak berjalan dengan lancar? haruanya kau berusaha dengan baik Sia." kata Morgan yang membuat suasana hati Sia semakin buruk hendakenampol pemuda itu namun ia urungkan dan membalas dengan tersenyum lebar yang dipaksakan
"Aku dilamar, kau puas?" kini raut wajahnya kembali datar
"Benarkah? terima saja." balas Morgan enteng
"Hei sialan, kau benar-benar bosan hidup? Aku tidak akan pernah menikah!" kata Sia kesal
"Yakin?" Morgan melontarkan pertanyaan yang lantas membuat Sia sedikit bimbang
"Entahlah! Sialan sebaiknya kau diam saja." sia
"Hei dengan sikap kasarmu itu tidak akan ada pria yang mau menikah denganmu, mumpung sekarang ada yang bersedia menerima kebegoan mu kau harusnya senang, terima saja lamarannya dan menikahlah dengannya." Morgan memberikan saran kepada Sia, yang menurut gadis itu sangat menyebalkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello! Mr. Octopuzz ♡
Fantasy"AKU AKAN BERHASIL MELAKUKAN APA YANG TIDAK BISA DI LAKUKAN OLEH KAKAKKU!" "MENGUASAI SELURUH LAUTAN!" seru seorang wanita paruh baya Morgana adik dari gurita antagonis yang bernama Ursula. Namun, pada akhirnya yang berhasil menguasai lautan bukan...