-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)—Dear, Radeska—
Pagi di apartemen Jeff, Ezra juga Yovan. Semuanya sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing, kecuali si kecil Radeska. Jeff yang memasak di dapur, Ezra yang sedang work out di balkon, dan Yovan yang sedang berkutat dengan tugas kuliah di pagi harinya.
Sementara si kecil masih lelap dalam tidurnya. Satu-satunya anak kecil di apartemen itu masih tidur memeluk guling kecil kesayangannya, pun mainan robot baru miliknya.
"Van, liatin si Adek tolong. Takut kebangun dia" cicit Jeff dari arah dapur.
Yovan mengangguk, dan hanya perlu bergeser dan melongok sedikit saja untuk melihat jika si kecil miliknya itu masih lelap tertidur.
"Aman" ujarnya, dan Jeff mengangguk lega.
Pasalnya, jika si kecil bangun, apartemen tidak akan bisa setenang pagi ini. Anak kecil itu sedang suka sekali mengoceh, bener-benar mengoceh sepanjang hari, diamnya hanya jika tidur saja anak itu.
Tapi siapa sangka, setelah anggukan lega Jeff. Si kecil yang berada di kamar tiba-tiba mengulet, mengubah posisinya yang semula tidur miring, kini menjadi telentang. Netra sayunya terbuka, pun tangan kecilnya yang langsung menggaruk kepala dengan rambut singanya itu.
Untuk beberapa saat, si kecil diam, mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu, sebelum kemudian meraih robot mainannya dan berdiri untuk keluar dari kamar.
Radeska tersenyum meringis di ambang pintu kamar, menoleh ke arah dapur di mana ada Daddy yang sedang memasak, kemudian ke arah balkon di mana Papa sedang olahraga, dan terakhir si kecil itu menatap ke depan, ke arah Papi yang mantap laptop dengan dahi yang mengernyit.
"Morning, Papi" sapanya, dengan suara purau gemasnya. Kemudian masih dengan senyum di bibir, walaupun jalan masih lunglai, si kecil berjalan menghampiri Papi, tak lupa mainan robot yang ia bawa di tangan kirinya.
Yovan otomatis mendongak, sedikit terkejut karena bocah yang sekarang sedang menghampirinya itu beberapa menit lalu ia lihat masih tertidur, tapi sekarang tiba-tiba sudah bangun saja.
"Morning, baby" sapanya balik, seraya menyingkirkan laptopnya.
Si kecil menghampiri Papi, mendusel dalam pelukan Papi, "Deska sudah bangun" katanya, memberi tahu jika dirinya sudah bangun. Dan itu berhasil membuat baik Yovan, Ezra maupun Jeff yang ikut mendengar, sama-sama terkekeh tanpa suara.
"Iya nih, jagoan Papi udah bangun ya. Kiss Papinya mana?" Timpal Yovan, seraya menyodorkan pipinya agar si kecil mencium. Dan Radeska pun tanpa berpikir apapun, langsung mengiyakan, memberikan cium selamat pagi di pipi sang Papi. Kemudian setelahnya, anak kecil itu membalik posisi berdirinya, menjadi bersandar pada sang Papi, dan berganti menatap Daddy di dapur.
"Morning, Dad" sapanya.
"Morning, Bayi. Itu rambutnya lucu banget sih, kaya anak singa" balas Jeff, dan si kecil hanya terkekeh sebagai respon.
"Dad mau kiss juga enggak?" Tanyanya, dengan tangan kecilnya yang tidak memegang robot mainan, menggaruk pipinya yang sedikit gembul. Jangan lupakan posisinya yang berdiri di apit dua kaki Papi, pun bersandar pada Papi. Jeff benar-benar tak tahan dengan kegemasan bayinya itu.
"Mau dong. Sini kiss Dad juga" ujarnya.
Radeska menurut, berlari kecil menghampiri Daddy, dan Jeff langsung meninggalkan masakannya, membuka pintu pagar pembatas dapur dan ruang tengah untuk menghampiri si kecil, menggendongnya dan ia angkat tinggi-tinggi si kecil menggemaskan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Dear,Radeska || 𝙹𝚊𝚎𝚖𝚒𝚗•⁹⁷
Random°°° 𝑁𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑅𝑎𝑑𝑒𝑠𝑘𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑔𝑖𝑡 𝐴𝑟𝑘𝑎𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑅𝑎𝑑𝑒𝑠𝑘𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑔𝑖𝑡 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑑𝑖𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖𝑡 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑑𝑢𝑛𝑖𝑎 𝐴𝑟𝑘𝑎𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝�...