Barou Shouei > Kita Shinsuke
Apa jadinya kalau dua orang yang suka kebersihan ini bertemu?🤔
Enjoy-!
Brakk!
"Woy! Jangan di berantakin!!"
Suasana ruang kamar yang diisi oleh delapan remaja itu benar-benar kacau. Rak yang terguling, selimut yang berserakan di lantai dengan beberapa bantal dan suara berisik yang mengisi kamar tersebut. Sangat menggambarkan kapal pecah.
Raichi Jingo yang ada di kamar itu sudah ngamuk-ngamuk sampai suaranya serak, cuma buat nyuruh si kembar Miya juga Igaguri untuk tidak bermain-main lagi dan membuat kamar berantakan.
Pun Chigiri Hyoma dan Suna Rintarou yang ada disana juga hanya diam, tak membantu sama sekali untuk menghentikan tiga orang berisik itu.
"Kalian benar-benar seperti bocah! Bisa diem, nggak?!" Seru Raichi sekali lagi. Kesabarannya yang setipis tisu dibelah sepuluh itu seolah sedang diuji.
"Kena kau, Osamu!" Igaguri melempar bantal kearah si surai abu. Ya, mereka bertiga yang sudah akrab itu tengah melakukan perang bantal.
"Botak sialan-!!"
Buagh!
Kekesalan Osamu diwakilkan kembarannya, Atsumu melempar bantal tepat ke wajah Igaguri.
"Ha! Kena kau!"
Keributan berlanjut, membuat kamar semakin berantakan. Suna yang rebahan di Futonnya menutupi seluruh kepalanya dengan bantal, pemuda sipit itu berdecak kesal.
"Kalian benar-benar merusak ketenanganku!!" Teriaknya kesal.
Suna melempar bantalnya dan mengenai Osamu, membuat si surai abu merasa kesal. "Kok aku mulu yang kena?!"
"Woyy!" Kesabaran Raichi hampir habis. Ia menoleh kearah Chigiri yang asik merawat rambut indahnya.
"Rambut merah! Jangan cosplay iklan Shampo, mending bantu berhentiin mereka!"
"Dih, mls." Chigiri mengibaskan rambutnya ke samping. Udah bener-bener jadi Iklan duta shampo ya.
"Anj-?!!"
Pintu geser ruang kamar terbuka, menampakkan Barou yang baru saja mandi. terbuktikan dengan rambutnya yang basah dan menjuntai kebawah. Perempatan imajiner langsung memenuhi dahinya ketika melihat kondisi kamar.
"KALIAN!! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!!" Pekiknya.
"Salahin mereka aja." Raichi menunjuk si Kembar dan Igaguri yang masih ribut dengan raut kesal.
"Hoi, kembar sialan! Jangan membuat kamar berantakan, bodoh!"
"Hah? Igaguri yang mulai!" Tunjuk Atsumu.
"Kok aku?! Kalian duluan yang ngajak!" Protes Igaguri.
Barou berdecak, sebelum mandi tadi dirinya sudah merapikan kamar, dengan Kita Shinsuke. Namun saat kembali, yang ia dapatkan adalah kamar yang seperti kapal pecah. Kacau nan berantakan.
Terlebih lagi, kembar Miya dan Igaguri tak mendengarkannya. Mereka masih saja perang bantal, saling melempar, membuat kamar semakin kotor dan berantakan. Suna yang berada di pojokan sudah merasakan aura kematian dari seorang Barou Shouei.
'Yah, mereka nggak akan berhenti kalau nggak ngerasain auranya Kita-san.' Batinnya.
Hingga akhirnya, sang Raja Rubah muncul.
Tidak. Tidak muncul sepenuhnya. Shinsuke masih melangkahkan kaki di koridor gedung Blue Lock, baru saja keluar dari kamar mandi dan menuju kamar.
Dan seolah anak rubah yang dengan mudah mencium aroma induknya, kembar Miya langsung terdiam. Mereka menerka-nerka lebih dulu, hingga akhirnya membelalakkan mata.
Atsumu dan Osamu saling pandang, mereka mengirimkan sinyal yang sama.
"Tsumu!"
"Samu!"
"Ini... Gawat!" Mereka berucap bersamaan. Langsung saja memebereskan barang-barang yang berserakan.
Suna menghela nafas pelan, "Akhirnya...." Kemudian mengeluarkan ponselnya guna bersiap mengumpulkan aib, sekaligus ingin tahu reaksi Shinsuke nanti.
"Kalian cepet bersihkan kekacauan ini!" Seru Barou. Si kembar sudah bergerak, namun tidak dengan Igaguri.
"Hei, kalian udah mau berhenti? Ayolah... Lanjutkan dulu!" Ajaknya. Melempar bantal yang ia pegang ke sembarang arah.
"Tidak, ini berbahaya, Igaguri." Balas Atsumu.
"Hm? Apanya yang bahaya?" Tanyanya bingung. "kalian takut dengan si Raja Barou itu?" Kemudian tertawa. Ia sama sekali tak merasakan aura lain dari Barou, aura yang lebih menyeramkan.
Shinsuke sudah dekat, ia menatap Barou yang berdiri di ambang pintu sambil marah-marah. Awalnya ia kebingungan, namun ketika melihat kondisi kamar ia mengerti.
Aura menyeramkan dari kapten Inarizaki muncul, langsung di rasakan oleh seluruh orang di dalam kamar.
Igaguri lantas terdiam, Chigiri dan Raichi melirik Shinsuke, Suna bersembunyi di balik selimut sambil diam-diam merekam, si kembar Miya berkeringat dingin, dan Barou hanya melirik singkat Shinsuke di sebelahnya.
'Nih orang lebih serem dari gue?'
"Apa yang kalian lakukan sampai kamar ini berantakan?" Pertanyaan bernada datar dan dingin itu sukses membuat Igaguri menelan ludah dengan susah payah.
'Nih orang serem banget, anjir!'
Aura berwarna hitam bercampur putih muncul dari tubuh Shinsuke. Iris madu itu memandang datar si kembar dan Igaguri.
"M-maaf, Kita-San. Akan kami bereskan." Ucap Atsumu. Ia menyikut kaki Igaguri yang terdiam, menyuruhnya untuk membereskan kekacauan.
"Hah? Eh, apa- Oh, iya! Waktunya memebereskan kamar!"
Shinsuke mendengus, menggeleng pelan dengan tingkah mereka. "Kalian ini selalu saja membuat kericuhan."
"Kami minta maaf!"
Disaat itulah keempat remaja dari Blue Lock menyadari bahwa aura seorang Kita Shinsuke lebih menyeramkan ketimbang aura Barou Shouei.
'Orang ini bisa menjinakkan rubah dengan mudah.'
Done-!
Jadi, begitulah :v

KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu × Blue Lock (Completed)
FanficBagaimana jadinya kalau pemain Sepak Bola dipertemukan dengan pemain Voli? . . . . Sebuah ide random sang author akibat kebanyakan ngelamun. ハイキュー!! x ブルーロック Haikyuu ©Haruichi Furudate Blue Lock ©Muneyuki Kaneshiro & Yusuke Nomura