Kilas Balik

340 44 6
                                    

Esoknya, saat bel istirahat kedua berbunyi. Bachira dan Isagi hampir sampai di kelas mereka yang berada di lantai dasar gedung B.
Mereka kembali setelah pelajaran olahraga. Bachira yang melihat sahabatnya terlihat lesu dan cemberut, akhirnya berinisiatif mengajaknya pergi ke kantin.

"Yo-i-chi, ngantin skuy! Hehe. Lo keliatan loyo soalnya, jadi mending kita ngemil. Hawanya panas juga, pingin beli minum."
"Maap ya Megu, kamu sama yang lain aja dulu. Aku capek banget. Muak juga kalo inget kejadian di kantin kemarin."
"Ehh, yaudah gue juga gak jadi ngantin. Tapi gimana kalo kita ke taman belakang sekolah?"
"Lah, ngapain? Nyari jangkrik ama belalang? Aku makin gamau kalo kamu ngajak aku cuma buat nyari pakan hamstermu. Kapan-kapan aja."
"Hohoho, sans bang. Cuma mau duduk-duduk di sana. Keknya adem juga, cocok buat ngilangin stres."

Ah, betul juga. Semilir angin dan suasana yang cerah mungkin bisa melepas penat. Isagi akhirnya mengiyakan ajakan Bachira.
Dan ternyata taman belakang sekolahnya tidak seburuk yang ia bayangkan. Tempatnya bersih dan banyak bunga pot, ada gazebo kayu dengan Fuurin¹⁰ yang selalu berdenting merdu karena desiran angin.
Tempatnya tidak luas dan lumayan sepi namun bisa membuat nyaman. Isagi membayangkan akan seindah apa jika taman belakang ini dibersihkan dengan serius.
Pasti penampakannya akan mengagumkan dan sama indahnya dengan greenhouse dan taman depan yang sekolah itu punya.

"Megu, padahal tempat ni bagus, tapi kok jarang yang ke sini ya? Yang kesini juga kebanyakan orang pacaran. Padahal di sekolah gak boleh pacaran."
"Yaa, gatau juga." jawab Bachira dengan gelagatnya yang mencurigakan.
"Apa karena panas? Padahal gak terlalu panas juga. Mungkin karena gazebonya cuma satu jadi gak bisa ke sini rame-rame."
"Iya kali."
"Ah Megu, jawab yang serius dong. You look suspicious this time."
(Kamu kelihatan mencurigakan kali ini)
"Ahaha! Yoichi nya aja yang gak peka."
"Hah? Ya udah terserah kamu aja."

Isagi bersandar pada papan kayu gazebo itu sembari menatap birunya langit. Bachira yang melihat Isagi nyaman akhirnya sedikit mengusiknya dengan menyenderkan kepalanya di pundak Isagi.
Keduanya kini duduk bersebelahan dalam lamunan yang menidurkan. Bachira akhirnya memecah keheningan itu dengan pertanyaannya.

"Yoichi, nanti pulang bareng ya? Kemarin rasanya males banget buat jalan soalnya gak balik sama Lo."
"Ya elah, kemarin kan aku udah bilang kalo aku gak bisa balik sama kamu selama dua minggu ke depan. Aku harus ngerjain hukumanku tiap pulang sekolah."
"Nanti gue tungguin."
"Gausah, idih. Lama pasti."

"Gapapa, lagian hukuman apa sih? Kok tiap pulang sekolah ada hukuman. Ceritain yang kemarin waktu di BK."
"Aduh aku males~"
"Alahh, Yoichi. Ayok ceritaaa."
"Kasih aku jajanan dulu."
"Tadi katanya gak mau ke kantin? Nih, gue adanya permen pikopi doang."

"Gapapa, mau permen mau gorengan, yang penting jajan. Makasih loh."
"Iya iya, sekarang cerita!"
Bachira segera memposisikan badannya untuk berhadapan dengan Isagi.
"Sabaaar, bocahh. Ngumpulin tenaga dulu."

Isagi akhirnya mengemut permen kopi itu.
Entah karena pipi yang tembam atau karena Isagi memang selalu menggembungkan pipinya setiap dia makan, Bachira memandang gemas Isagi yang terlihat seperti hamster peliharaannya, atau tupai yang menyimpan biji ek di pipi mereka.

"Jadi begini. Sebenernya yang kena hukuman cuma si kutu air awalnya. Tapi karena aku ngerasa niat mau mukul dia, aku jadi ikut nanggung hukumannya."
"LAH KOK MAU-MAUNYA LO-"
"Sssh sshh, cukub. Pake B. Cukub."

Isagi menyodorkan telunjuk nya pada mulut Bachira sebelum Bachira sempat menyelesaikan protesnya.

"Biarkan sang pendongeng menceritakan cerita nya dulu. Komplain nya nanti kalo udah selesai."
Bachira menatap sinis orang yang ada di depannya. Tapi tak berniat untuk memukul kepalanya seperti biasanya. Takut jikalau sang pendongeng handal tidak mau melanjutkan ceritanya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNEXPECTED LOVE || BLUE LOCK AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang