"Duh, Yoichi lama amat dah.. Gue takut dia kenapa-napa."
Bachira melamun saat sedang pelajaran.
Pikirannya terus melanglang buana, mencari keberadaan Isagi di segala penjuru pikirannya yang luas dan penuh imajinasi.Yang di depan terus mengoceh, menjelaskan apa itu obligation et suggestion, verbe DEVOIR, dan segala tetek bengek nya. Ia biarkan perkataan sang guru melayang di udara. Acuh tak acuh karena B. Perancis adalah salah satu mapel yang paling Bachira benci.
Ia alihkan pikirannya untuk menggambar di buku pelajaran. Segala guratan penuh keabsurban itu sudah tidak lagi hanya berada di bagian belakang buku, melainkan sampai ke bagian tengahnya.
Catatan pelajarannya tidak lebih banyak dari catatan perjalanannya mengarungi samudra dalam bentuk coret-coretan, gambar epic, gambar doodle, Rama♡Samsul, pantun jarjit, dan sejenisnya.
Mencari suatu ide untuk digambar, ia membayangkan seberapa hebat robot Gundam saat sedang bermain bola, lalu membuatnya nyata dengan guratan tinta di lembar putih itu.
Setengah jalan untuk menyelesaikan mahakarya nya, namun sang pelukis sudah terlanjur bosan. Mencari celah lalu berasalan kepada sang guru bahwa ia ingin pergi ke toilet untuk buang air.
Dan bohong pastinya, ia kabur dan tidak berniat kembali ke kelas sampai bel istirahat kedua berbunyi. Ya biasa, namanya juga anak muda.Bachira berjalan santai menuju UKS untuk merebahkan badannya yang kaku.
"Ughh, pegelnuaaa... Hoam.."
Bachira meregangkan otot-otot tubuh nya, rasa kantuknya berangsur hilang karena sudah keluar dari jeruji tembok itu. Siapa yang menyangkal fakta bahwa jeruji tembok memang tempat yang mengerikan. Hanya duduk, merasakan semilir angin, mendengar kicauan burung dan kicauan guru saja bisa menghipnotis anak-anak untuk tertidur.Namun dengan rasa kantuk itu, mereka tidak boleh tidur dan dipaksa bangun untuk terus mendengarkan dongeng yang mengambang di langit-langit, dipaksa merasakan kantuk yang hebat dan efek hipnotis yang semakin kuat.
Itu adalah sebuah siksaan bagi setiap anak yang tak punya niat untuk bersekolah. Membayangkan seberapa ngerinya siksaan itu hingga Bachira merinding dibuatnya."Hiii.. kok gue jadi pingin bolos, tapi nanti kasian mama, ditelpon sama Anri-sensei lagi."
Bachira berceloteh dengan segala kebimbangan nya.
"Tapi ada faedahnya juga gue berangkat, Yoichi jadi gak babak belur."
Bachira terkejut karena kembali mengingat bahwa sekarang ia hanya sendiri dan tidak bersama Isagi. Kembali mengingat bahwa sahabatnya sedang tersandung masalah.Tanpa ragu, Bachira berlari di lorong, pergi menuju ruang BK dengan suara langkah kakinya yang menggebu. Suaranya menggema sepanjang kakinya menapak ubin lantai. Lama-lama gedung sekolah bisa runtuh dibuatnya.
"Loh, ada Ego-sensei, tapi kok di kelas XI? Selamat Siang, Ego-Sensei!"
Bachira menghampiri Ego-sensei yang sedang berada di depan kelas XI IPS 2 sekedar untuk menyapa awalnya. Beliau seperti sedang menunggu seseorang."Selamat Siang, Bachira Meguru. Apa yang hendak kau lakukan di sini? Kenapa tidak di kelas?"
"Tadi niat saya mau ke restroom buat buang air, sensei. Tapi malah kesasar sampai ke sini. Ehe!"
"Eha Ehe. Hmm, sebelum ke kelas, lebih baik kau menunggu sahabatmu di sini."
"Hah? B-baik, sensei."
[Yoichi di sini? Ngapain? Terus, tumben amat ni kepala adudu nyaranin buat nunggu.]Samar-samar terdengar suara seseorang dari dalam kelas yang hening. Bachira menguping pembicaraannya
"Saya, Isagi Yoichi dari kelas X Bahasa, ingin meminta maaf kepada kakak-kakak semua karena sudah gaduh dan membuat berantakan seisi kelas tadi. Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari."
"Saya, Michael Kaiser juga ingin meminta maaf kepada teman-teman sekalian jika saya ada kesalahan."Isagi mencubit ginjal Kaiser dan memelototi si jangkung yang sudah mengaduh kesakitan. Beri isyarat bahwa kalimat yang dilontarkannya adalah suatu kesalahan yang sangat menyebalkan untuk didengar dan harus segera direvisi seperti skripsi seorang mahasiswa gadungan.
[Apanya yang jika ada kesalahan?!! Jelas-jelas tadi hampir semuanya salah kau, kutu pirang!]
[Dih, gue gak pernah bersalah. Tadi cuma formalitas doang biar gak di skors banyak. Salah elu nya sendiri, padahal udah dibebasin tapi malah ikut nerima hukuman. Orang aneh.]
[Aku tanggung jawab karena tadi niat mau mukul kau, otak mesum! Lagian tadi juga kau udah ngaku di depan Agi-sensei kalo kau tuh bersalah, kan? Minta maap yang bener!]
[Siapa elu nyuruh gue? Gue bilang gue gak pernah salah, dasar bocil pendek pemarah kek nenek gayung yang suka nyeruduk kek bison.]
Setidaknya seperti itulah percakapan yang mungkin tergambar dari seberapa sengitnya hubungan mereka berdua.
"Ya, baiklah. Segitu saja ya, anak-anak. Sekarang Kaiser duduk dan Isagi segera kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Agi-sensei izin pergi terlebih dulu."
"Baik, sensei." sahut seisi kelas.
Isagi membungkukkan badannya, lalu meninggalkan kelas itu dan langsung disambut pelukan hangat dari Bachira.
"Yoichi!! Ahahah! Akhirnya keluar juga! Gue udah nungguin Lo di sini.""E-eh? Megu? Kok ada di sini?"
"Iya, tadi ada Ego-Sensei yang ikut nemenin Yoichi kan? Nah, Ego-sensei nyuruh gue buat nungguin Lo di sini. Sekarang Ego-sensei nya udah pergi bareng sama Agi-sensei."
"Ohh, gitu ya... Makasih udah mau nungguin aku ya."
"Gue bakal selalu nungguin Yoichi kok."
Tawa mengiring mereka yang segera berjalan kembali ke kelas. Bachira mengurungkan niatnya untuk bolos dari pelajaran B. Perancis karena sekarang Isagi sudah ada bersamanya.
Setelah kedua sahabat itu beranjak dari kelas tersebut, jauh di belakang mereka, ada seseorang yang kesal saat memperhatikan mereka berduaan,
saling memeluk seperti melepas rindu setelah sekian waktu tak berjumpa. Ungkapan yang berlebihan, namun memang seperti itu yang terlihat.Rabu, 5 April 2023
By: Sethnoia
________________________________Heheh, alo². Maap, Author baru balik, habis menyebrangi lautan lahar di Nether. DAN maap juga kalo author cuma bisa bikin satu chapter ini(・∀・)🙏
Author nyambi bikin chapter ini selama hampir dua minggu kemarin, eh malah kepikiran ujian mulu. Hal itu merembet ke isi ama kalimat di chapter ini yang jadi mleber² ke sana ke mari dan tertawa HUHUHU. Jadi Author gak ngelanjutin chapter yang lain. Gomen kudasi🙏
Author juga sering gak fokus karena mikir konsep FF baru, sama cerita original karya author yang lain. Kalo update nya cuma satu ini kan agak garing ya? Makanya Author lagi berusaha buat bikin cerita baru.
Buat next chapter, ada beberapa yang bakal berubah. Salah dua nya itu jumlah kata per-chapter yang nambah, dan catatan kaki dari yang tadinya
||Kamus Fakta B Aja
↓↓↓
||Jejak BacaYa udah begitu aja basa-basi nya. Moga bisa kerja lembur bagai quda' buat bikin lanjutannya.
Salam hangat dari Author.
Babaii🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED LOVE || BLUE LOCK AU
Fanfiction-Written in Indonesian language- Isagi Yoichi, siswa kelas 2 di Blue Lock High School -atau biasa disingkat Bloks- merupakan seorang anak yang kehidupan sekolahnya berjalan dengan baik, lancar, dan tanpa ada masalah yang terlalu rumit. Ia juga merup...