Happy Reading❤️
Nayyara berjalan keluar kelas, tersenyum lebar sambil mencari-cari dimana keberadaan Arkana. Beberapa kali bertanya pada orang-orang yang ia lewati, membuat mereka kebingungan.
"Liat pacar gue gak?"
"Liat Arkana gak?
"Liat Calon mantunya Mama gue gak?"
Agak lain beliau ini. Yang punya pacar siapa, nanya nya ke siapa.
Ghea dan Arisa yang sedari awal setia membuntuti sahabatnya, hanya geleng-geleng saja. Ntah apa yang merasuki jiwa sahabatnya ini, sampai jadi bucin mampus seperti sekarang.
"Udahlah, ntar aja lanjut cari Arkanya. Tuh anak gak mungkin juga hilang, paling ntar muncul sendiri," ujar Ghea di angguki oleh Arisa.
"Ish.. tapi kan-" ucapan Nayyara terhenti kala kornea matanya menatap sosok jangkung yang ia cari sedari tadi, sedang berjalan ke arahnya di ikuti beberapa orang temannya, yang bernama Jayden dan Fauzi, atau yang kerap dipanggil Oji.
"Arka, kemana aja ih?" seru Nayyara.
"Dari tadi dicariin juga." lanjutnya
"Dih bucin," cibir Oji, di hadiahi tatapan sinis oleh Nayyara.
"Dari Bk, sayang." jawab Arkana sekenanya saja.
"Wow, emejing sekali!! Rasanya masuk bk gimana? Jadi pengen masuk bk juga," Nayyara memandang Arkana takjub.
"Agak lain." celetuk Oji.
"Apanya yang lain?" tanya Nayyara.
"Lo noh, agak lain banget. Disaat orang-orang menghindari bk, lo malah kepengen."
Ara menatap Oji sengit. "Dih, suka-suka Nayyara. Jomblo karatan gak diajak ya!!"
"Wah, penghinaan sekali anda ini. Kalau diputusin Arkana juga lu ganti status jadi jomblo."
"Arka, marahin tuh si oji!! ngeselin bgt. Jadi pengen buang ke laut," kata Nayyara berapi-api. Demi apapaun kali ini gadis itu sedang kesal setengah mati dengan Oji.
"Udah ji. Jangan mancing emosi cewek gue!!." cetus Arkana, membuat Nayyara tersenyum kemenangan ke arah Oji.
"Hayoloh ji. Pawangnya sudah mulai anu," kata Jayden yang baru membuka suara.
"Anu apaan anjir?"
"Anu,"
"Ambigu gue."
"Dasar otak lu titisan cugeng!!"
"Cugeng apaan lagi njir?"
"Cucu sugioneng." jawaban Jayden ini, membuat gelak tawa yang lain pecah.
"Sialan."
"Humor gue receh banget," ucap Ghea disela gelak tawanya.
"Baru tau gue. Ternyata Oji titisan Cugeng," timpal Arisa, sedangkan Oji memandang mereka datar lalu pergi meninggalkan mereka.
"Lah ngambek tuh anaknya,"
"Maklum lagi mode pms tuh anak."
Arisa menepuk jidatnya saat tak sengaja melihat jam tangannya. "5 menit lagi bel masuk, kita telat ngantin."
"Mampus pada gak nyadar."
•••
Bel pulang baru saja berbunyi 5 menit yang lalu, diluar keliatan ramai oleh para murid yang nampak bersemangat pulang. Sedangkan Nayyara, memilih berdiam dulu dikelas menunggu kekasihnya datang. Jangan tanyakan dimana kedua sahabat gadis itu, mereka tentu saja sudah pulang lebih dulu atas paksaan Nayyara.
Perut Nayyara terasa Nyeri, Ia menekan perutnya guna untuk mengurangi rasa sakit namun bukannya berkurang, malah terasa makin nyeri membuat Nayyara meringis.
Selang beberapa menit. Munculah sosok Arkana dari balik pintu. "Nay, maaf telat-" ucapan Arkana terhenti saat melihat gadisnya meringis memegangi bagian perutnya. "Sayang, kenapa?"
"Perut Ara sakit," lirihnya.
"Ayok kerumah sakit!!" Arkana berniat ingin menggendong gadisnya.
Nayyara menggeleng. "Gak, gak mau."
"Kenapa?" Arka menatap kedua mata sang kekasih, ia begitu khawatir saat melihat bibirnya yang mulai memucat.
"Ara udah baik-baik aja kok,"
"Kayaknya karena sarapan tadi pagi doang." Nayyara melanjutkan ucapannya.
"Tadi sarapan apa, hm?" tanya Arkana, sorot matanya terlihat khawatir.
"Roti Coklat keju," jawab Nayyara.
"Gak makan nasi?" Nayyara menggeleng pelan.
"Lain kali makan nasi. Biar perutnya gak sakit," ucap Arkana.
"Tapi Ara, gak suka sarapan."
Raut muka Arkana berubah datar. "Sarapan atau gue marah?"
Ini ceritanya, Arkana sedang mengancamnya? Seperti itu kah? Huft... Pacarnya itu, Bener-bener menyebalkan.
Nayyara mendengus sebal. "Curang banget mainnya ngancam,"
"Nyebelin ish." Kini bibir Nayyara terlihat mengerucut seperti bebek saja. Arkana mengulum senyumnya melihat itu, raut datarnya seketika sirna ntah kemana.
"Ayo, makan bakso mang ujang." ajak Arkana.
Nayyara yang sedang mode ngambek memalingkan wajahnya sembari menyilangkan tangannya di depan dada. Merasa upaya menggagalkan acara ngambek sang gadis positif gagal, Arkana mencoba upaya yang kedua. "Boleh beli coklat dan es krim sepuasnya."
Seketika mata Nayyara berbinar-binar. Coklat dan es krim adalah kelemahannya. "Mau..."
Untung aja luluh...
To be continue...
•••
Hai, ketemu lagi sama aku👋🏻
Gimana chapter kali ini? Semoga kalian suka ya..Thanks buat kalian yang udah sempetin buat baca dan juga udah vote dan komen❤️
Jangan lupa Vote dan komen lagi dichapter ini!!
Jangan lupa follow akun wp Nissaputryy_10
Sekian terimakasih, see you next part👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAKA (ON GOING)
Teen FictionJatuh Cinta pada pria bernama Arkana adalah kesalahan terbesar dalam hidup Nayyara Zeanna Almahyra. Bagaimana tidak, mencintai seseorang yang cintanya telah habis dimasa lalu tentu saja akan membuatnya sakit. "Berhenti suka sama gue!!" "Lo gak akan...