ARAKA - 4

266 140 43
                                    

Happy Reading❤️

Nayyara duduk dibangkunya dengan anteng. Keadaan kelas saat ini masih sangat sepi, bahkan hanya ada Nayyara seorang didalam kelas itu. Jangan heran mengapa masih sepi, ini masih pukul enam pagi. Sangat jarang ada murid yang mau berangkat sepagi ini ke sekolah, apalagi mengingat banyaknya kisah angker yang sempat di ceritakan kakak kelas saat pertama kali mereka mos, mengenai SMA BINA NUSANTARA.

Nayyara terlihat membuka resleting tasnya, dan mengeluarkan sebuah novel bergenre remaja lalu membacanya dengan tenang.

Hari ini gadis itu tidak berangkat bersama sang pacar. Alasannya, karna ia ingin berangkat lebih cepat, agar bisa membaca novel yang baru saja di berikan oleh abangnya kemarin sore, bisa ia baca dengan tenang sekarang ini.

Brakk

Nayyara terlonjak kaget, matanya mengarah ke arah pintu, yang disana sudah berdiri sosok jangkung berwajah tampan. Yang tak lain ialah Arkana.

Pria itu berjalan menuju Nayyara dan mendaratkan bokongnya dibangku kosong yang berada tepat disamping gadis itu.

"Kenapa gak bilang dari semalam kalau mau berangkat lebih awal?" ujar Arkana, tatapannya mengarah pada Nayyara yang sedang memasukan novel ia pegang tadi ke dalam tas.

"Aku gak mau ngerepotin kamu," cicitnya

"Berangkat ke sekolah agak pagian dikit. Gak ngebuat aku ngerasa direpotin, justru aku senang." ucap Arkana.

"Beneran?"

"Bener sayang,"

"Bagus deh kalau gitu," ujar Nayyara diakhir kekehan.

Arkana tersenyum kecil sembari mengusap pucuk kepala sang pacar lalu mengecup dahinya singkat. "Selalu libatkan aku selalu, ya."

Nayyara menganggukan kepalanya pelan. Ia merasa kedua pipinya memanas atau mungkin sudah terlihat memerah.

"Sudah sarapan?" tanya Arkana.

"Eum, anu itu..."

"Apa sayang?"

"Udah kok, hehe.." jawab Nayyara sembari menggaruk tengkuknya, yang sebenarnya tidak ada rasa gatal sama sekali.

Arkana memicingkan matanya. "Jangan bohong. Belum sarapan kan?"

"Udah kok tadi,"

"Ayo sarapan!!" ajak Arkana, mulai bangkit dari posisi duduknya.

"Mau kemana?"

"Kantin sekolah. Cantiknya aku harus sarapan," Arkana meraih tangan Nayyara lalu menggenggamnya, dan mengajaknya untuk ikut dengannya.

•••

Sesampainya dikantin, Arkana menyuruh Nayyara untuk duduk disalah satu bangku yang berada di pojok kanan dekat salah satu stand bubur ayam.

Sementara Pria itu bersiap ingin memesankan makanan untuk kekasihnya. "Mau makan apa?"

"Bingung,"

ARAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang