5. Seokjin; Zombie's Attack

5K 119 11
                                    

Sudah satu minggu selama wabah zombie yang menyerang Kota Seoul berlangsung, banyak warga yang terjebak di dalam apartemennya.

Ribuan manusia menggila setelah di gigit oleh makhluk yang dinamakan zombie. Banyak yang mati kemudian menjadi zombie atau bahkan mati kelaparan di dalam apartemen mereka karena sampai saat ini belum ada bantuan yang datang untuk mengecek penghuni apartemen yang masih hidup.

Seperti di unit 1707, seorang pria bertahan hidup sendirian dengan perut besarnya. Bahan makanan yang ia punya semakin menipis, keadaannya yang hamil besar tidak bisa berbuat banyak selain berhemat. Dia tidak bisa keluar dalam keadaan seperti ini.

Karena... Suaminya Kim Namjoon menjadi zombie setelah terkena gigitan karena mencari makanan dua hari yang lalu. Namjoon pulang ke rumah memang membawa makanan yang ia dapat dari unit lain, namun sayang tangannya terkena gigitan zombie.

Tentu hal itu membuat Seokjin terpuruk hingga menangis seharian. Karena tidak ingin Namjoon berkeliaran di luar sana bersama zombie lain yang menggigit manusia, Seokjin pun mengurung Namjoon di studio kerja milik suaminya, di mana ada jendela besar yang bisa Seokjin gunakan untuk melihat keadaan Namjoon di dalam.

"Namjoon... aku tidak tahu apakah aku bisa melahirkan bayi kita sendirian. Kau sudah berjanji untuk membantuku melahirkan," lirihnya, sambil menatap Namjoon yang menggila di dalam sana.

Di mata Seokjin, suaminya itu tidak seseram zombie lain di luar sana. Dia masih menyerupai manusia, mungkin karena Namjoon belum memakan apa pun jadi area wajahnya masih bersih? Hanya matanya saja yang berubah keruh dengan urat-urat biru kehitaman terlihat di seluruh tubuh yang memucat.

"Aku merasakan keram perut lagi semalam. Biasanya kau mengelus perutku sampai aku tertidur. Hiks. Sekarang aku melakukannya sendirian."

Seokjin menempelkan kedua telapak tangannya di jendela kaca, membuat Namjoon langsung menubruk jendela tersebut karena ia merasa ada orang di luar.

Kedua mata keruh dan mata normal itu saling bertatapan. Air mata Seokjin mengalir, ia mengusap wajah Namjoon dari balik kaca yang tebal itu.

"Pasti pipimu menjadi dingin sekali. Emmhh."

Seokjin berjongkok menopang perut bagian bawahnya. Rasa sakit menyerangnya tiba-tiba.

Seokjin kembali mendongak untuk menatap Namjoon di dalam sana. "Kontraksi, Joon..."

.

Suara erangan panjang dan kesakitan terdengar nyaring dari dalam unit 1707. Suara teriakannya memancing zombie yang berada di luar, bahkan beberapa kali pria itu mendengar pintunya seperti ditubruk oleh sesuatu. Bahkan Namjoon menubruk jendela agar bisa keluar.

Ya, Seokjin akan melahirkan hari ini setelah seharian merasakan kontraksi. Pria itu tidak peduli dengan semua zombie, dia hanya ingin mengeluarkan bayi-bayinya dengan selamat.

"AKKHHH!!! Hahh hahhh hahhh. Eeeuuggghhh."

Seokjin mengejan sekuat tenaga hingga ujung kepala bayinya menyembul di lubangnya yang perlahan melebar.

Seokjin mengejan beberapa kali hingga ia berhasil mengeluarkan setengah kepala sang bayi. Nafasnya tersengal hebat, pria bermarga Kim kembali meremat sprei di sisinya kemudian mengejan lagi.

"Heuggghh... Akh hahh eughhh."

PLOP!

Kepala bayi keluar seutuhnya, tubuh dan kaki Seokjin gemetar. Ia menyandarkan badannya pada kepala ranjang.

Matanya memejam saat mendengar suara-suara zombie dari luar unit apartemennya, Namjoon pun berusaha keluar dari studio kerjanya karena mendengar suara teriakan Seokjin.

TAEJIN MPREG 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang