3.2 Taejin; Sama-sama Uke

7.5K 123 1
                                    

Ini adalah kelanjutan dari cerita sebelumnya.

Setelah dinyatakan hamil di hari Seokjin melahirkan, tentu Taehyung sempat terpuruk. Namun dia tidak menyalahkan Seokjin karena sudah menumpahkan sperma nya ke dalam rahim Taehyung.

Di sisi lain Seokjin pun merasa bersalah dengan pria yang sudah ia anggap sebagai dominan ini. Ia terus meminta maaf pada Taehyung, apalagi saat Taehyung tersiksa dengan morning sick nya selama empat bulan.

Tapi seiring berjalannya waktu Taehyung sudah mulai menerima jika dirinya hamil. Ia tetap melakukan tugasnya sebagai seorang suami dan juga ayah yang harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya.

Taehyung adalah seorang manager di salah satu perusahaan besar di Seoul. Karena penampilannya yang sangat manly dengan tubuh atletis dengan wajah yang sangat tampan, tidak ada yang menyangka kalau dirinya sebenarnya seorang submissive.

Namun untuk tetap menyembunyikan rahasianya, tentu Taehyung tidak mengatakan kalau dirinya hamil kepada siapa pun.

Yang mereka tahu, sejak kelahiran anak pertamanya Taehyung memang lebih bahagia jadi memiliki perubahan pada tubuhnya.

Tak masalah. Tetap tidak mengurangi ketampanannya.

"Pak Kim, bagaimana kabar istri dan anak Anda?"

Taehyung menjawabnya dengan anggukan. Ia berjalan beriringan dengan rekan kerjanya setelah menyelesaikan rapat yang berlangsung selama satu jam.

"Tentu saja mereka baik. Ah, pertumbuhan bayi itu cepat, ya? Sepertinya baru kemarin istriku melahirkan."

"Ya, benar. Pertumbuhan bayi lebih cepat daripada pertumbuhan kita. Hahaha."

.

Taehyung memutuskan untuk mengambil cuti sementara saat usia kandungannya sudah memasuki 6 bulan. Beberapa hari lagi.

Permohonan izin cuti pun sudah di terima oleh atasan. Ia mengambil cuti setengah tahun dan sekarang sudah ada pengganti sementara.

Pagi ini Taehyung sudah bersiap untuk berangkat ke kantor untuk yang terakhir kalinya sebelum ia cuti besok. Kali ini dia tidak mengenakan jas, hanya kaos putih oversize yang dilapisi kemeja merah. Perutnya menyembul ke depan hingga kaos putihnya sedikit terangkat.

"Tae, hari ini pulang jam berapa?"

"Setelah rapat aku akan pulang, Sayang. Tunggu aku, ya?"

Seokjin mengangguk. Ia mengecup bibir suaminya, memberikan sedikit hisapan juga lumatan. Tangannya meraba perut Taehyung yang besar.

"Eemmhh."

Seokjin yang terbuai ketika Taehyung membalas ciumannya.

Ciuman mereka terlepas saat Seokjin merasa kehabisan napas. Bibir keduanya bengkak. "Pergilah, Tae. Aku akan menunggumu pulang."

Taehyung mengangguk. Ia menerima tas laptop yang diberikan oleh Seokjin kemudian berjalan ke arah mobilnya.

Sebelum benar-benar berangkat, Taehyung membuka kaca mobilnya terlebih dahulu untuk berpamitan pada sang istri juga melambaikan tangannya.

.

Taehyung memarkirkan mobilnya di jalan yang sepi dan aman. Ia sempat terdiam sebentar seraya mengusap perutnya yang besar.

"Maafkan aku, Jin. Maafkan aku juga, Baby."

Taehyung meraih tas besarnya di belakang dengan susah payah, membuka resleting tas itu lalu mengeluarkan sebuah kain tebal dengan pengait di ujungnya.

TAEJIN MPREG 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang