03

794 83 13
                                    















Grepp

"Aku rindu kamu" Ucap seseorang yang kini sedang merengkuh tubuh mungil seorang wanita.

"Kamu kesini masih dengan tujuan yang sama?" Tanya orang itu

"Iya, masih. Dan ga akan pernah berubah" Ucap wanita yang di peluk

"Kangen kamu juga, Zahran Caesara" Lanjut nya itu dan membalas pelukan Zahran tak kalah erat

"Ayo kita menghabiskan waktu ber 2, hanya ber 2. Aran kangen kamu Fio" Ucap Aran

"Iya Aran. Aku juga" Ucap Fiony

"Janji setelah ini untuk tetap sama aku. Kalau ada sesuatu bilang sama Aran ya" Ucap Aran

"Iya, nanti kalo ada apa apa aku bilang kamu" Ucap Fiony

"Fio" Panggil Aran

"Iya? Kenapa?" Tanya Fiony

"Dia dekat dengan kamu. Tapi tembok menghalangi kalian, kamu bisa melihat nya tapi dia ga bisa melihat mu" Ucap Aran

"Dia?" Tanya Fiony

"Iya. Seseorang yang selalu membuat hari mu bahkan lebih indah" Ucap Aran

"Aku kangen dia ran, tapi pasti dia benci aku" Gumam Fiony

"Percayalah, apapun yang terjadi aku akan tetap disini. Karena itu janji aku sama Bunda Desy" Ucap Aran

"Ke rumah Fio, mamah sama papah kangen sama kamu" Ucap Aran

"Iya nanti aku ke rumah. Kirim aja alamatnya ya" Ucap Fiony tersenyum tipis ke arah Aran

"Selalu jadi Fio ku. Fio ku yang masih kecil, gadis manja yang sangat aku sayangi" Ucap Aran dan Fiony mengangguk sambil tersenyum

"Aku pulang dulu yah. Nanti kita jalan jalan okay" Pamit Aran









.....













"Arannn ishhh mainan aku rusakkk" Ucap seorang gadis kecil

"Yaudah sih, Aran minta maaf" Ucap Aran

"Mamah Aninnn Aran nya rusakin mainan Fio" Adu Fiony

"Ih jangan ngomong ke mamah dong. Nanti aku di omelin" Ucap Aran

"Zahran Caesara jangan berulahh" Ucap Anin menatap anak tunggal nya

"Hehehe ngga mah. Tadi Aran cuman bercanda" Ucap Aran

"Jangan gitu lain kali, kasian Fiony nya. Nanti mamah bilangin tante kamu biar di omelin" Ucap Anin

"Ihh ga mau, Bunda Desy kalau udah marah kaya mau makan aku mah" Ucap Aran

"Makanya jangan di gangguin Fiony nya" Ucap Anin

"Ihh Fio Aran minta maaf serius. Jangan bilangin ke Bunda Desy ya, nanti aku ga di kasih duit jajan lagi" Ucap Aran mengulurkan tangannya

"Ga mau" Ucap Fiony

"Ih ko gitu" Ucap Aran

YOU AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang