22

862 71 7
                                    



















"Sttttt" Bisik Fiony.

"Zean bangunnnn" Rengek Fiony sambil menggoyangkan bahu Zean.

Fiony mendengar gumaman Zean yang tidak pasti. Dia semakin keras lagi menggoyangkan bahu Zean.

"Ishhh bangun kek. Kebo banget" Ucap Fiony kesal.

"Kenapa Alve kuuu" Ucap Zean dengan nada serak khas bangun tidur.

"Aku mau sate. Beliin dong" Ucap Fiony pelan.

"Sate? Jam segini?" Tanya Zean.

"Iya, aku mau" Ucap Fiony menautkan kedua jari telunjuk nya.

"Masih jam 3, mau nyari dimana?" Tanya Zean.

"Bikin aja ya?" Ucapnya lagi.

"Ga mau, kalo bikin kelamaan Dika. Mau nya beli aja" Ucap Fiony.

"Tapi mau beli dimana sayang nya akuuu" Ucap Zean. Dirinya gemas sendiri melihat Fiony yang seperti anak kecil meminta di belikan mainan oleh ibunya.

"Dimana kek" Ucap Fiony asal.

"Plissssss" Ucap Fiony dengan puppy eyes nya.

"Huaaaaa" Ucap Zean sambil merenggangkan tangannya.

"Oke, aku cari ya" Ucap Zean bangkit dari tempat tidurnya.

"Aku ikut, bolehh?" Tanya Fiony pelan.

"Ngapain ikut?" Tanya Zean heran.

"Nemenin kamu, kasian kamu sendirian. Aku juga udah bangunin kamu tadi, ga enak" Ucap Fiony menundukkan kepalanya.

"I'm so sorry Dika" Ucap Fiony lirih.

Zean tersenyum mendengarnya, tidak bisa dia mengabaikan yang imut imut seperti ini. Dirinya mendekat ke arah Fiony lalu duduk di depan Fiony sambil bersila, lalu dia tertawa terbahak melihat Fiony yang menggemaskan ini.

"Ih kok kamu ketawa" Ucap Fiony mengerutkan keningnya.

"Kamu lucu" Ucap Zean di sela tertawanya membuat Fiony semakin menekuk wajahnya.

"Dengerin aku, aku yang harusnya minta maaf sama kamu. Karena aku kamu harus ngejalanin hari yang berat sebelum sebelum nya. Maaf juga aku yang selalu kasar dan ga pernah ngehargain kamu. Kamu ga perlu minta maaf cuman karena kamu bangunin aku saat kamu lagi ngidam, aku malah seneng. Tandanya kamu bergantung hidupnya sama aku, bukan orang lain ataupun diri kamu sendiri. Aku minta maaf ya" Ucap Zean sambil menangkup pipi Fiony dan mengelusnya.

Fiony tersenyum mendengar nya, dan tak lama dia meneteskan air mata nya karena terharu. Maklum usia kandungannya juga masih 4 bulan, dan dia sangat sensitif terhadap seperti ini.

"Kamu jadi ikut?" Tanya Zean memastikan.

"Iya, hehehe" Ucap Fiony.

"Boleh kan?" Tanya Fiony memastikan.

"Boleh dong" Ucap Zean dan memeluk tubuh Fiony, mengangkatnya ke kamar mandi. Lalu membantu Fiony membersihkan mukanya dan muka sendiri.

Mencarikan Fiony jaket yang sedikit tebal untuk menghalau udara dingin masuk ke tubuh Fiony.

"Di pake ya. Biar ga dingin" Ucap Zean lembut.












....











"Adanya sate Padang. Kamu mau?" Tanya Zean menatap Fiony di sampingnya.

Fiony tampak memikirkan sesuatu, lalu tak lama kemudian dia tersenyum dan mengangguk.

YOU AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang