{14} Tolong

34 7 0
                                    

~Happy Reading~

Selama perjalanan Aneera terus mengeluarkan darah segar dari mulutnya, "nona, sebenarnya ada apa?" Elen terus menerus bertanya, namun Aneera belum menjawab karena sepertinya sulit.

"Serena dalam bahaya" setelah Aneera berusaha mengatakan hal itu, dia tidak sadarkan diri.

"TOLONG HENTIKAN KERETA KUDANYA" teriak Elen.

Beruntung mereka telah memasuki ibu kota, tanpa lama Elen keluar untuk meminta bantuan, "hei, kau! Bisakah aku meminta tolong?" ucap Elen.

Merasa ditunjuk, seseorang bertudung hitam menghampiri Elen, "kumohon, bantulah nona saya tuan" Elen menautkan kedua tangannya dan menangis meminta tolong kepada pria yang dihadapannya.

Pria tersebut melihat Aneera yang terbaring di kursi kereta kuda, "Lady Aneera?" ucapnya.

Elen yang mendengarnya merasa memiliki harapan, "anda mengenalnya tuan? jika begitu tolong bantulah kami."

Merasa bersalah jika diabaikan, pria itu menghela nafasnya pelan, "baiklah."

Elen membiarkan pria itu masuk kedalam kereta kuda dan kereta kuda kembali berjalan.

"BERHENTI!"

Serasa mendengar suara, Elen berkata, "sepertinya ada yang menyuruh kita untuk berhenti."

"Jalankan terus kereta kudanya" ucap Pria itu.

"KUBILANG BERHENTI BODOH!"

"Sepertinya kita harus berhenti dahulu tuan" ucap Elen ragu.

"Beraninya!"

Elen tersentak saat mendengar ucapan pria yang tidak diketahui itu.

Kereta kuda berhenti dan dengan paksa seseorang membukanya dari luar, "sudah kubilang untuk berhenti!" ucapnya kesal.

"Tuan muda Syrus?" ucap Elen.

Pria yang berada di dalam kereta kuda, menatap Syrus dingin, "Y-Yang Mulia Pangeran Zafeer?" ucap Syrus. Meski ditutupi oleh tudung, dilihat dari matanya yang merah menyala, Syrus tahu dia adalah Pangeran Alastair, Putra kedua dari Yang Mulia Kaisar dan juga Putra dari Selir Jaane.

Syrus menunduk, "maaf atas ketidaksopanan saya Yang Mulia."

"Sepertinya dia akan mati" ucap Zafeer.

"Y-ya?" Syrus menatapnya.

"Nona ini, sepertinya akan mati. Kau terus menahannya" ucap Zafeer dengan tersenyum menatap Syrus.

Raut wajah Syrus menyiratkan bahwa dia tidak habis pikir, "jika seperti itu, tolong ijinkan saya ikut" ucap Syrus.

"Benar-benar bodoh, bagaimana penerus keluarga Count Catherine sebodoh ini? Jika aku menjadi kau, aku akan mengikuti kereta kuda tanpa memberhentikannya, nona ini sekarat" ucap Zafeer.

Yang dikatakan Zafeer benar, "tetapi saya ingin memastikan" ucap Syrus.

Zafeer menghela nafas panjang, "kita akan pergi ke bar bernir, pergilah kesana dengan kudamu dan katakan ruby unicorn."

"Baik, Yang Mulia" dengan cepat Syrus kembali ke kudanya dan bergegas pergi.

"Cepat jalankan kembali kereta kudanya" ucap Zafeer.

Sedari tadi Elen berkeringat dingin, "aku tidak tahu jika dia adalah pangeran" batin Elen.

•••••

Syrus tiba lebih awal, dengan terburu-buru dia memasuki bar dan berbisik kepada bartender, "ruby unicorn."

Bartender tersebut memberikan hormat, "ikuti saya tuan."

Fate of Antagonistic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang