{3} Putus asa

228 44 2
                                    

~Happy reading~


Cahaya matahari yang menyusup melalui jendela mengusik Aneera yang sedang berada di alam bawah sadar hingga membuatnya terbangun.

"Uh.. dimana ini?"

Aneera menatap langit-langit, dia merasa tidak asing dengan langit-langit tempat itu, kemudian dia mendudukkan dirinya, "Ini, bukankah ini kamarku?" Aneera terkejut dengan dimana dirinya saat ini.

Seorang gadis muda berpakaian seperti pelayan memasuki kamar Aneera dengan tiba-tiba. Gadis muda itu menatap Aneera dengan terkejut dan nampan yang dibawanya terjatuh, membuat Aneera tersentak.

Gadis muda itu dengan cepatnya berlari keluar dari kamar Aneera.

"Ada apa dengannya?" ucapnya heran.

Aneera turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju cermin rias. Dia menatap dirinya di dalam cermin dan berbicara dengan dirinya, "Jadi, aku masih hidup? atau ini mimpi? Haha ini pasti mimpi."

"Aku hanya perlu tidur kembali dan terbangun lalu bertemu dengan Ibu dan Daniel. Ya benar seperti itu!" ucapnya antusias.

Saat Aneera hendak kembali ke tempat tidur. Gadis muda yang diyakini sebagai pelayan itu kembali memasuki kamar Aneera dengan beberapa seorang pria dan seorang dokter. Aneera tercengang dengan apa yang dilihatnya saat ini. Putra Mahkota, Ayahnya, dan Kakak-kakaknya mengunjunginya.

"Aku sudah mati, ini sungguh hanya mimpi, ya, benar, mimpi!" Aneera menggigit tangannya.

"Apa yang anda lakukan nona, anda tidak boleh menggigit tangan seperti itu" pelayan itu menatap Aneera khawatir.

Aneera beberapa kali mengerjapkan matanya, ia menatap heran pelayan itu, "Siapa namamu?" tanyanya.

"Elen nona.."

"Nama yang bagus."

Semua orang yang berada di kamar Aneera terkejut dengan penuturan Aneera.

"Apa anda barusan memuji saya nona?"

"Kamu memiliki nama yang bagus, apa aku salah?"

"Tidak nona, terimakasih.."

Aneera tersenyum, "Sayangnya ini hanya mimpi, aku ingin mengetahui tentangmu, mungkin suatu saat kita akan bertemu kembali, aku akan menunggumu bersama ibu dan Daniel, selamat tinggal."

Aneera kembali ke tempat tidurnya dan memejamkan matanya. Semua orang disana menatapnya keheranan. Putra mahkota membuka suara, "Dokter periksa Lady Aneera."

"Lady anda harus diperiksa" ucap sang dokter.

"Aku harus bangun, ini hanya mimpi" batinnya.

"Lady.."

Aneera membuka matanya dan mendudukkan dirinya, "Dokter, aku sudah mati, untuk apa aku diperiksa, ini hanya mimpi kumohon" ucapnya sambil menyatukan kedua tangan, "aku hanya perlu bangun dari mimpi ini lalu bertemu dengan ibu dan Daniel" sambungnya.

"Kau belum mati."

Seorang pria paruh baya membuka suaranya, Aneera menatap pria baruh baya itu dan memegangi kepalanya yang mendadak sakit, "Uhhh, aku pusing."

"Biar saya periksa Lady."

Aneera membiarkan dirinya diperiksa oleh dokter, dia kembali membaringkan tubuhnya, selama diperiksa dia melamun,"Sepertinya benar, aku belum mati, tapi.. aku hanya perlu mati kan? Untuk apa aku disini?" batin Aneera

"Sudah selesai nona."

"Bagaimana keadaannya?"

"Lady Aneera baik-baik saja tuan Duke, lady hanya perlu istirahat."

Fate of Antagonistic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang