~Happy reading~
1 bulan yang lalu.Daniel bangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu, untuk menstabilkan nafasnya dia menepuk-nepuk dada dan helaan nafas panjang setelah merasa lebih baik. Daniel melihat sekeliling, "dimana ini?"
Sebuah ruangan yang bernuansa kuno membuatnya menggaruk kepala kebingungan.
Daniel beranjak dari tempat tidur kemudian berjalan mengelilingi ruangan, sesekali tangannya menyentuh barang-barang yang terpajang dengan estetik, "bagus sekali, meski aku orang kaya, sepertinya aku tidak mampu membeli barang-barang ini, seberapa kaya pemilik rumah ini?"
Ketertarikannya kali ini berubah ke sebuah pintu, Daniel berjalan menuju pintu kemudian membukanya, ternyata itu pintu menuju keluar masuknya ruangan itu, dia melihat ke kanan dan ke kiri, banyak orang yang berlalu lalang dengan pakaian seperti seorang pelayan.
Daniel dengan pelan menutup pintu kemudian berjalan di koridor, semua orang terlihat terkejut melihatnya, Daniel hanya memasang senyuman dan lambaian tangan ke arah mereka, "hai semua.."
Daniel kagum dengan apa yang dilihatnya saat ini, banyak lukisan-lukisan seseorang yang dipajang memenuhi tempat itu, satu persatu diperhatikannya hingga berhenti di depan lukisan keluarga, lukisan itu terdapat seorang pria dan wanita peruh baya dengan seorang anak laki-laki. Matanya menatap lekat-lekat lukisan itu kemudian dia menyadari sesuatu.
Daniel berlari mencari sebuah cermin dengan memasuki salah satu ruangan. Tepat sekali ruangan itu terdapat cermin, Daniel terkejut menatap dirinya, dilihat iris matanya berubah menjadi biru pekat, namun rupanya masih sama meski tampak kurus. Dirinya tidak bisa berkata-kata.
"Wah, DANIEL HERMIONE!" teriaknya. Daniel mengacak rambutnya frustasi, dengan lesu dia mendekati sofa dan merebahkan dirinya, "sekarang aku sungguh ingin menangis" gumamnya.
Selang beberapa menit kemudian, Daniel beranjak dari sofa dan berjalan menuju pintu untuk keluar dari ruangan itu tetapi saat membuka pintu dia bertemu dengan seorang pria dan wanita paruh baya, dia mengerjapkan matanya berkali-kali. Daniel dan kedua orang itu saling menatap. Cukup lama mereka bertatap-tatapan, Daniel membuka suara, "siapa kalian?" tanyanya.
Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Daniel, wanita itu menutup mulutnya dan meneteskan matanya. Daniel membulatkan matanya dan memegang tangan wanita itu, "kenapa anda menangis nyonya, apa pertanyaanku menyakiti anda? Jika benar, saya minta maaf, tolong jangan menangis" ucapnya dengan menatap wanita itu sendu.
Wanita itu menatap ke arah pria di sampingnya, "Derias, tolong panggilkan dokter" ucapnya.
Pria yang bernama Derias itu mengangguk dan pergi. Wanita itu kembali menatap Daniel, "ada apa denganmu Daniel? Kau tidak mengingat ibumu?" tanyanya.
"Ibu?" gumam Daniel.
Daniel tersadar,"Hermione sialan!" batinnya.
Daniel tersenyum menatap ibunya, "aku hanya becanda ibu."
Wanita itu menghela nafasnya lega, "kau ini membuat ibumu khawatir."
Wanita itu menarik Daniel dan merebahkannya di kasur, lalu di diselimutinya.
Derias memasuki ruangan bersama dengan seorang dokter, "Alena aku sudah membawanya, masuklah dokter" titahnya.
"Baik tuan Duke, salam nyonya" dokter itu memberikan hormat kepada pasangan Duke dan Duchess.
"Terimakasih anda sudah datang, tolong periksa putraku" ucap Duchess Hermione.
Dokter itu mendekati Daniel dan duduk di tepi kasur, dia menarik lengan Daniel lalu memeriksanya. Cahaya berwarna hijau keluar dari tangan sang dokter, Daniel yang terkejut menarik tangannya, "apa itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate of Antagonistic Love
Fantasía"Aku hanya seorang cameo di ceritamu. tapi, bisakah aku menjadi tokoh utamanya bersamamu?" • First story Status : ongoing Start : 27 June 2021 Finish : -