Sowon sedang berjalan di sekitar rumah sambil berbicara di ponselnya, sementara Yerin berdiri di jendela memandangi polisi yang mengawal rumah Sowon. Dia mematikan ponselnya dan menarik napas dalam-dalam.
"Apakah terjadi sesuatu, Sowon?" Yerin bertanya sambil memakan buah anggur.
"Mereka ingin tahu dengan cara apapun dimana kamu meninggalkan senjata, dan pelayan yang disandera memberikan pernyataan lain yang menentang anda." Sowon menggosok matanya.
"Sial!! Jalang itu harus berhenti atau dia akan berakhir ditanganku." Geram Yerin.
"Yerin, jangan marah, kamu menodongkan pistol ke wajahnya dan dia mengenalimu." Sowon mengambil segelas es dan menuangkan wiski.
"Ya, aku tahu." Yerin mulai mondar mandir.
"Ssst girl, pastikan kamu tidak mengatakan itu, bahkan bercanda." Sowon menggeram dengan alis terangkat, "Itu bisa saja jadi barang bukti di sidang berikutnya."
"Persidangan berikutnya aku akan ditangkap, jadi katakan padaku... apa bedanya aku tidak mengatakannya dan mengatakannya?" Yerin mencibir, "Dengan kesaksian jalang itu, para polisi sudah punya cukup bukti untuk dapat melemparkanku ke dalam penjara!"
"Kamu tidak akan ditangkap, aku tidak akan membiarkan itu terjadi." Sowon meyakinkannya.
"Aku sangat memercayai pekerjaanmu, Sowon. Tetapi mereka bertekad untuk melakukannya, termasuk jalang yang membantu mereka." Kata Yerin.
"Jangan khawatirkan itu Yerin, sementara saya akan melakukan yang terbaik untuk mengeluarkan anda dari masalah ini. Apa yang salah? Selain perampokan itu, catatanmu juga bersih." Kata Sowon, dan Yerin tersenyum tipis.
"Saya senang anda memiliki pemikiran itu di kepala anda, karena itu hanya fantasi." Jawab Yerin.
"Apakah ada sesuatu yang perlu saya ketahui?" Sowon bertanya sambil menyilangkan tangannya.
"Apakah anda pikir, saya baru saja melakukan kejahatan hanya sekali atas todongan senjata, walaupun saya bukan gadis pelanggar hukum dikota kita ini?" Yerin duduk di sofa.
"Apa lagi yang kamu lakukan, Jung Yerin?" Sowon duduk di sebelahnya.
"Perampokan lainnya.... Saya mencuri mobil impor dari hotel mewah, saya juga memukuli beberapa orang tua kaya, dan sebagainya." Yerin menyeringai nakal.
"Kau benar-benar brengsek, girl!" Sowon melemparkan bantal ke wajahnya.
"Tapi aku tidak pernah bilang aku orang baik, Ms.Kim." Yerin mengambil gelas wiskinya dan menyesapnya.
"Kau gila, seperti di film." Kata Sowon.
"Film kriminal, aku suka adrenalin itu, dan aku menyebutnya sikap radikalisme." Jawab Yerin.
Sowon mendecakkan lidahnya, tak habis pikir.
"Kau benar." Kata Sowon, "Sekarang aku harus mengerjakan kasus lain."
Sowon tersenyum dan kemudian naik ke lantai atas, menuju ke ruang kantornya.
***
Yerin diam-diam mengangkat teleponnya dan memutar sebuah nomor.
"Halo? Saya ingin berbicara dengan Jhonatan." Kata Yerin saat mendengar sebuah suara.
"Ini saya, saya mengubah suara saya karena bisa saja seseorang adalah polisi." Kata Jhonatan.
"Aku butuh penenang." Yerin menggigit bibir bawahnya.
"Jung Yerin?!" Seru Jhonatan, "Dimana kamu, kamu menghilang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Desire [Wonrin][🍁]
RomanceSeberapa jauh anda akan melindungi orang yang anda cintai? Kim Sowon adalah seorang pengacara sukses berusia 26 tahun yang telah sukses sejak dini memimpin karirnya sebagai pengacara, dan dia tidak pernah mendapati dirinya berada dalam masalah sepa...