2. Older Brother

189 28 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***


“Beatrice berapa usiaku sekarang?”

“Tujuh belas Nona Alisha.” Beatrice sebenarnya kebingungan dengan pertanyaan Nona mudanya itu. Bagaimana bisa gadis itu melupakan umurnya sendiri? Tapi tak mungkin ia mempertanyakan itu secara langsung. Ia masih ingin hidup dengan tenang!

“Berarti aku dieksekusi dua tahun dari sekarang.” Alisha bergumam pelan.

Ia juga mencatat alur novel My Lovely Queen di sebuah buku. Alisha hanya berjaga-jaga saja agar dirinya tak lupa pada alur novel yang kemungkinan bisa membuatnya mati.

Sudah sekitar satu minggu Alisha terlempar ke dalam novel ini. Selama satu minggu itu pula dirinya hanya berdiam di dalam kamar. Tak memiliki kegiatan selain tidur dan makan.

Akibat kecelakaan yang disebabkan Putra Mahkota itu dirinya harus memulihkan tubuhnya secara menyeluruh, agar bisa melakukan aksi balas dendam. Ya, Alisha bertekad melakukan aksi balas dendam pada Putra Mahkota yang berani membuatnya celaka! Tentu saja dengan cara elegan. Ia akan membuat Putra Mahkota angkuh itu berbalik mengejar dirinya. Sama seperti yang dilakukan oleh Alisha dulu.

Ah, sebenarnya ini adalah salah Alisha juga. Setelah mengingat kembali dalam cerita novel tersebut, ini adalah kejadian saat Alisha memaksa ikut Putra Mahkota menuju barak militer kerajaan, dengan menaiki kereta kuda yang sama. Lokasi barak militer sendiri berada di bagian selatan ibukota, dekat dengan perbukitan.

Putra Mahkota merasa risih dengan kehadiran Alisha karena wanita tersebut selalu menempelinya seperti lintah. Pria itu menyuruh Alisha pindah pada kereta kuda di belakang, kereta kuda yang hanya diisi oleh pelayan pribadinya--Beatrice.

Karena menolak, mereka sempat adu mulut dan tak sengaja Alisha terdorong keluar kereta kuda. Kecelakaan tak bisa dielakkan hingga Alisha terjatuh disebuah jurang yang untungnya tidak terlalu dalam. Tapi karena jurang itu penuh bebatuan, membuatnya tidak sadarkan diri selama satu minggu.

“Mari nona, hamba akan mengantarkan nona menuju ruang makan. Duke Alexander sudah menunggu.” ujar Beatrice yang kini sudah selesai menata rambut Alisha. Rambut berwarna emas itu dibiarkan tergerai dengan hiasan bunga tulip berwarna putih.

Alisha menatap pantulan dirinya di depan cermin, lalu tersenyum pada Beatrice.

“Terima kasih Beatrice, aku menyukainya.”

Beatrice tertegun sejenak, meskipun beberapa hari terakhir ini nona mudanya yang angkuh itu mulai bersikap hangat pada dirinya, tetap saja Beatrice masih belum terbiasa. Tapi tak ayal ia merasa bahagia atas perubahan positif yang terjadi.

Beatrice sedikit merendahkan tubuhnya, “Terima kasih nona, hamba merasa tersanjung jika nona menyukainya.”

Mereka berjalan menyusuri lorong menuju ruang makan. Kediaman Alisha terletak di sebelah barat, sedangkan ruang makan berada di sebelah utara.

The Tyrant's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang