Page 30

35.4K 2.3K 389
                                    

☠☠☠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☠☠☠

Jam setengah empat sore Zhou mondar-mandir didepan meja makan, dirinya tengah bimbang, antara ragu dan takut. Tadi siang dirinya dapat kabar dari Nisa temannya, kalau orangtuanya di Kalimantan tengah ribut perihal mencari Zhou.

Zhou memandangi layar ponselnya, tertera nama kontak "Abah".

"Zhou"

Zhou menoleh cepat dengan tubuh tersentak kaget. Melihat Zacky yang memandanginya dengan alis terangkat.

Daritadi dirinya mengetuk pintu tapi Zhou tidak kunjung membukakan pintu untuknya. Setelah masuk kedalam rumah Zacky merasa aneh melihat Zhou yang mondar-mandir di dapur.

"Kenapa?" tanya Zacky yang melihat Zhou kaget.

"Bang. Aku besok pulang ke Kalimantan ya?" ucap Zhou tanpa basa-basi.

Zacky yang mendengarnya tambah mengernyit bingung, tumben sekali pikirnya.

"Kenapa?" tanya Zacky lagi sambil duduk dikursi, memutar arah kursi sehingga duduknya berhadapan dengan tubuh Zhou.

"Ada masalah sedikit dirumah," jawab Zhou, cewe itu bergerak mengikuti Zacky dengan duduk dikursi, sehingga sekarang mereka berdua berseberangan.

Zacky kembali memutar arah kursinya untuk berhadapan dengan Zhou. Menumpu kedua tangannya diatas meja makan, melihat Zhou dengan serius.

"Mungkin gue gak sopan nanya ini, tapi kalau lo mau ngasih tau, gue siap dengerin" ucap Zacky. Zhou diam menatap cowo itu, jantungnya berdetak kencang, kedua tangannya ia genggam diatas paha menyembunyikan getaran yang tiba-tiba muncul.

"Lo kabur dari rumah? Atau di usir?" sambung Zacky lagi. Cowo itu menatap Zhou. Mimik wajah Zhou sungguh tak karuan sekarang dimatanya. Semua ekpresi menjadi satu didalam wajah cewe itu.

"Kabur" jawab Zhou singkat. Zacky menatap Zhou, tanpa berucap apapun. Cowo itu diam dan hanya memperhatikan Zhou.

Zhou yang hanya ditatap diam seperti itu tiba-tiba rasanya ingin menangis, entah karena takut, ragu, bimbang, atau semuanya.

"Kalau keluargaku berantakan, abang masih mau sama aku?" tanya Zhou tiba-tiba sambil menahan isakan, air matanya jatuh perlahan tapi ekpresi wajahnya tetap diam.

Zacky mengangguk menjawab pertanyaan Zhou.

"Aku kabur, karena aku gak suka sama Abah, sama Mama. Aku tau aku gak pinter, tapi seharusnya mereka gak ngebandingin aku sama orang lain." Zhou mengusap cepat kedua matanya ketika air matanya jatuh dengan deras.

"3 tahun, aku selalu digituin. Dibandingin, dibilang gak berguna, dibilang bodoh, bahkan Mama pernah bilang kalau Mama nyesel sekolahin aku soalnya aku gak bisa diharepin sebagai anak dirumah"

"Gak bisa bantu pekerjaan orang tua dirumah, kerjaannya cuman didalam kamar. Padahal...hikss..aku bisa, kalau Mama nyuruhnya baik-baik pasti aku kerjain, tapi Mama kalau nyuruh atau minta bantuin selalu marah-marah dan bentak aku." Zhou tertunduk, dirinya menangis, sesak didadanya tidak berkurang sedikitpun, bahkan makin menjadi-jadi. Mengingat perlakuan dan sikap orangtuanya, Zhou sakit, dirinya benci.

AFTER USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang