Diary Pak RT: BP999 Complex

Babysitter berkedok Bapak RT

Matahari telah terbit, dan burung-burung pun mulai berkicau menandakan bahwa hari yang baru telah dimulai.

Lee Hoetaek atau yang kerap disapa sebagai Hui sudah bangun dan kini melakukan pemanasan singkat guna merenggangkan saraf-saraf tubuhnya yang kaku dari tidurnya.

Ia melakukannya di halaman depan rumah, sekalian menikmati udara pagi yang sejuk dan menyegarkan.

Aktivitas pria itu memang tidak spesial, dia juga tidak terlihat begitu mencolok atau gimana, lantas mengapa kita membahas Bapak Hui?

Ya, karena sosok Bapak Hui ini adalah ketua RT di kompleks perumahannya. Sebenarnya dia sempat menolak jabatan ini, tapi karena pendukungnya begitu banyak, akhirnya gelar RT itu dimilikinya sejak tahun lalu.

Padahal Bapak Hui tidak terlalu memenuhi kualifikasi untuk menjadi ketua RT pada umumnya, yang paling noticable dari hal ini adalah fakta bahwa Bapak Hui ini masih menyandang status single.

Biasanya kan Bapak-bapak RT itu kumisan, berperut buncit, dan sudah beristri atau bahkan sudah poligami beristri 3.

Nah Bapak Hui ini sering dikira masih bocil sama orang luar karena perawakan yang tidak terlalu kekar, baby face, dan suaranya yang lembut tidak ada kasar-kasarnya.

Selain itu, Bapak Hui ini masih virgin bro, alias perjaka. Cuman pernah pacaran sekali pas SMA dan itupun berakhir dalam waktu seminggu :(

Jadi ya, begitulah, kalian jangan kaget ketua RT komplek BP999 ini bukan mas Jiwoong yang maskulin dan punya vibes daddyable abis. Tapi percayalah, kalo kalian mau ngurus kependudukan atau masalah setempat, kalian bakal ketemu sosok ini:

Omong-omong soal pagi, Hui sudah mulai berkeringat dan memutuskan untuk menghentikan kegiatan olahraga singkatnya.

Ia berniat untuk mandi dan makan dulu sebelum pergi kerja ke Pt. Cube, berhubung ini masih jam 5.30 dan Bapak Hui berangkat ke kantor jam 8.30, maka masih banyak waktu luang yang ia miliki untuk bersantai.

"Sepertinya hari ini akan berjalan dengan baik dan damai~"

Sahut Hui sebelum memejamkan matanya sejenak untuk kembali menghirup udara pagi yang segar.

Benar-benar damai dan relaxing sekali rasanya, seperti tiada beban.

Hui bersenandung pelan selagi masuk kembali ke dalam rumahnya, ia mandi dan tengah menyiapkan sarapan ketika pintu depan rumahnya digedor-gedor secara tak manusiawi.

Hui yang hampir jantungan segera mematikan kompor dan mengecek, ketika ia baru membuka pintu, dirinya sudah diserang oleh pelukan dari sosok raksasa di depannya.