Festival atau adu spek? pt.2

373 64 73
                                    

Hui dengan canggung memfokuskan pandangannya ke bawah saja. Malu banget dia woi. Udah jadi tontonan para warga, ia juga ditatapi oleh para pemuda di panggung seakan-akan dirinya adalah seekor kelinci kecil yang meminta untuk dimangsa dan dimakan.

Dengan kata lain, mereka natap dia dengan intens gitu, kan Hui malah jadi lebih takut 🥲

Ia bisa melihat beberapa ibu-ibu juga berbisik-bisik dan terkadang tertawa kecil dengan satu sama lain. Hui menghela napas kasar, pasti dia bakal jadi bahan pembicaraan kompleks selama berminggu-minggu.

Lagian ini anak-anak kok bisa aja sih kepikiran? Menurut Hui, hubungan pribadinya seharusnya menjadi urusan yang harus diselesaikan oleh dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk lelaki-lelaki muda yang sudah ia asuh sejak kecil.

"Hahaha...kalo gitu, bisa minta tolong buat para pejuang cinta Pak Hoetaek untuk memperkenalkan diri?"

Sang MC yang disewa dengan handal mengalihkan perhatian para penonton dan juga para lelaki di panggung padanya.

Jiwoong dan Park Hanbin memperkenalkan diri dengan lancar dan mudah. Mereka adalah kandidat yang sudah diperkirakan oleh para warga komplek. Terutama karena Jiwoong pernah cipokan dengan Pak Hui.

Sang MC pun memberikan mic tambahan pada salah satu pria asing disana untuk memperkenalkan dirinya. Pria itu dengan sigap mengambil mic itu dan kemudian membalikkan fokusnya ke arah Hui.

Pria kecil nan cantik itu tertangkap basah salfok dengan penampilan pemuda itu. Yang sukses membuat sang empu tersenyum jahil.

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Pak Hoetaek. Perkenalkan, saya Lee Seunghwan. Meskipun marga kita sama, saya harap saya yang bisa memasukkan nama Bapak ke Kartu Keluarga saya."

Gombalan itu sukses membuat Hui memerah sampai ke ubun-ubun.

Para penonton pun tertawa dan beberapa bahkan meneriakkan godaan tersendiri ke Hui yang sudah sangat jelas, terlihat malu.

"Wah, Mas Seunghwan, kalo boleh tahu sudah usia berapa tahun ya? Kenapa Mas langsung sat set sat set pingin masukkin nama Pak Hoetaek ke KK Anda? Sudah siap menikah memang Mas?"

Pertanyaan sang Pembawa Acara kembali mengambil fokus Seunghwan dan pemuda itu pun dijawab dengan penuh kepercayaan diri.

"Saya sudah 23 tahun tapi masih kuliah semester 6. Maklum, orangtua saya telat memasukkan saya ke TK. Alasannya? Ya, karena saya demen sama yang modelan Pak Hoetaek."

Jawab Seunghwan, sebelum menghentikan sejenak perkataannya untuk kembali memperhatikan Hui dan mereka membuat kontak mata. Seunghwan pun tersenyum lagi. 

"Saya siap rohani dan terutama jasmani buat menjadi suami yang baik untuk Pak Hoetaek"

Lagi-lagi, para penonton memberikan reaksi yang meriah. Hui semakin malu, kini ia sudah berbalik badan sambil memeluk Gyuvin dengan begitu erat untuk menyalurkan perasaan malunya. 

Diary Pak RT: BP999 ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang