Mencari Kekasih Bayaran

312 54 31
                                    

Abi kesayangan kita baru saja pulang kerja dan hendak mulai membuat makan malam ketika ponselnya bergetar, dengan nyaring memainkan kill this love.

Pria itu segera merogoh sakunya dan memancing benda pipih itu dengan tangannya.

Matanya terbelalak ketika melihat siapa yang memanggilnya.

'Ibu Negara <3'

Ia segera menerima panggilan tersebut dan menempelkan daun telinganya pada permukaan ponselnya.

"Annyeong-"

Belum sempat menyelesaikan sambutannya, Hui segera menjauhkan telinganya karena suara ngegas sang Ibu.

'Lee Hoetaek?! Kamu sudah berapa bulan nggak pulang hah?! Udah lupa sama Mama Papa?!'

Tegur sang Bunda, Hui bisa membayangkan bahwa wanita berumur itu pasti tengah meletakkan satu tangan di pinggangnya, pose andalan wanita itu saat menegurnya.

"Maaf Mama...terakhir Hoetaek pulang pas Chuseok ya?"

Jawab Hui dengan sedikit tidak yakin.

'Eoh! Dikira Mama dan Papa nggak kangen ditengok sama anak bontot mereka?! Bosen Mama tuh liat wajah kakak-kakak kamu!'

Pria berumur 31 tahun itu hanya bisa meringis dan mengelus tengkuknya yang tidak gatal.

"...Maaf, Mama. Pekerjaan Hoetaek akhir-akhir ini banyak banget. Sampai-sampai nggak memungkinkan buat ambil cuti."

Jawab sang anak. Ia tidak berbohong, pekerjaannya itu memang sangat hectic beberapa bulan belakangan ini. Tapi sebenarnya untuk mengambil cuti bisa saja sih...

Hanya saja Hui memang menghindari pulang kampung gara-gara takut sungguhan dijodohkan oleh orangtuanya.

Apalagi dia anak satu-satunya yang belum menikah dan berkeluarga di keluarga Lee.

'Kamu itu selalu bekerja saja! Lama-lama Mama nikahkan saja kamu dengan kertas-kertas mu!'

Keluh sang Ibu, sementara sang anak hanya bisa mengeluarkan tawa kecil. Sudah terbiasa dengan omelan wanita berumur itu sejak dia merantau ke kota.

"Maafkan Hoetaek ya, Ma? Nanti secepatnya Hoetaek boleh ngambil cuti, Hoetaek bakal berkunjung."

Biasanya si Mama bakal puas dengan janji seperti itu, tapi kali ini tidak.

'Kelamaan! Mama dan Papa aja yang kesana!'

Kaget dong si Hui.

Soalnya kedua orangtuanya tidak pernah menginjakkan kaki ke dalam rumahnya dikarenakan pasutri Lee itu sangat enggan untuk berpergian terlalu jauh dari rumah mereka.

"Hah?! Serius, Ma?!"

Tanya Hui dengan nada yang ditinggikan, reflek karena kaget.

'Serius. Mama dan Papa sekalian mau liburan di kota bentar. Oh ya, kamu udah punya kekasih belum?'

Pertanyaan sang Ibu membuat Hui bungkam karena panik.

Ini sudah bulan Mei dan sang Ibu memberikan ultimatum akan menjodohkan dia kalau masih belum memiliki kekasih sebelum ulangtahun ke-32 nya di bulan Agustus.

'Hah...Maksud Mama memberikan kamu ultimatum itu supaya kamu gercep dan ngegas buat dapet kekasih. Tapi kamu bahkan belum mulai mencari ya?'

Tebakan akurat sang Ibu membuat Hui tersadar dari rasa paniknya, ia pun menggeleng dan segera mengelak.

"Enggak! Hoetaek sudah dekat dengan beberapa cowok kok...hanya saja belum ada yang sampai ke jenjang pacaran..."

Cicit Hui dengan sedikit gugup. Takut sang Ibu tidak percaya.

Diary Pak RT: BP999 ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang