Part 10 : Perhatian Tulus

6 2 0
                                    

Si kembar itu pun langsung menemui Syahila.
"De, kakak ngambil dulu nasi buat dia kasian".
"iyah sok" Revan pun meninggalkan sang kembaran. Setelah kepergian Revan tiba tiba ada perempuan berlari.
"Assalamu'alaikum ning, Syahila nya ada?" Tanya rara dengan napas ter engah engah. Iyah Risa diluar karena ia takut Syahila terbangun.
" Ada di dalem, kalo mau masuk, masuk aja, saya mau ke toilet sebentar titip yah". Rara mengangguk dan memasuki ruang UKS.

Melihat gadis yang baru sadar dari pingsan nya, ia sangat iba.
"Assalamu'alaikum,Syah kumaha, bye ku nanaon kan?"
"Wa'alaikumussalam".
"Maksud mu apa ra?"
"Kamu gapapa?". Syahila menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Menit per menit dilalui,Kekey yang menceritakan bahwa Revan lah yang menggendong nya ke UKS Syahila panik? Yah jelas, tapi seneng juga.
Tiba tiba.....

Ada seorang laki-laki membawa nampan, diatasnya ada nasi lauk pauk dan air.

"Assalamu'alaikum": Ucap laki laki itu.  "Wa'alaikumussalam "jawab Syahila dan Kekey.
"Syah ini nasi dimakan ya katanya asam lambungmy naik! Emang kenapa?" ucap Revan sembari meletakkan nampan di nakas
"Hehe gak tau juga Gus, emang suka tiba-tiba kambuh" jawab Syahila sambil menggaruk garuk Iding yang tak gatal itu.
Tiba tiba tatapan Revan tertuju terhadap Kekey
"Eh, key kamu ada disni juga?" Kekey mengangguk "Risa kemana?"
"Katanya beliau mau ke toilet Gus"
"owalah, yasudah jagain Syahila yah" Kekey kembali mengangguk.
"La dimakan, saya kesini lagi harus sudah habis!" titah Revan.
"Nggih Gus maturnuwun"
"Sami-samu"
"Saya pamit yah mau beli obat Syahila, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Setelah Revan keluar Syahila dan Kekey pun eye contact.
"La baru kali ini gus kulkas itu kayak gitu ke cewek
"Asli La gus Revan itu gus terdingin ke cewek di pondok ini"
"Gus Revan kalo ke kamu mah mencair La, bahkan kamu itu diperlakukan bak ratu, la" lanjutnya sambil terkekeh.
Uhuk uhuukk "Apa sih Key ya elahh" jawab Syahila sambil mengerutkan dahinya
"Asli la Gus Revan itu Gus terdingin ke cewek di pondok ini"
"Gus Revan kalo ke kamu mah mencair la, bahkan kamu itu diperlukan bak ratu la, lanjutnya sambil terkekeh.
"Apa sih key ya Allah" muka Syahila memerah karena ia sangat malu.
"Cie yang muka nya kayak kepiting rebus" goda Kekey
"Ahh kamu, malah godain Syahila hikss" marahnya sambil memanyunkan bibirnya.
Kekey pun tertawa terbahak-bahak.
"Hushh, ini UKS oke bukan taman". Tiba-tiba ada seorang perempuan yang berada didepan pintu.
"E-ee ning hehe maal" Kekey meminta maaf atas kegaduhan itu sambil menempelkan kedua telapak tangannya.
"Iyah tidak apa" dibalas senyum oleh perempuan itu.
"Saya denger-denger Syahila pingsan" lanjutnya sambil bertanya kepada mereka.
"Nggeh ning Syahila asam lambung nya naik" Jawab Kekey.
"Kenapa bisa begitu? "Tanya wanita itu.
"Anu ning Syahila juga gak tau tiba-tiba kayak gini" jawab Syahila sambil tersenyum kepada wanita
"Oyah sudah syafikillah yah la" ucap Wanita itu sambil tersenyum manis.
"Aamiin sukron ning. Setelah cukup lama berbincang-bincang tiba-tiba ada laki-laki yang datang dengan membawa kresek apotek.
"Assalamu'alaikum " ucap Revan sambil berjalan keruangan UKS itu.
"Wa'alaikumussalam "Jawab serempak orang yang berada di UKS itu.
"Ini syah obatnya, sudah makan nya?"tanya Revan cemas, la melihat Syahila duduk diatas brankar hitam di UKS itu.
Yang dibalas hanya anggukan kepala dan senyuman manis Syahila.
"Ekhemm ekhem, nyamuk ganggu ae dahh" Celetukan wanita itu, sontak membuat Revan menengok ke wanita itu.
"Ehh astaghfirullah mir" Jawab Revan kaget. Yahh wanita itu Amira sepupu Revan.
"Udeh dari tadi evan" jawabnya sambil menggunakan nada greget pada sepupunya itu.
"Ahh elah orang lagi kasmaran mah susah yekan key" la mengangkat kedua alis nya mengarah kepada Kekey.Yang dibalas kekehan oleh Kekey.

Revan yang malu dengan celetukan Amira ia pun mengalihkan pembicaraan lalu ia bertanya kepada Syahila.

"Owh Iyah Syahila sudah diminum obatnya?" tanya Revan kepada wanita yang akhir-akhir ini ia kagumi. 
"Nggih sudah Gus, maturnuwun". Jawabnya dibarengi dengan senyum terbit di mulut cantiknya.
"Yasudah dimakan atuh obatnya" ucap Revan sembari memberikan obatnya pada Syahila.
Obat pun sudah Syahila makan, perhatian Revan terhadap Syahila mengundang gelak tawa Amira.
"Kenapa Ai kamu mir?" tanya Revan yang kebingungan karena Amira tertawa terbahak bahak seperti itu.
"Enggak cuma beda aja seorang kulkas mencair kepada seorang Syahila" ucap Amira sambil terkekeh.

Syahila tersedak dengan ludah nyaa sendiri
Revan yang malu berusaha mengalihkan pembicaraan. "Sudah sudah, oyah minggu depan ada Olimpiade matematika".
"Oyah really van?" tanya Amira.
"Maaf ning, gus, Kekey denger denger Syahila juara Olimpiade matematika tingkat kabupaten loh". Ucap Kekey yang sontak membulatkan mata Syahila.
"Masya Allah udah cakep berprestasi lagi. Da aku ge mau ikut tapi tidak ada bakat di bidang perhitungan, tapi kalo pertempuran boleh dicoba" ucap Amira dibarengi dengan kekehan nya.
"Really kah Syah? "Tanya Amiraa kepada Syahila. "Hehe enggak juga kok cuman kebetulan". Jawab
"Ya sudah perwakilan dari sekolah kita Syahila saja lanjutnya"
"Eumm t-tapi..." jawab Syahila ragu
"Setuju" sorak Kekey yang membuat Syahila membulatkan matanya.
"Yasudah persiapkan diri mu yah, untuk menghadapi Olimpiade itu" ucap Revan yang membuat Syahila malu. Yang dibalas hanya anggukan kepalanya.
"Untung Kekey bestie ku, kalo bukan aku slibaw kamu ra'gerutu dalam hatinya.
Syahila sudah tidak canggung lagi dengan Kekey meskipun baru itungan hari bertemu, ia sudah sangat nyaman dengan Kekey.
"Sudah saya sama Amira pamit dulu, assalamu'alaikum" ucapan nya sambil menarik tangan Amira.
"Wa'alaikumsalam" jawab Kekey dan Syahila.

Next part ya
Jangan lupa vote and coment

Setelah Tahajud Sebelum Adzan SubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang