Part 7 : Jalan dan Takdir Terbaik

5 1 0
                                    


Singkat cerita, hari ini hari keberangkatan Syahila ke pesantren, mau tidak mau harus mau karena ini wasiat dari kakeknya dan orang tuanya pun pergi ke pondok pesantren yang ada di Cirebon yaitu Ponpes Al-Mubarok

Selama perjalanan Syahila memainkan ponselnya saja sambil pamitan kepada teman-temannya lewat whattsap, rasanya dia sangat enggan pergi kepesantren.Syahila orangnya tidak pernah menolak perintah orang tuanya meskipun ia tidak suka.

"Neng kok cemberut gitu sih sayang" tanya bundanya
"Gapapa kok bund" jawab Syahila tersenyum tipis sambil melihat mamanya.

Setelah 2 jam perjalanan mereka sampai diponpes itu, Syahila hanya memandang wajah cuek andalannya, Namun bundanya menyuruh dia tersenyum supaya dia tidak terlihat jutek

Sampailah di kantor dewan, lalu berbincang bincang antara orang tuanya dengan pengurus pondok, Syahila hanya terdiam dan menunduk karena rasanya tidak nyaman berada dilingkungan baru.Seketika ustadzah bertanya kepadanya

"Namanya siapa?" tanya salah satu pengajar disana
"Syahila" jawab dia singkat sambil tersenyum
"Nama yang cantik, seperti orangnya" kata Ning Reyna cucu dari kyai Rahmat Al-Khawarizmi.

Syahila hanya tersenyum dan menunduk rasanya malu dipuji di depan pengurus pondok dan orang tuanya.

Setelah selesai berbincang bincang Syahila hendak diantarkan ke asramanya, dan berpamitan kepada bunda dan ayahnya.

"Bunda ayah Syahila pamit ya" sambil memeluk keduanya orang tuanya.
"Iya sayang, neng betah-betah disini ya ga boleh nakal, oyah kalo mau main HP di kantor dewan ya tapi harus izin dulu, batas waktu paling lama satu jam itu juga kalo ada kepentingan ya sayang dan harus pas ga ngaji ya nak" jelas bundanya

Syahila hanya mengangguk paham sambil menangis dipelukan bundanya.

"Bunda ayah Syahila takut ga bisa tidur karna jauh dari kalian"
"Harus bisa dong sayang kan anak bunda udah terbiasa tidur sendiri di kamar"
"Tapi kan disini beda bun hiks.."
"Engga pokonya anak bunda harus kuat yaa, yasudah bunda pamit dulu ya sayang"
"Ayah bunda jaga diri baik-baik ya, Assalamu'alaikum" sambil mencium telapak tangan kedua orangtuanya satu persatu.
"Wa'alaikumsalam" jawab yang ada di ruangan tersebut

Syahila menulusuri lorong asrama putri, banyak santriyah yang melihatnya.Syahila sangat elegan memakai pakaian serba hitam. Sangat Cantik ketika tersenyum membalas senyuman santriah yang ada di lorong asrama itu.

Syahila yang diantar salah satu ustadzah guru dipesantren itu.

Singkat cerita Syahila dan ustadzah sampai di asrama A yang nantinya jadi tempat rumah kedua Syahila.

"Assalamu'alaikum" ucap ustadzah sambil tersenyum kepada 5 santriyah di kamar itu, kasur tinkat yang ada 3 per kamar semua terisi kecuali 1 diatas tempat tidurnya Nadia.
"Wa'alaikumsalam" jawab serempaK mereka
"Ini siapa ustadzah?" tanya Nadia
"Ini Syahila, dia mau mondok disini dia santriyah baru rumah nya di Bekasi, dan dia juga anak donatur terbesar di pondok ini" jawab ustadzah sambil memegang kedua pundak Syahila

Wihh hebat ya perkembangan ekonomi keluarga Syahila secepat itu bahkan keluarga Syahila mempunyai perusahaan yang bekerja sama dengan usaha peternakan pesantren Al-Mubarok.

Syahila hanya mengangguk dan tersenyum tipis gaya andalannya.

"Ayoh Syahila perkenalkan dirimu kepada teman asrama mu" ucap ustadzah sambil tersenyum
"Hallo Assalamu'alaikum saya Syahila Syaidatul Huzna Al-Fath dari Bekasi, umur saya 15 tahun saya kelas 3 SMA.Salam kenal semuanya" ucapnya sambil tersenyum lebar memperlihatkan ginsul nya.
"Wa'alaikumsalam, opo 15 tahun wes SMA?" ucapan Nida kaget karena ia saja 17 tahun kls 1 SMA.Syahila hanya terkekeh mendengar ucapan Nida.
"Wa'alaikumussalam salken aku Kenza Rafael Dika cal me Kekey okey, aku dari Turki nya Tasikmalaya ya Turunan kidul Taraju hehe" ucap kekey sambil berjabat tangan dengan Syahila, Syahila mengangguk dan tersenyum ke arah Kekey, semua tertawa karna candaan Kekey.
"Wa'alaikumsalam aku Almira, eh btw kita sama dari Bekasi aku Bekasi pusatnya" sambil melambaikan tangan kepada Syahila.
"Oiyah ternyata kita tetanggaan" jawab Syahila sambil tersenyum
"Ouh Iyah aku Neneng devi dari Kediri Jawa Timur" ucap Neneng sambil menganggukkan kepala nya dan dibalas senyum oleh Syahila
"Wa"alaikumsalam aku Nadifa dari Banjar"
"Wa'alaikumsalam aku Arista dari Jaktim" Syahila tersenyum dan ia rasa sangat nyaman berada di kamar itu, karena penghuninya sangat ramah tamah.
"Yasudah saya kembali ke kantor dulu yah, Assalamu'alaikum" ucap ustadzah sambil menuju pintu keluar.
""Wa'alaikumsalam ustadzah" ucap mereka serempak
Setelah kepergian ustadzah.
Syahila pun membereskan bajunya ke dalam lemari yang telah disediakan pihak pondok, dan hari ini Syahila sangat lelah. Setelah selesai ia menaiki ranjang nya ingin merebahkan tubuhnya untuk rehat sebentar.

Adzan ashar berkumandang tapi Syahila masih terlelap dan Kekey membangunkannya.

"Syahila bangun yuk, sholat ashar dulu" ucap nya sambil sedikit menggoyangkan tubuh temannya itu.
Syahila pun terbangun dari tidurnya, karena temannya itu.

Setelah mengambil mukena dan sajadah Syahila dan Kekey pun bergegas untuk ke masjid, takutnya keburu berjama'ah nya dimulai

Pas mau kemasjid Syahila menabrak seseorang karna saking terburu-burunya dia.

"Aduh maaf ga sengaja, saya buru-buru takut dimulai berjama'ahnya" ucap Syahila tanpa melirik orang itu, tanpa ia tau itu adalah Gus Revan cucu dari pemilik pondok, yah Gus Revan Kaka dari Ning Risa.

Syahila pun bergegas untuk mencuci kaki nya saat hendak memasuki masjid itu.

Syahila menggelar sejadarahnya didekat Kekey, lalu mengucapkan niatAisyah menggelar sejadahnya didekat Rara,lalu اصلى فرض العصر اربع ركعات mengucapkan nat مستقبل القبلة ماءموما لله تعلى

Sesudah sholat Aisyah tidak langsung keluar ia mengikuti dzikir dahulu.Setelah dzikir ia melipat mukena nya untuk kembali ke asramanya.

la bercerita kepada Kekey tentang tadi ia menabrak seorang pria yang ia tidak jelas melihat muka nya, karena ia malu untuk menatap laki-laki yang bukan mahram nya.

"Key,,tadi Syahila tuh pas kamu duluan ke kamar mandi, Syahila didepan nabrak orang".ucapnya sambil melipat sejadah dan mukena nya.
"Oyah siapa? " Tanya Syahila.
"Gak tau Syahila gak liat muka nya, tapi yang Syahila liat itu orangnya agak tinggi,pake baju gamis putih, sejadah di pundaknya terus pake sendal carvil. Kalo gak salah pake peci putih pas aku liat dari jauh". jelasnya, sambil berjalan keluar dari masjid.
"Bentar-bentar, kek kenal ciri-cirinya "
"Emang dia siapa Syahila malu hiks."
"Kayak nya gus Revan deh" jawab Kekey
"Hah,dia gus? " Syahila tersontak kaget mendengar itu.
"Yaa mungkin soalnya, tadi aku liat Gus Revan pake gamis putih, peci putih, sejadah dipundak sama sendal favorit nya, carvil".

Jantung Syahila berdegup kencang, karena ia santri baru yang menabrak Gus Revan, dan rasanya ia malu sekali.

Sesampainya di asrama, Aisyah, Kekey, Almira dan Neneng devi duduk di kasur masing-masing dan mereka saling melemparkan pertanyaan, khususnya pertanyaan itu tertuju pada Syahila, karena mereka ingin mengenal Syahila secara lebih dekat.

"Oh iya Syahila, kamu mondok disini kamu yang mau? "Tanya Rara.
"Enggak aku dimasukin orang tua, tadinya aku gak mau tapi yasudahlah".jelas Aisyah sambil memegang bantal nya.
"Iyah Syahila,aku juga dimasukin di sini tadinya aku mau di deket-deket aja, kayak di Lirboyo gitu".ucap Neneng dengan tutur kata medoknya.
"Aku sama Kekey malahan kita yang mau mondok disini, yakan key?".ucap Almira sambil menaikan alis tebalnya ke arah Kekey
"Yoii bestie".jawab Kekey dengan mulut yang terkekeh.
"Selain nurut sama orang tuamu, opo alasan mu mondok disini la ?".tanya Neneng
"Karena aku punya prinsip gini, Teruslah menuntut ilmu, di manapun, kapanpun. Karena, kita gak tau nantinya takdir menjadikan kita apa. " jawabnya hingga membuat kagum teman-temanya.

Mau tau keseharian Syahila di Pesantren barunya?
Yapss ikutin teruss ceritanya
Jangan lupa vote and coment ya gess
Ig : lstm22

Setelah Tahajud Sebelum Adzan SubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang