Prologue

41 37 93
                                    

Di dalam sebuah kamar bernuansa biru tak luput dengan berbagai macam hiasan yang menempel pada dinding-dinding kamar.

Seorang gadis yang mempunyai poster tubuh yang lumayan tinggi sekitar 165cm tersebut memandang kesal kearah ponselnya. Sesekali decakan dan gerutu keluar begitu saja dari bibir Cherry nya.

Melihat layar ponselnya berharap yang ditunggu-tunggunya mengeluarkan suara notifikasi. Bahkan nada dering pun sudah di full kan.

"Ini dia enggak lupa kan kalau punya pacar?" Guratan emosi terlihat. Menatap penuh tak sabar, seperti akan mengeluarkan emosi yang terdalam dari sarangnya.

Eurlana Dasha Elyzya atau kerap dipanggil dengan Dasha terus saja terlihat uring-uringan tak jelas. Menunggu detingan notifikasi dari salah satu aplikasi untuk saling berhubungan dengan sang kekasih.

"Ini udah dua jam berlalu, lho? Tapi masa dia masih enggak hubungin gue juga. Seriusan enggak sih."

"Apa jangan-jangan dia punya yang baru lagi? Anjir lah. Kalau iya, bisa stres gue."

Seperti gadis lain pada umumnya. Jika sang kekasih tidak menghubungi dalam jangka waktu yang cukup lama bagi pihak perempuan maka wajah-wajah terlihat prustasi serta pikiran yang terlihat akan meledak. Berbagai macam opini menggiring dirinya. Mulai dari yang positif hingga yang negatif pun turut hadir. Seperti menyuruhnya untuk tidak diam saja, harus melakukan suatu hal.

Dan tak lupa selalu saja para perempuan selalu mengucapkan kalimat 'kalau nih cowok balas chat gue. Gue enggak bakal balas cepat. Enak banget gue nunggu berjam-jam sedangkan dia enggak perlu lama langsung gue respon.' Namun apakah semuanya bisa dikatakan sebagai fakta? Jawabannya tidak! Fakta yang sebenarnya adalah kebanyakan para perempuan merespon cepat sang kekasih seakan-akan melupakan janji yang sudah mereka lontarkan sebelumnya.

Seperti yang sedang dilakukan oleh Dasha mulutnya terus mengeluarkan sumpah serapah untuk kekasihnya––– Arnathan Gamanuel.

Hubungan yang tercipta dari sebuah grup chat di sebuah aplikasi bergambar beruang cokelat tersebut. Virtual? IyaHubungan lama? Belum. Sudah melihat secara langsung? Inilah jawaban yang terpenting yaitu, belum sama-sekali.

Bahkan dirinya selalu menjadi bahan ejekan teman-temannya karena mempunyai kekasih yang berasal dari dunia yang diketik oleh tangan manusia tanpa tahu rupa dan sifat aselinya.

"Baper kok sama ketikan?"

"Katanya doang cakep nanti pas ketemu burik kayak pantat panci."

"Emang masih jaman baper dengan sebuah aplikasi tanpa melihat langsung, ya?"

"Hati-hati bisa aja dia bohong, bilang doang cakep aselinya behh. Lagian herman aja masih ada orang yang salting karena cara pengetikannya doang."

Forever: Me, you and the worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang