E

27 34 47
                                    

Apa yang kalian pikirkan saat bertemu sang kekasih yang sebelumnya virtual karena terbentang jarak yang jauh. Bahagia? Benar. Sombong? sedikit, karena berhasil membuktikan kepada teman-teman bahwa virtual tidak seburuk itu. Terus apalagi, menghabiskan waktu hanya berdua dengan sang kekasih seperti dunia hanya milik berdua? Benar juga. Namun, untuk yang terakhir tidak dipastikan kalian semua merasakannya juga. Sebal? Satu kata, namun seribu makna. Kata itu dapat di gambarkan untuk awal pertemuan Dasha dengan sang kekasih––– Nathan.

Seperti pada gadis lain umumnya, ia sudah membayangkan hal-hal indah diawal pertemuan. Namun, ternyata sangat diluar ekspektasinya sendiri. Membayangkan seperti di film-film maupun drama yang ia lihat sangat seru. Sang kekasih membawa sekuntum mawar merah untuk gadis pujaan hatinya. Lalu gadisnya tersipu malu, terduduk hadap-hadapan sambil tersenyum salah tingkah. Nyata? Tidak.

Nathan––– kekasihnya mungkin sudah sesuai ekspektasinya yang ingin memiliki cowok blasteran bule-bule sipit. Tidak mencakup kesal di dalam hatinya. Nathan kekasihnya sangat berbeda, beda yang dimaksud adalah sifanya yang teramat cuek. Tidak peduli, bahkan ketus.

Bahkan harus dirinya dulu yang memulai obrolan, ia pikir akan mendapatkan respon manis. Ternyata lagi-lagi ia dipatahkan oleh kenyataan. Nathan hanya membalas hanya satu kata ''iya." "Gak." "Hm." Hanya itu. Sekalinya berbicara panjang dengan nada ketus.

"Dasha enggak boleh kecewa." Kepalanya menggeleng cepat. "Mungkin sifatnya emang gitu, tapi gue cium sih bau money segepok."

Bibirnya menyeringai. "Gue enggak nyangka sama kejadian tadi sore. Cukup memalukan sih, apalagi jadi objek perhatian disana. Tapi, kang jamet kull mudeng juga ya kalau gue jatuh."

Mengingat kembali kejadian di sore hari, hari dimana pertama kalinya ia bertemu Nathan. Lalu menggeleng kuat. "Gue malu banget please kalau inget dengan pedenya gue ngajakin dia nikah, dia kegeeran enggak, ya?"

Ting

Ting

Ting

Ting

Ting

Tak ada hentinya ponselnya terus bergetar menandakan banyak sekali notifikasi yang masuk. Ia lupa untuk menggantinya menjadi mode hening. Membuat pusing saja. Melihat locksreen terdapat banyak sekali notifikasi dari WhatsApp dan terutama Instagram.

Membuka room chat Lovely–––– sahabatnya.

Cintaku😈

Lovely:

Eh anjir
Itu yang lo post di ig, siapa?

Woi

Woi

Pppp

Ppp

Cok

Jangan buat gue kepo

Dasha:
Biasakan dimulai dengan salam
bukan p enggak jelas.

Lovely:
Oh iye, maaf dah
Btw, gue kan kristen cui

Forever: Me, you and the worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang