15. Mau segila apa?
•
___________________
Indonesia terletak pada 6° LU (Lintang Utara) - 11° LS (Lintang Selatan) dan 95° BT (Bujur Timur) - 141° BT (Bujur Timur).
Negara yang memiliki iklim tropis dengan dua musim yang mengisi setiap tahunnya, Musim penghujan dan kemarau. Saat musim penghujan tiba, hampir setiap hari belahan bumi ini di guyur rintik-rintik hujan. Mengakibatkan sebagian aktivitas warga terhenti, termasuk sekarang.
Semua rombongan dari Axezuere grup berbondong-bondong kembali ketempat penginapan, akibat hujan yang tiba-tiba turun dengan deras, membuat mereka mau tidak mau harus menghentikan kegiatan yang sedang berlangsung.
Acara yang seharusnya selesai pada pukul delapan malam harus berhenti di jam enam sore, mereka melimpah pekerjaan pada pihak panitia lain, orang-orang yang memang tinggal di dekat sana.
Bertempat di sebuah Resort mewah, masing-masing kamar di tempati dua sampai tiga orang, lengkap dengan fasilitas yang mencakup semua kebutuhan semua staf perusahaan.
Seperti halnya Lily dan Rose, pada saat ini keduanya bersepakat untuk menjadi teman tidur selama tinggal di sini, mendapatkan dua ranjang yang terpisah, kamar mandi, lengkap dengan pemandangan alam yang menghadap langsung ke arah pantai.
"Ly, aku mau langsung tidur kamu gak papa?"
Lily menoleh, melihat keberadaan Rose yang baru balik setelah makan malam di luar. "Gak papa, Mbak. Ini juga udah jam sepuluh malam, aku juga mau tidur, capek."
Rose terkekeh, bersiap dengan selimutnya. "Nice dream, dek."
Lily ngangguk, memang seperti ini hubungan keduanya. Di luar kantor, Rose akan memanggilnya dengan sebutan dek, berbeda saat keduanya berada di wilayah kantor. Para wanita itu sama-sama terkekang dengan kata profesionalitas kerja, bahkan bahasa yang mereka gunakan terdengar kaku.
Beberapa menit kemudian, Lily masih berdiam di bawah selimut tebal yang menutupi wajahnya, pura-pura tidur. Sampai waktu menunjukkan pukul sebelas malam, Lily beranjak, membuka tas dan mengambil obat yang biasa digunakannya, hendak meminumnya.
Akan tetapi, sebelum hal itu benar-benar terjadi. Ketukan pada pintu berbahan kayu jati itu menghentikan aksinya.
Lily menghela, memilih membuka pintu terlebih dahulu dengan raut wajah tak bersahabat. Tak bisa di pungkiri, tubuh lelah Lily saat ini menginginkan untuk di istirahatkan, Lily juga ingin tidur kayak Rose.
Tapi, lagi-lagi pikiran rumitnya selalu datang menghantui, membuat matanya enggan untuk terpejam barang sedikitpun.
"Jeongwoo?!" Lily hampir saja memekik kaget, menengok kanan kiri namun tidak ada siapapun selain bocah itu.
"Lah? Aku salah kamar," Bohongnya, ngikutin Lily yang celingak-celinguk.
Bisa di tebak, pemuda jangkung itu memang memiliki niat untuk melihat sosok wanita di depannya, hanya untuk memastikan wanita itu baik-baik saja.
Sore tadi, Jeongwoo mendapatkan tugas mengurus makanan malam buat yang lain.
Dia gak ada di saat kejadian panas yang saat ini sedang ramai-ramainya di bicara, bahkan Jeongwoo seperti orang bodoh pas makan malam tadi. Haruto melamar sang Kakak? Jeongwoo penasaran. Bagaimana reaksi kakaknya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession, Obsession Not
Fanfiction[ 15+ ] Demi merebut hak miliknya kembali, Lily harus melibatkan Haruto, termasuk mengubah anak laki-laki berandalan sepertinya menjadi seseorang yang dapat membantu dia di masa depan. Namun, apa jadinya jika Lily malah terjebak dengan rasa ingin m...