UI;01

593 68 3
                                    

Assalamualaikum semuaa🙌🏻

.
.

Enjoy your time, guys💗

.
.

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ


Putus dari mantan? Sedih sudah jelas ada tapi nggak boleh berlarut-larut. Itu yang sedang dirasakan oleh seorang gadis yang tengah duduk di kelas 11 SMA, Mayra Syakirah Salsabila.

2 bulan yang lalu ia baru saja putus dari kekasihnya. Dimana itu adalah pengalaman pertamanya menjalin hubungan, tapi setelah putus Mayra tidak menginginkan hal serupa terjadi lagi, cukup kemarin pertama dan yang terakhir.

Ia sadar dirinya sudah melanggar larangan Tuhannya, maka dari itu ia berusaha untuk mulai merubah hidupnya walaupun belum bisa menjadi yang sempurna paling tidak ia sedang berusaha.

"May, jangan keseringan bergadang coba, kasihan badan lo," ucap Khaisa, teman sebangku Mayra.

"Betul, drakor terus pikiran lo," sambung Disty.

"Tanggung banget kalau mau berhenti, tinggal berapa episode lagi," bela Mayra yang tengah di nasehati.

"Batu banget. Bulan kemarin bergadang karena nangisin mantan, sekarang bergadang cuma karena nangisin Sungjae,"

"Nggak usah bawa-bawa mantan, Adhis. Gue udah move on!"

Adhis, Diyah, Khaisa dan Disty hanya tertawa melihat wajah cemberut Mayra yang sebal sebab Adhis membawa mantan dalam pembicaraan mereka.

"Udah move on banget nih?"

"Udah dong, Yah. Lagian buat apa nangis in cowok yang udah merayakan cinta barunya. Mendingan gue memperbaiki diri, siapa tau dapat spek ustadz-ustadz gitu," jawab Mayra.

"Ini ekspektasi lo tinggi banget, May!" Disty mengacak hijab Mayra pelan.

"Hijab paripurna gue jangan di rusakin, Dis. Ngeselin deh!"

Mayra membenarkan hijabnya yang sedikit berantakan. Diantara mereka berlima hanya Adhis yang tak berhijab sebab ia merupakan Non-Islam.

"Lo pengen yang ustadz-ustadz gitu kan?" Mayra mengangguk.

"Berarti kalo bentukannya kayak ustadz Kemet yang di dunia terbalik itu lo mau, May?"

"DIYAH, NGGAK GITU JUGA KALI!!"



🤍🤍




"Assalamualaikum, Mama,"

"Waalaikumsalam, gimana Mbak sekolahnya? Lancar?" tanya Yuni, ibunda Mayra.

Gadis itu menyalimi tangan Mamanya yang tengah duduk di sofa depan TV. Wanita setengah baya itu tampaknya baru pulang dari kantor, terlihat dari pakaiannya yang belum berganti.

"Alhamdulillah lancar, Ma. Adek belum pulang?"

"Belum, katanya ada bimbingan belajar tambahan,"

Mayra merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Ia memiliki seorang adik laki-laki yang sekarang tengah menempuh pendidikan tingkat akhir di SMP Islam tempat ia menempuh pendidikan dulu.

"Mbak,"

"Kenapa, Ma?"

"Ikut Mama yok! Kita pergi ke acara lamaran anak temen Mama,"

USTADZ IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang