UI;02

298 52 6
                                    

Assalamualaikum semua🙌🏻


بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

.

.

"Tugas ku hanya mengagumi mu, selebihnya Q.S Az-zariyat : 49"



.

.



Muhammad Fajar Prayogo, pria berusia 23 tahun yang baru selesai dalam dunia perkuliahannya di Jogja dan sekarang memilih untuk pulang, mengabdi di daerah kelahirannya. Memiliki 3 saudara yang lebih tua darinya, tidak membuat Fajar hidup dalam kemanjaan.

Dirinya memutuskan untuk menjadi Guru honor di salah satu SD swasta berbasis islam yang tidak jauh dari komplek perumahannya, hanya butuh sekitar 5 menit jika menggunakan kendaraan. Selain menjadi guru, ia membuka bisnis kecil-kecilan dengan sahabatnya sebagai pemasukkan lain disamping menjadi guru.

"Dek, belum pergi ke Masjid toh?"

"Belum, Umi. Rencananya mau ngisi Khutbah di Masjid lain."

Umi Dasmi menatap anak bungsunya itu dengan lekat. Sudah jauh ia menjaga anaknya ini hingga dewasa seperti sekarang ini.

"Kamu belum ada kepikiran buat cari istri, Le?"

Fajar hanya tersenyum kikuk mendengar pertanyaan yang di lontarkan Uminya. "Fajar baru lulus kuliah, Umi. Soal istri urusan belakangan saja, masih mau membanggakan Abi dan Umi dulu," jawab Fajar.

"Ya nggak papa kalau mau mulai mencari. Pesan Umi, cari wanita yang memang bisa membawa ketentaraman dalam hidupmu. Banyak yang kaya, banyak yang cantik tapi yang paham cara memuliakan suami dan membuat tentram rumah tangga itu sudah jarang sekarang dan harus benar-benar dengan hati mencarinya,"

"Nggeh, Umi. Akan selalu Fajar ingat pesan Umi itu."

"Ya sudah siap-siap sana, nggak enak toh kalau yang ngisi Khutbahnya telat,"

Setelah itu Fajar langsung bergegas menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Tak jarang ia mengisi Khutbah di masjid-masjid lain, baginya itu salah satu cara ia membagi ilmunya kepada orang lain. Sebelum meninggalkan rumah, Fajar berpamitan terlebih dahulu kepada Umi Dasmi.

"Nanti langsung pulang, nggak usah keluyuran dulu,"

"Iya, Umiku sayang."

"Dimana kamu Khutbah nanti?" tanya Umi Dasmi saat Fajar sudah berada diatas motornya.

"Di Masjid komplek Griya Bahari, Umi."

"Loh, itu kan perumahan tempat Tante Yuni tinggal."







🤍🤍






Keluarga Mayra sekarang tengah melakukan makan siang bersama di meja makan. Sepulang Papa Tirta dan Bayu dari Masjid, mereka langsung menyantap hidangan yang sudah disiapkan oleh Mayra dan Mama Yuni.

USTADZ IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang