UI;04

218 47 0
                                    

Assalamualaikum semuaa🙌🏻

.
.

Enjoy your time, guys💗

.
.

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

"Orang kalau sudah jatuh cinta, lihat sendalnya saja sudah sangat senang"

-Ustadz Khalid Basalamah-








Pagi hari ini, seorang gadis dengan pakaian Abaya hitam dipadukan pashmina coklat susu tampak terburu-buru keluar dari kamarnya. Tanpa sarapan terlebih dahulu, gadis itu menemui Mama Yuni yang tengah membereskan dapur untuk berpamitan.

"Mama, Mbak pergi dulu ya,"

"Makan dulu, Mbak. Nanti pingsan!"

"Udah makan roti dan minum susu, nanti pergi makan dulu sama rombongan Khaisa baru pulang,"

"Hati-hati, jangan terpisah dari rombongan,"

"Iya, Mama. Mbak pergi dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Jalanan sangat padat dan ramai mengingat banyaknya kalangan anak sekolah yang turut berpartisipasi dalam Pawai ini. Tampaknya Mayra harus banyak bersabar dalam menunggu gilirannya. Setelah sampai ia langsung memarkirkan motornya dan bergegas mencari teman-teman sekolahnya. Beruntungnya, tempat kumpul sekolahnya tidak terlalu jauh dari tempat parkir tadi.

Khaisa dan yang lainnya saat melihat keberadaan Mayra langsung mendekati gadis yang baru tiba tersebut.

"Seorang Mayra hampir telat? Rekor baru ini," gurau Khaisa karena memang Mayra sangat jarang terlambat.

"Jalanan macet mana ramai pula, jadi harus ngantri,"

"May, lo tau nggak, kita tadi ngelihat crush lo," celetuk Disty.

"Sumpah?!"

Diyah dan Khaisa mengangguk. "Kayaknya bener deh itu tadi crush lo. Soalnya tadi di barisan SD Islam guru-gurunya udah pada berumur tapi kita ngelihat satu yang muda dan merasa mirip sama yang lo tunjukkin fotonya sama kita kemarin,"

"Iih, kan gue pengen ketemu juga," keluh Mayra, jika saja ia berangkat lebih awal maka ia akan melihat Fajar.

"Siapa suruh datang telat, kan nggak bisa ngelihat crush sendiri,"

"Semoga aja nanti ketemu lagi, kalo jodoh nggak kemana," sahut Diyah.

Tak lama kemudian, Pawai pun dimulai. Barisan yang paling depan merupakan barisan anak-anak TK yang kemudian disusul oleh SD, SMP dan yang terakhir SMA. Rute yang ditempuh pun tidak sejauh biasanya, maka tidak terlalu lama mereka berjalan. Saat berada di garis Finish, mereka melakukan absen dan langsung bubar dari barisan untuk berbelanja di alun-alun kota. Mayra berjalan sambil melihat sekelilingnya, siapa tau ia bertemu dengan Fajar disini, harapannya begitu.

"Dicariin terus, May," celetuk Diyah yang melihat Mayra yang selalu memantau sekitarnya.

"Hehehe, siapa tau ketemu, Yah," jawab Mayra canggung karena ketahuan aksinya oleh Diyah.

Sepertinya memang Mayra sudah jatuh dalam pesona pria yang bernama Fajar. Entah seberapa menawan dan apa yang bisa membuat Mayra melabuhkan rasa sukanya kepada pria itu, pikir teman-temannya.

USTADZ IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang