2.03

1.4K 136 19
                                    

"I believe i have to live with gratitude no matter what. That's why I'm Trying to live while sharing the luck I've been blessed with"

~ Haechan Lee || Arena Homme Interview ~


Ada setitik rana dan kilatan tiba-tiba  yang seringkali melintas begitu saja di pikiran Haechan, yang berhasil membuatnya terguncang setiap kali memikirkannya. Kehidupan nya sebagai Lee Haechan selalu di ingatkan tentang berapa banyak pasang mata yang praktis tertuju padanya. Berapa banyak sorot lensa kamera yang selalu mengarahnya, selalu tertuju pada keberadaanya sebagai matahari penuh nya NCT,   karena sekali lagi itulah yang berhasil ditangkap oleh benda yang memunculkan flash kilat itu. 

Dan apa yang gagal ditangkap kamera dalam jepretan mereka adalah bahwa matahari tidak bersinar sepanjang hari,  biasanya matahari akan tenggelam ketika senja sore mulai tampak, memberi jalan pada bulan dan kemudian memberinya waktu istirahat untuk kembali keesokan harinya.  Tapi disinilah Lee Haechan, si full sun yang diharapkan bisa selalu menentang ilmu matahari, selalu diharapkan untuk bersinar penuh padahal dia tau persis kalimat itu hanyalah sebuah makna kiasan.

Donghyuck sendiri tidak bisa dikatakan sepenuhnya mudah untuk membuka diri dengan sekitarnya, perlu digaris bawahi jika dia selalu senang untuk bisa membagikan cerita yang dia miliki kepada sekitarnya. Tetapi bukan kebiasaannya untuk selalu bisa terbuka dengan orang lain, termasuk kepada anggota nya sendiri. Bukan dalam artian dia tidak menaruh kepercayaan pada Mereka, hanya saja jika dirasanya semua masih bisa dia pegang dalam genggamanya sendiri, dia belum akan membagikan apa kesulitan yang dirasanya itu. 

Baginya, kekuatan Haechan adalah bagaimana dia akan selalu mencoba meski semuanya terasa sangat abu-abu untuk di proses. Sementara bagi Donghyuck, mendorong Haechan untuk bisa selalu menampilkan yang terbaik sudah seperti doktrin wajib yang membuatnya kecanduan untuk terus melakukannya.

Sampai di beberapa waktu, Donghyuck terkadang kesulitan untuk menyeimbangi nya, terlalu banyak hal yang dia rangkul sendiri. Tetapi pada akhirnya dia hanya berpikir bahwa kesulitan yang dia miliki bukan lah tanggung jawab semua orang, karena dia tau betul orang-orang terdekatnya juga  pasti mempunyai hal untuk diurus, dan dia ada disini untuk membantu Mereka, tanpa berniat membiarkan hal sebaliknya dilakukan juga untuknya. 

Selama ini dia selalu bisa melakukanya, dan dia pikir kali ini dan kedepannya pasti sama. Dia hanya perlu sedikit bernafas dan mengambil ruang untuk dirinnya sendiri.

Tapi kemudian seseorang memberi tahunya "Donghyuck-ie, ngga selamanya semua hal bisa kamu genggam sendiri. Dengan kamu menerima itu dan mencoba untuk membaginya sedikit dengan Kita itu tidak akan menjadikan Kamu salah. Haechan-ie, semua hal selalu ada porsi nya masing-masing, dan ketika itu terlalu banyak, bukankah Kamu harus memindahkan nya ke tempat yang lebih lega? 

.

.

.

"Haechan, gimana obat herbal nya dari Mama Lee udah disiapin semuanya kan? Kamu butuh bawa lagi hm? Kita masih bisa mampir dulu buat beli sesuatu sekiranya Kamu perlu sebelum ke bandara." 

"Udah semua Johnny Hyung, eomma juga ada bawain aku dua paket, lebih dari cukup buat stok selama di Jepang juga" sahut Haechan tanpa menoleh sedikitpun kearah hyungnya itu. Kepalanya sibuk dia sandarkan pada bantal leher beruangnya yang tidak pernah absen dibawanya saat tour panjang seperti yang akan dia lakukan setelah ini.

"Ngantuk banget ya? gimana seru balik ke rumahnya? gimana kabar orang tua sama adik-adikmu hm?" sahut Taeyong yang tiba-tiba sudah duduk di depannya bersama Johnny dan juga Jungwoo itu.

CLOUD SUN || HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang