01.1

2K 150 2
                                    

Bukan rahasia lagi, jika ditengah waktu persiapan comeback menjadi waktu yang paling melelahkan bagi Mereka semua. Bisa dikatakan, seluruh adrenalin yang tersisa hanya karena keinginan kuat Mereka untuk dapat menampilkan yang terbaik sebanyak yang Mereka bisa lakukan untuk para penggemar.

Waktu yang berjalan seolah hanya berputar di ruang latihan dan jika tidak itu hanya akan dihabiskan di balik kaca rekaman. Berjam-jam mencoba menyempurnakan koreografi yang menjadi patok wajib untuk mereka, memaksa tubuh dan pikiran agar bertindak sejalan sehingga gerakan mereka dapat sinkron secara sempurna.

Atau bagian lainnya ialah membiarkan suara mereka habis dengan sesekali teguran keras dari produser yang tidak lain menginginkan hasil yang sempurna. Dan sesekali mencuri waktu istirahat ditengah menunggu satu sama lain menyelesaikan rekaman nya.

Sialnya bagi pemuda bersurai merah terang yang sedang tertunduk lesu di sudut ruang latihan merasa kali ini situasi nya sedikit berbeda, dirinya dan Mark tentu saja tidak hanya dihadapkan dengan jadwal comeback berseling antara dream dan 127. Jari tangan nya dengan lembut menggulir layar ponsel nya, mengecek kegiatan apa yang harus dilakukannya setelah ini, bermaksud mencuri satu atau dua jam untuk bisa tertidur ditengah comeback, promosi, tour, konten film dan masih banyak perintilan lain yang menjadi pelengkapnya.

Haechan membaca urutan schedule nya dengan jelas, selanjutnya hanya ada helaan nafas lelah yang terdengar.

Setelah ini, dia dan Mark Hyungnya memiliki jadwal penuh di NCT Dream, mulai dari dance practice serta latihan vocal untuk album Beatbox repackage Mereka. Sejak pagi hingga siang ini, Haechan sudah menghabiskan waktunya bersama NCT 127, bersiap untuk tour kedua mereka The Link yang akan segera dilakukan. Dan mungkin, hanya tersisa satu jam sebelum dia melanjutkan waktunya bersama Dreamies.

Sesaat gerakanya terhenti saat pelatih tari Mereka memberi sinyal jika latihan hari ini dengan 127 sudah berakhir.

"Baiklah, terimakasih untuk kerjasama nya hari ini, Semuanya bisa kembali ke dorm atau sesuai jadwal kalian masing-masing. Kecuali untuk Haechan dan Mark, satu jam lagi Kita balik latihan bareng Dreamies untuk putaran akhir practice Beatbox repackage"

"Nde Hyung" sahut Mereka serempak, menanggapi perintah Ill Hyung, pelatih yang sudah cukup dekat, menemani perjalanan NCT dari beberapa tahun terakhir

........

Dalam hitungan detik setelah pelatih Mereka keluar ruangan, bukan suasana sibuk untuk mengemas tas atau barang bawaan Mereka masing-masing. Melainkan, serentak pandangan Mereka bergerak searah hanya tertuju pada Haechan, yang sepertinya tidak sadar bahwa semua Hyung-nya sedang menatap khawatir ke arahnya. Tentu saja, itu karena sedari tadi Haechan hanya diam, tidak menanggapi panggilan Doyoung, yang terhitung ini sudah ketiga kalinya memanggil bocah berjarak 4 tahun darinya itu.

"Haechan...?"

"Lee Haechan!" gertakan yang tidak terlalu kasar sebenarnya, tapi cukup untuk membuat Haechan bangun dari lamunanya.

"Heum.." Haechan lantas mencari sumber suara yang memanggil nya tadi, namun pandangan nya berubah menjadi tatapan bingung, sedikit terkejut mengapa semua orang malah menatap nya sekarang

"Eh.. Hyung kok malah pada ngeliatin gini sih? terus kenapa kalian masih disini? bukanya latihanya udah selesai kan?"

"Chan.. Are you okay?" Kini giliran Johnny yang balik bertanya

"Hah..? apaan sih Hyung? emangnya Aku kenapa heung?"

"Hyuck, harusnya Kita yang nanya ke Kamu, daritadi Hyung udah manggil sampe tiga kali Kamunya ga nyaut malah diem aja gini. Ngelamunin apa sebenernya?" Doyoung ikut terduduk, mencoba menyamakan posisinya dengan Haechan.

CLOUD SUN || HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang