2.01

985 108 13
                                    

As the world grows bigger and bigger, I felt Empty

~ Lee Haechan part on Puzzle Piece ~


Hari ini mungkin akan menjadi hari yang panjang untuk putra sulung keluarga Lee itu, sebab kepulangannya kali ini tidak semata-mata hanya karena merindukan orangtua dan ketiga adiknya. Melainkan, secara khusus kedatangannya kali ini untuk berbicara dengan adik perempuanya.

Selama dua minggu ini, Seungyeon benar-benar membatasi interaksi dengannya, padahal biasanya perempuan kedua di keluarganya ini menjadi selalu yang pertama untuk menghubunginya dikala jadwal nya yang padat. Tapi semenjak masalah itu datang, Seungyeon bertingkah seolah menutup diri darinya dan hanya satu yang menjadi alasannya, tidak lain adalah dirinya sendiri.

.

.

.

.

Hening, Haechan dengan gusar mengusap wajahnya sebelum kembali menatap wajah cantik ibunya, membuat wanita yang melahirkannya itu menyunggingkan senyumnya.

"Hyuckie... Eomma tau Kamu pulang hari ini sebenarnya mau bicara sama Seungyeon kan?" ujarnya, mengelus pelan pipi Donghyuck yang dirasanya kini semakin tirus itu

"Eomma, kayanya dia kecewa banget. Aku hampir ngga pernah ngeliat dia jadi sediem ini. Aku salah banget ya?" tuturnya pelan

"Anak eomma ini sejak kapan jadi suka nyalahin dirinya sendiri gini?" ujarnya pelan

"Eomma, tapi emang bener kenyataan nya gitu kan? kalau bukan karna resiko kerjaanku, Seungyeon pasti gabakal ngalamin hal kaya gini" tunduk Haechan

"Aku ngerasa jadi orang paling egois buat dia, Eomma tahu? Aku selalu berpikir kalo jadi idola itu selalu bisa nyenengin banyak orang, tapi ternyata Aku salah, adikku sendiri bahkan ngga ngerasain itu" 

"Hyuck, coba angkat kepalanya sayang" tutur Eomma Lee dengan lembut sambil menuntun wajah anaknya agar tidak lagi menunduk

"Donghyuck Sayang, coba lihat Eomma. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini akan selalu menuntun diri Kamu untuk bisa berdamai dengan resiko dan segala kondisinya. Terkadang ngga semua hal bisa dengan mudahnya Kamu atur sesuai keinginanmu, karena dunia tidak diatur seperti itu. Contohnya, apa yang lagi Kamu alami sekarang, sebanyak apapun Kamu ingin mengatur semuanya agar terus berjalan baik, dunia akan selalu punya alasan lain untuk mengubahnya. Dan itu diluar kendali Kita sebagai manusia milik Tuhan, jadi yang perlu Kamu lakukan adalah hidup dengan doa yang paling tulus, selalu punya keinginan yang serius yang bisa membuatmu lebih sabar dalam berjuang" ujar sang Eomma sambil terus menggenggam tangan putra sulungnya itu

"Sebagai Haechan mungkin Kamu selalu punya tuntutan untuk selalu menjadi apa yang publik inginkan, tapi sebagai putra Keluarga Lee, Donghyuck hanya harus hidup bahagia untuk dirinya sendiri" Eomma Lee berujar lembut

"Ajak adikmu bicara perlahan, Kamu tau persis seperti apa sifatnya. Dia hanya butuh untuk diyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja, Kamu tau dibanding dengan kemarahannya, dia jauh lebih takut sesuatu yang buruk terjadi sama oppa satu satunya ini" 

Haechan hanya mengangguk pelan sambil terus menatap wajah teduh milik ibunya, Mama Lee, dia terkadang berpikir apa ibunya memiliki kekuatan magis karena dengan sentuhan dan perkataan lembutnya, hatinya akan jauh merasa lebih tenang. Itu mengapa Haechan akan selalu merindukan rumahnya, karena didalamnya akan selalu ada kasih sayang berlimpah yang ibunya berikan. 

CLOUD SUN || HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang