First

4.2K 353 49
                                    

~♡~

Sudah sejak tiga puluh menit yang lalu Hanni mengumpat dalam hati, padahal  sekarang ia sedang berkumpul dengan keluarganya. Alasan dia mengumpat yaitu, bukan hanya keluarganya saja yang berada di kediamannya, tapi ada keluarga lain yang ikut bergabung.

"Baiklah, kalau begitu pernikahan kalian akan dilakukan setelah lulus ya?" Ucap tuan Pham final, semua orang mengangguk setuju kecuali Hanni selaku korban perjodohan ini.

"Anjing lah, mau mati aja gue habis ini" gumam Hanni dalam hati, lalu ia melirik calon suaminya yang kebetulan duduk berhadapan dengan dirinya.

"Duhh pengen gue timpuk tuh mukanya, ngeselin banget sih" lanjut Hanni, dia bisa melihat calon suaminya sedang tersenyum miring kearah dirinya.

"Minji" panggil tuan Pham pada calon menantunya.

"Iya om"

"Tolong kamu jaga Hanni baik - baik ya, om percaya sama kamu" pinta tuan Pham.

"Iya om, Minji janji" ucap Minji sambil meninjukkan smirk nya pada Hanni.

"Kamu juga, harus bersikap baik sama Minji" Hanni memutar bola matanya malas.

"Hm" respon Hanni singkat, setelah itu dia bangkit bersiap meninggalkan raung tamu.

"Kamu mau kemana? Acaranya masih belum selesai" Tanya tuan Pham pada putrinya. Hanni menghela nafasnya kasar,

"Mau ngerjain tugas" setelah itu dia melengos pergi meninggalkan semua orang. Mereka cukup faham kalau Hanni masih keberatan dengan pertynangan dadakan ini,

"Kalo kamu mau susulin aja gapapa" ucap nyonya Pham pada Minji yang masih setia menatap kepergian Hanni.

"Seriusan gapapa tante?" Tanya Minji ragu

"Iya, sekalian ajak ngobrol baik - baik" Minji menatap kedua orangtuanya, mereka mengangguk.

~♡~

Hanni langsung menelusupkan wajahnya kedalam bantal, berteriak sekencang - kencangnya,

"Duh kok Minji sialan itu sih jadi calon suami gue" erang Hanni kesal

"Papa jahat banget jodoh - jodohin gue kayak gini, huaaa" hingga suara pintu terbuka menghentikan kegiatannya.

Cklek

"Ngapain lo disini" teriak Hanni, melihat kedatangan Minji. Tidak mengubris pertanyaan Hanni ia semakin mendekat

"Mau apa lo" panik Hanni karena Minji terus mendekat kearahnya, dia terus mundur hingga punggungnya menatap dashboard tempat tidur.

"Gausah teriak - teriak, dibawah masih banyak orang. Gak malu emang kalo kedengeran?" ucap Minji santai

"Bodoamat, gak peduli gue. Lagian ngapain lo kesini" tanya Hanni ketus.

"Nyokap lo yang nyuruh, beliau pengen kita ngobrol baik - baik" jawab Minji tenang.

"Gaada yang perlu diomongin, mending lo pergi aja deh, hush hush" usir Hanni sambil mengibaskan tangannya. Bukannya pergi, Minji justru merebahkan tubuhnya dikasur milik Hanni, membuat sang empu semakin memekik.

"Heh kok malah rebahan disini sih, pergi sana" lagi - lagi Minji tidak mengubrisnya, ia malah membenarkan posisinya.

"Nyaman banget kasur lo , mau nginep aja lah. Sini tiduran sebelah gue, jangan mojok disitu" ucap Minji sambil menepuk ruang kosong disebelahnya sedangkan Hanni langsung melototkan matanya.

"GILA LO!! Jangan macem - macem" Pekik Hanni sambil menutupi tubuhnya dengan bantal. Minji tertawa melihat tingkah Hanni,

"Gue masih taat agama, lo gak bakal gue apa - apain sebelum janji suci diucapkan"

"Dihh sok suci lo" cibir Hanni.

"Lagian lo kok mau sih dijodohin kek gini? Udah kayak jamannya Siti Nurbaya aja" dumel Hanni sekaligus penasaran karena sedaritadi Minji hanya mengangguk setuju  dengan rencanakan orangtua mereka tanpa protes sedikitpun, bahkan raut wajahnya begitu tenang. Berbeda dengan dirinya yang begitu syok karena tiba - tiba harus bertunangan.

"Sesekali lah berbakti sama orang tua" Hanni semakin menatap Minji tak suka.

"Halah tai" umpat Hanni, Minji langsung tertawa keras.

"Hahaha, cantik - cantik tapi mulutnya brutal" ledek Minji

"Suka - suka gue lah" ucap Hanni ketus.

"Lo kayaknya anti banget sama gue, kenapa sih" tanya Minji penasaran karena selama ini Hanni selalu sinis terhadap dirinya.

"Lo pikir aja sendiri. Udah sana keluar, gue mau tidur" ucap Hanni sambil mendorong tubuh Minji agar turun dari kasurnya.

"Yaudah sini tidur sebelah gue kalo ngantuk, sekalian cuddle. Kapan lagi lo dipeluk sama ketua BEM yang cakep dan famous ini" ucap Minji percaya diri.

"PD BANGET LO ANJING!! SANA KELUAR"

"MAAHH PAAHH MINJI MAU APA - APAIN HANNI"

"Hahahaaha"





















Hehehe maap ya baru update dan pendek lagi😅✌

Soalnya ini book dadakan, jadi saya harus berpikir keras karena belum terkonsep sama sekali🤧
Sekali lagi makasih ya yang udah nungguin cerita ini, maap juga kalo ceritanya agak amburarul dan diluar ekspetasi🙏

Jangan lupa vote dan komen😷

Permission To Love You (Bbangsaz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang