~♡~
Pagi ini suasana kediaman Kim alias apartemen sedikit ricuh, sudah terhitung satu minggu Haerin diasuh Minji dan Hanni, jadwal mereka berdua jadi amburadul. Yang harusnya fokus skripsi, kini ditambahi juga mengurus balita.
"Han tolong mandiin Herin dong, gue udah mepet nih" teriak Minji dari dalam kamar,
"Gue masih masak, gak bisa ditinggal. Sekalian aja kalian mandi bareng" sahut Hanni dari dapur. Kalau bukan karena ada Haerin, ia mana mau repot - repot masak.
"Gak bisa, Haerin kalo mandi kan suka main aer dulu. Gue ada kegiatan jam 10, sekarang udah jam 9 lebih" fakta terbaru yang mereka ketahui tentang Haerin yaitu, bocah itu suka bermain bebek karet kalau sedang mandi.
"Ck lo ngeribetin banget sih, pakek acara bangun kesiangan segala" omel Hanni.
"Gue begadang ngapalin materi, seharian juga jagain Haerin" Hanni memutar bola matanya malas, lalu mematikan kompor.
"Hari ini lo libur kan? Gantian ya jagain Haerin. Kayaknya gue maleman pulangnya" ucap Minji
"Mau nongkrong dulu ya lo" tuduh Hanni,
"Jangan asal nuduh. Gue ada urusan sama organisasi, soalnya mau persiapan pemilihan ketua baru, Posessif banget sih" Hanni mencibir,
"Ngapain gue posessif sama elo. Gue curiga aja, siapa tau lo mau kabur dari tanggung jawab" elak Hanni
"Duh bahasa lo kayak positif hamil aja, takut gue gak mau tanggung jawab" ucap Minji asal lalu buru - buru masuk kamar mandi, menghindari omelan Hanni. Sedangkan Haerin kecil hanya diam memperhatikan perdebatan mereka, sepertinya dia sudah mulai terbiasa dengan bacotan unfaedah mama papa barunya.
10 menit kemudian Minji sudah bersiap, dia langsung menghampiri Haerin di meja makan,
"Haerin sayang, papa berangkat dulu ya. Repotin aja mama gapapa, biar banyak gerak" bisik Minji pada Haerin, lalu tersenyum jahat.
"Sekali lagi ngajarin hal gak bener, muka lo gue tabok pake spatula" ancam Hanni sambil mengangkat spatulanya.
"Mama galak ya" Haerin mengangguk polos, kemudian mereka berdua terkikik.
"KIM MINJI!!" geram Hanni. Haerin langsung menutup mulutnya,
"Duh galaknya istriku" goda Minji
"Gue bukan istri lo ya" ucap Hanni tidak terima.
"Otw sih. Dah ya bye bye Haerin, bye bye mama" lalu Minji langsung berlari keluar apartemen sebelum spatula Hanni benar - benar menyentuh wajahnya rupawan nya.
"Gue punya dosa apa sih, bisa - bisanya punya calon suami kelakuannya kayak kambing gak dikasi makan" keluh Hanni, meratapi nasibnya yang kurang beruntung.
"Haerin, jangan dengerin omongan Min..eh maksudnya papa ya, dia sesat" tutur Hanni pada Haerin.
"Sesat itu apa mama?" Tanya Haerin polos, duhh rasanya Hanni ingin menguyel pipi gembul Haerin karena saking gemasnya.
"Eumm sesat itu perbuatan jelek. Jadi kalo papa nyuruh kayak tadi jangan didengerin ya" jelas Hanni
"Iya mama" respon Haerin lucu, lalu Hanni mencubit pelan pipi Haerin.
"Duhh gemes banget sih"
"Kalo gitu Haerin mandi sama mama ya, ayok udah siang" ajak Hanni pada Haerin,
"Bebeknya ikut mandi ya" ucap Haerin lucu,
"Iyaa" baik Hanni maupun Minji tidak bisa mengatakan tidak pada Haerin karena mereka pasti luluh dengan tingkah gemas bocah tersebut. Setelah itu Hanni menggiring Haerin ke kamar mandi dan tidak lupa ritual bebek berenang ikut dilakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permission To Love You (Bbangsaz)
FanficHanni yang anti Minji harus menerima kenyataan kalau orang yang ia benci justru menjadi calon masa depannya