Hurt

2.4K 282 77
                                    

~♡~

Minji benar - benar merutuki kebodohannya membiarkan Yujin menjadi dokter pribadi Haerin karena Hanni kembali akrab dengan nya.

Memang awalnya Hanni sedikit acuh dengan Yujin, dia hanya akan berbicara mengenai kesehatan Haerin tidak lebih, tetapi beberapa waktu terakhir Hanni terlihat mulai melunak dengan Yujin.

Sebenarnya Minji tidak masalah kalau Hanni berteman dengan Yujin, tidak ada salahnya menjalin hubungan pertemanan dengan mantan asalkan tidak melewati batas. Tetapi Minji takut kalau Hanni kembali menaruh perasaan pada Yujin, meskipun selama ini sikap Hanni cukup meyakinkan kalau dirinya berada di pihak Minji, tapi tetap saja Minji merasa takut. Hmm semoga saja prasangka negatif Minji tidak menjadi kenyataan.

"Hari ini jadwalnya Haerin terapi kan?" Tanya Minji yang sedang sibuk menghafal materi skripsi untuk persiapan sidang.

"Iya, kata kak Yujin nanti jam 2 siang" Minji berdehem sebagai respon,

"Ji kamu jangan judes - judes dong kek kak Yujin, dia dokternya Haerin loh" ucap Hanni, karena dia tau kalau Minji selalu bad mood ketika berada di dekat Yujin.

"Ya terus aku harus senyum pepsodent gitu?" Sewot Minji

"Iihh gak gitu juga" gemas Hanni, rasanya dia ingin memukul kepala Minji.

"Lah terus gimana? Padahal aku diem - diem aja, kalo dia aku pukul baru kamu boleh protes" sungguh, Minji malas dengan omelan Hanni yang membahas tentang sikapnya pada Yujin, padahal dirinya tidak melakukan kekerasan.

"Seenggaknya ramah gitu loh"

"Haruskah aku mengucapkan selamat datang selamat berbelanja seperti pegawai Indomaret?"

"TAU AH, MALES"  setelah itu Hanni pergi meninggalkan Minji sendirian di ruang tengah

"Lahh bocil ngambek" Minji kembali sibuk dengan skripsinya, menghiraukan Hanni yang marah.

Tepat pukul dua siang, Keluarga beringin ini sampai di rumah sakit,

"Halo Haerin" sapa Yujin. Haerin tidak menjawab, ia justru membenamkan wajahnya di leher Minji,

"Mampus lo dicuekin anak gue" batin Minji senang,

"Maaf ya kak, Haerin masih belum terbiasa sama kakak" ucap Hanni sungkan, Yujin tersenyum

"Gapapa kok, nanti lama - lama juga akrab" ucap Yujin sambil menatap Minji penuh arti.

"Anjing nih orang" umpat Minji dalam hati.

"Oh ya dokter punya coklat buat Haerin" ucap Yujin lalu memberikan coklat pada Haerin.

Haerin menatap Minji seolah meminta persetujuan, Minji pun menganggukkan kepalanya, tidak mungkin kan kalau dia menyuruh Haerin membuangnya.

"Bilang apa sama dokter" bisik Minji pada Haerin,

"Makasih" ucap Haerin pelan,

"Sama - sama cantik" balas Yujin,

"Nih buat kamu juga" Hanni kaget, tiba - tiba Yujin memberikan sebungkus coklat kepadanya.

"E-eh gausah kak" tolak Hanni,

"Ini gaada racunnya kok, santai aja" Hanni menatap coklat tersebut, kemudian ia melihat kearah Yujin yang masih setia tersenyum kepadanya. Dengan ragu, Hanni menerima coklat pemberian Yujin,

Permission To Love You (Bbangsaz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang